Lauren berada diantara Theo dan Jonathan. sedangkan kedua orangtua mereka berjalan didepan.
Theodore dan Jonathan tidak henti-hentinya menenangkan sang Adik. Tidak tega tetapi apa boleh buat?
"halo Haileey!!" sapa seorang perempuan sambil berdiri memeluk Haileey dan bersapa ala-ala wanita. sedangkan Jordy dan satu pria didepannya hanya bertos ala laki-laki
"Lauren mana?"
"hadir.."
"yaampun cantik banget sekarang ya? dulu pas kecil imut-imut banget sekarang dewasa"
"makasih Tante"
"loh kok Tante? Mami ya sayang?"
"eh iya, Mami"
"Mi, gantian dong Papi juga mau kenalan sama calon mantu"
Lelaki paruh baya itu menghampiri Lauren yang langsung disalami oleh Lauren.
"Stevan, panggil Papi ya"
"iya Papi"
"yuk duduk dulu masih proses makanannya"
Kedua keluarga itu berbincang, perihal bisnis. Haileey dan Yache juga wanita karir yang kadang bergelut dalam bidang perbisnisan. Jonathan dan Theodore yang memang menekuni hal yang sama pun turut gabung. Hanya Lauren yang menyimak sambil sesekali menjawab ketika ditanya.
"ngomong-ngomong Jeffry kemana?"
"Oh iya, Jeff agak telat masih meeting tadi ngegantiin Papi nya. biasa udah tua gampang capek" kekeh Yache yang dibalas tawa mereka
tok tok tok
Pelayan membuka pintu dan muncul lah Jeffry dengan setelan kantor yang masih melekat di badannya. Jeffry masuk dan menunduk hormat saat semua atensi mengarah padanya.
Jeffry menarik kursi disebelah Lauren setelah menyalimi kedua orangtuanya dan orangtua Sharleen. tidak lupa ber tos ria dengan Theodore dan Jonathan. Ah iya, Jeffry memang anak tunggal.
"Adek gak salam ke Jeffry?" tanya Haileey
"hah? salam ngapain Mom?" tanya Lauren bingung
"ya cium tangan dong, kan calon suami"
Lauren membelalakkan matanya sambil melirik Jeffry. Mau tidak mau ia mencium punggung tangan Jeffry lalu dibalas usapan pelan pada kepalanya.
"duh buruan nikah kek, gemes gue" ujar Yache gemas
"sabar Mi, chill"
Pelayan datang membawakan semua makanan yang dipesan sebelumnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sambil mengobrol singkat.
Setelah makan berat, dessert pun disuguhkan sembari membuka obrolan menjadi topik yang sedikit serius.
"bagaimana Lauren, kamu setuju?"
Lauren terdiam, ia menggenggam erat tangan Jonathan dibawah meja sambil menatap kosong gelas didepannya.
"ah kayaknya Lauren grogi ini, kalo Jeff sendiri gimana?" tanya Jordy melempar pertanyaan pada Jeffry
"waduh Om—eh Dad. Jeffry mah ngikut Lauren sih hehehe"
"Adek gimana?" tanya Haileey
Laurem menghela nafas pelan sebelum mengangguk sebagai jawaban. Kedua orangtua dari dua belah pihak tersenyum lega.
"selama masa pendekatan, apa ga lebih baik Lauren sama Jeffry ditempatkan di satu rumah?" usul Yache
Lauren terbatuk mendengar pernyataan yang kelewat santai menurutnya. Jonathan dengan sigap mengambilkan air untuk Adiknya dan mengelus punggungnya pelan.