Halooo apa kabar nya nih?
Semoga sehat selalu yaa. Jangan lupa sebelum membaca cerita ini. Kalian follow akun nya dulu, oke!
- HAPPY READING GUYS ---------------------------------------------
"Tanpa kita sadari, hidup yang selama ini kita eluhkan, adalah hidup yang orang lain inginkan."
---------------------------------------------
Saat mereka berdua sampai di depan gerbang SMA. Ternyata sudah banyak siswa maupun siswi yang berdatangan. Terutama adik kelas, yang baru saja akan mulai mengukir masa indah putih abu nya.
Ada yang di antar oleh kedua orang tua nya, ada juga yang membawa kuda baja yang menjelma menjadi motor.
Selain itu, ada pula yang membawa mobil. Walaupun masih bisa terhitung oleh jari.
Apabila kalian memasuki kawasan SMA Agniea. Maka hal pertama yang akan kalian lihat adalah, koridor. Tentu saja, karena koridor adalah bangunan setelah kalian melewati pagar.
Di samping lorong koridor terdapat ruang TU. Ketika kalian menyusuri lorong koridor, maka, kalian akan melihat kanan, maupun kiri kalian yang dipenuhi oleh bunga dan beberapa tanaman hias yang indah.
Jadi posisi nya. Gedung kelas 12 berada di tengah, di sebelah kanan terdapat gedung kelas 11, dan sebelah kiri terdapat gedung kelas 10. Yang dimana masing-masing gedung mempunyai 3 lantai.
Lantai pertama masing gedung adalah toilet, lantai 2 adalah kelas IPA, dan lantai atas adalah kelas IPS.
Dan juga terdapat taman belakang sekolah, yang terletak di belakang gedung kelas 11 dan 12.
Bagaimana? Apakah bisa terbayang posisi-posisi nya?
Ketika hendak menaiki tangga. Tiba-tiba, panggilan alam menghubungi Dewi. Dewi pun berdiam sejenak sambil memegangi perut nya karena merasa ingin buang urine.
“Vi… Urine yang tubuh gua proses melalui proses Augmentasi kayaknya udah lebih dari 0,5 L deh,”
“Buktinya kandung kemih gua udah ga bisa meregang lagi. Sehingga menyebabkan tubuh gua harus cepet cepet buang urine. Karena apabila seseorang menahan buang urine maka bisa mendapat penyak-- ”
"Et et--- sstttt." Vivi meletakkan jari telunjuknya ke bibir tipisnya. Lalu menggeleng seraya menutup mata.
"Pipis kan? Yaudah sono. Otak gue ngga sanggup buat nerima penjelasan biologi lo. Minggat sana!" Ucapnya, dengan memegang kepala dan berekspresi dramatis.
Walaupun begitu, di dalam hatinya, ia ingin sekali menghujat dan menyumpah serapahi temannya ini.
Sedangkan Dewi, ia hanya menyengir.
Memperlihatkan deretan giginya yang gingsul, sehingga terkesan manis dan juga menggemaskan. Lalu, tanpa menunggu lama, ia pun ngibrit masuk kedalam toilet wanita.
Yaiyalah toilet wanita masa pria!
-o0o-
Dewi menggerutu kesal saat keluar dari toilet wanita itu, “Gilaaaa! Itu toilet bau nya melekbek bangeeetttt, kayak ngga pernah dibersihin aja.”
*Melekbek itu kayak semerbak.
Saat hendak menaiki tangga, Dewi tak sengaja mendengar suara perempuan dan laki-laki di daerah belakang taman gedung kelas 11.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADA Bukan Tiada
Teen Fiction"Setia itu memang ada, tapi kesetiaan dalam sebuah hubungan yang bualan semata." **** "Kamu nggak apa-apa, Ras?" "Lain kali jangan ngelawan sama yang lebih tua!" "Jangan ngeluh. Kita berjuang bareng...