19

2.4K 277 14
                                    

"aku mau punya anak"
"asal ada kamu, aku siap buat semuanya"

"aku nggak maksa kamu—"

"aku percaya kamu bisa ngehapus ketakutan aku"

"Ren"

"ayo punya anak, dan hidup sampai tua"

-----

Apartement Jeffry kini jauh dari kata rapih. Koper-koper dan kardus bertumpuk di ruang tamu.

"Reen ayo kita cus duluan" teriak Daracell sambil merebahkan badannya di sofa

"di mobil udah penuh Cel?" tanya Jeffry

"udah, lo nyusul aja sama Kennath ya, biar gue sama Uren" ujar Daracell

"iya, gausah balik kesini lah, lo berdua beres-beres disana aja, barangnya udah mulai berat-berat" kata Jeffry

"aman, ini Lauren kemana sih buset, WOY LAUREN BUDEG KAH LO?" teriak Daracell

"DENGEEERRRRR LAGI SIAP SIAP SABAR NYONYA" balas Lauren dari ruangan yang lain.

Daracell mendengus sedangkan Jeffry tertawa pelan, ia langsung kembali lagi menata koleksi-koleksinya pada kotak yang aman, agar langsung diangkut ke rumah baru bersama barang-barang ringan lainnya.

Daracell memainkan ponselnya, tak membantu Jeffry yang duduk dibawahnya sambil menata miniatur-miniatur berharga mematikan itu. Terlalu lelah dan memang malas juga sebetulnya.

"Cel"

Daracell hanya berdeham malas. Merasa Jeffry tidak merespon balik, ia melirik pria itu yang sedang menatap box-box berharganya.

Daracell membenarkan posisi duduknya, ia melihat ke arah Jeffry sambil menaikkan sebelah alisnya.

"muka lo kenapa? bakalan jatuh miskin emang sampe miniatur lo pelototin kaya gitu?"

Jeffry langsung mendongak dan menatap sengit Daracell.

"mulut lo gak ada rem nya"

"sepeda kali ah"
"kenapa sih?"

"lo tau soal Lauren yang gak mau punya anak?"

Satu pertanyaan dari Jeffry berhasil membungkam rapat bibir Daracell. Seketika ia terdiam sambil mencoba mencari jawaban yang pas.

"mana gue tau, tanya sendiri sama yang bersangkutan"

"gue dikasih tau Mommy" sambung Jeffry

"udah dibilang gue gak tau, Jeff"

"beberapa hari yang lalu, Lauren malah setuju kalau dia mau punya anak, padahal gue gak masalah soal keturunan, Cell"

"gue gak tau, budeg ya lo?"

"menurut sudut pandang lo, kalo dia tiba-tiba bilang gitu, ngerasa terpaksa gak sih?"

Melihat respon Jeffry yang menghiraukan ucapannya, Daracell langsung bangkit dari duduknya dan mencari Lauren. Jeffry memaki Daracell dalam teriaknya karena ditinggal tiba-tiba tanpa jawaban dari sekian pertanyaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SensitiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang