pertemuan

234 43 10
                                    

"Jangan pernah menjadi pelangi,
untuk seseorang yang buta warna."
-Alvero

"dia bukan buta warna,tetapi
memang bukan kamu pelanginya."
-Aluna


***

pukul 19:20 Aluna dan bunda nola sudah berpakaian rapih,untuk bertemu sahabat bunda nola. sebenarnya Aluna sangat malas jika pergi malam-malam begini,ini baru pertama kali Aluna akan bertemu dengan sahabat bundanya.tumben bundanya ngajak ia pergi bertemu sahabat bunda nola?biasanya tidak begini,ah ntah lah hanya bunda nola yang tau.author? gatau juga haha.

nola menatap Aluna yang sedang memainkan hp miliknya sambil senyum-senyum sendiri,lagi chatan sama siapa?ya siapa lagi kalo bukan damar.

"dih sinting,senyum-senyum sendiri" sindir nola pada Aluna.

Aluna menoleh,ia menjulurkan lidah nya meledek bunda nola.

"sirik aja lo janda" ucap Aluna dengan seenak jidatnya.

nola melotot,tak habis pikir pada Aluna yang suka sekali mengatai bundanya.

"durjana kamu setan" sendu nola lebay.

"ck,durjaka bun bukan durjana" ucap Aluna membenarkan ucapan bundanya,tetapi ia juga salah.

"durhaka sinting,maen ubah-ubah aje lu.sok sok an ngebenerin kata-kata gue" ujar nola.

setelah itu mereka berdua tertawa bersama,bunda nola memang sefrekuensi dengan Aluna.jadi tidak ada kata baperan.biasa,emak-emak gaul bhahaha.

nola beranjak dari duduknya,ia menatap Aluna sekilas.

"yaudah yuk berangkat,udah jam 19:30.takut mereka nunggu kelamaan" lerai nola,ia pergi ke depan pintu dan menyalakan mesin mobilnya.

Aluna pergi mengikuti bunda nola,ia masuk ke dalam mobil.nola melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

18 menit mereka sudah sampai di sebuah cafe milik sahabatnya.nola keluar dari mobil,begitu pun Aluna. mereka berdua masuk ke dalam cafe besar dan mewah.saat masuk,Aluna di buat tercenga melihat cafe se mewah ini!,ia baru tau kalo ada cafe besar disini.

"bun ini cafe siapa?,bagus bangett" tanya Aluna kagum.

nola tersenyum senang melihat Aluna senyum dan kagum.

"punya sahabat bunda,sayang" jawabnya.

lagi-lagi Aluna kagum ke indahan cafe disini,mereka masuk di room private milik sahabatnya.hendak ingin masuk hp Aluna bergetar,ada panggilan dari..

"damar?" gumam Aluna,ia menatap bunda yang menatapnya juga.

"kenapa?" tanya bunda nola

"bentar ya bun,aku angkat telpon dari bila dulu" bohong Aluna.

nola mengagguk paham.

"nanti nyusul aja ya ke dalam,jangan lama" katanya.

Aluna mengacungkan jempolnya,ia pergi menjauh dari pintu bertulis room xendrik.nola membuka pintu room private itu,yang sudah ada keluarga sahabatnya.

𝙰𝙻𝚄𝙽𝙰 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang