Guyss aku up sebagai bentuk apresiasi aku buat kalian. Makasih yang udah bantu share cerita ini ya.
Makasih juga buat yang slalu Vote!❤😘😘
HAPPY READING
"Ma Leon laper."
"Deon juga ma."
Anak dengan selisih usia 5 tahun itu merengek pada Ratna yang sedang minum. Hari sudah sangat larut tapi mereka tak bisa tidur karna kelaparan.
Aksa hari ini tidak pulang itu tandanya mereka juga tak akan makan malam, jika saja tadi siang mereka makan, Leon tidak akan sudi meminta pada wanita didepannya ini, tapi melihat adiknya kelaparan Leon menurunkan egonya.
"Bukankah saya sudah bilang kalo kalian tidak akan makan sampai esok pagi," Ratna menatap mereka tajam
"T-tapi Ma perut Deon sakit,"
"Ck, menyusahkan!" hardik Ratna, ia membuka lemari tempat menyimpan makanan lalu mengambil satu piring nasi dengan dua tempe goreng.
"Makan lalu tidur! Jangan menggangu ku untuk urusan yang tak penting!"
Leon menatap Nasi dihadapan'nya. Nasi itu sudah hampir basi bahkan mulai lengket. Sedangkan Deon mulai menyendok nasi untuk ia makan.
Prang
"Kenapa kak?" tanya Deon heran karna Leon menepis sendok berisi nasi yang akan ia makan. 'Kan sayang nasinya' batin Deon polos tanpa tau keadaan nasi itu.
"Itu udah basi nanti kamu sakit. Kamu makan tempenya aja ya,"bujuk Leon
"Makan satu gak bakalan kenyang kak," Deon menatap Leon memelas.
"Makan punya kakak aja."
"Trus ka Leon makan apa?"
"Minum air putih juga kenyang kok"
Deon yang polos pun hanya menurut lalu memakan tempe itu dengan lahap. Leon tersenyum ia mengusap rambut Deon lembut.
Semuanya akan mudah jika Mommynya ada, terkadang Leon merasa ia adalah anak pembawa sial. Jika saja ia tak lahir Mommy nya masih ada sampai sekarang. Daddy nya juga tak akan gila kerja, serta para kakaknya yang akan berkumpul dirumah layaknya keluarga harmonis lainnya.
"Ka Leon ayok kekamar Deon ngantuk" lirih Deon dengan suara seraknya.
Ya tapi setidaknya ia mempunyai adik seperti Deon. Yang akan ia jaga sampai rela berkorban nyawa, meski tau bahwa mereka tidak dari rahim yang sama.
"Ayo kita kekamar."
👑👑👑
Malam ini Bintang duduk dibalkon kamarnya. Melihat langit dimana ribuan bintang bersinar dengan cerah.
"Mom, i'm miss you so much" lirihnya pelan.
Bintang rindu dengan adik manisnya, rindu dengan omelan Mommy nya, rindu sifat hangat Daddy nya, rindu kejahilan 2 kakaknya. Bintang rindu semuanya.
Bintang kembali masuk kedalam kamarnya duduk di tepi ranjang, netranya melihat pada figura yang ada di atas nakas.
Foto ia dan kembarannya saat mereka berusia 5 tahun. Foto itu diambil oleh Alm. Mommynya ketika mereka merengek ingin pergi ke dufan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Princess
Ficción General(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Follback silakan DM.) WARNING: Cerita ini mengandung bahasa prilaku yang dilakukan anak remaja jaman sekarang meski sebagian adalah rekayasa, mohon bijak dalam membaca dan jangan pernah mengikuti apa yang dilakukan to...