01. Highlight Begin

1.5K 215 84
                                    

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Pernikahan, bukankah dengan mendengar kata pernikahan yang langsung terlintas di kepala adalah ikatan dengan penuh cinta dan kasih sayang? Dilakukan oleh dua insan manusia yang saling mengucap janji di hadapan Tuhan untuk sehidup semati karena sama-sama saling mencintai? Tapi, bagaimana jadinya jika dua insan manusia terikat janji suci di hadapan Tuhan dengan paksaan karena perjodohan orang tua?

Nathan dan Celia. Mereka menikah karena perjodohan, tanpa cinta dan kasih sayang, tanpa rasa sedikit pun. Mereka terpaksa melakukannya karena tidak bisa melawan atau pun menentang. Nathan dan Lia waktu itu belum siap, mereka masih sama-sama muda, baru berumur 22 tahun. Tapi, karena keinginan orang tua mereka, mereka terpaksa mau. Di satu sisi, ayah Lia ingin melihat anaknya memakai gaun pengantin sebelum dia tutup usia karena penyakit yang dideritanya.

Di usia yang sama-sama muda, Nathan sudah dituntut jadi suami dan kepala keluarga yang baik untuk Lia. Nathan yang saat itu baru lulus kuliah dan sedang meniti karir harus berusaha menjadi yang terbaik untuk Lia, tidak lain dan tidak bukan karena tuntutan orang tua. Sedangkan Lia berusaha selalu menjadi istri yang baik juga untuk Nathan karena dia tidak mau mengecewakan keinginan ayahnya.

Seiring dengan perjalanan kisah mereka, tuntutan untuk memiliki anak datang dari orang tua Nathan karena orang tua Lia sudah wafat sesaat setelah Lia menikah.

“Nggak usah dipaksain kalau emang nggak mau. Nanti aku cari alasan supaya ibu mertua nggak nanyain cucu terus,” ujar Lia saat itu dengan raut wajah sedih.

Pernikahan mereka hampir menginjak satu tahun, hidup bersama selama itu membuat Lia menaruh hati pada Nathan. Tapi sayangnya, Nathan yang memang dari awal tidak punya niat untuk menikah muda bahkan tidak menyukai Lia dari awal, tidak merasakan apa-apa walaupun sudah hidup selama itu.

“Aku sih nggak apa-apa, terserah kamu maunya gimana. Kalau emang orang tuaku mau cucu, ya udah kita kasih. Tapi maaf, aku tetap nggak bisa ngelakuin itu dengan cinta. Mungkin hanya sekedar nafsu semata dan karena paksaan orang tua,” jawab Nathan yang langsung membuat hati Lia nyeri.

Lia tidak menjawab, dia memilih menghindari tatapan Nathan yang menurutnya semakin hari semakin terlihat tidak suka padanya.

Semakin hari, orang tua Nathan selalu bertanya perihal cucu hingga Nathan kesulitan untuk menjawab apalagi Lia. Mereka selalu beralasan sibuk karena baru saja diterima bekerja tapi sayangnya alasan itu sudah tidak bisa digunakan sebab mereka sudah bekerja cukup lama saat ini.

“Kalau ditanya sama mereka, kamu aja yang jawab. Aku capek nyari alasan, kamu aja yang mikir karena emang maunya gitu. Aku udah bilang ‘kan kalau aku sih mau-mau aja ngasih mereka, tapi tergantung kamunya juga. Aku nggak maksa.” Nathan menghela napas lirih dan meninggalkan Lia sendirian di ruang tengah.

Bagi Lia, berhubungan badan tanpa adanya rasa sedikit pun sangat lah tidak mengenakkan. Di sini, katakan saja hanya dia seorang yang menyukai Nathan tapi laki-laki itu tidak menyukainya. Nathan hanya ingin memenuhi keinginan orang tuanya.

Semakin hari, Lia juga semakin pusing dan kekurangan stok alasan untuk diberikan pada mertuanya. Nathan juga jarang ada di rumah. Pergi pagi-pagi sekali setelah sarapan dan pulang setelah Lia terlelap di malam hari.

Mereka menikah tapi tidak terasa seperti menikah. Lia tahu, bahkan sangat tahu kalau Nathan punya perempuan lain selain dirinya. Karena Lia kadang mendapat kabar dari Yesi kalau Nathan terlihat bersama seorang perempuan.

Lia mengerti dan sangat tahu kalau selama ini memang laki-laki itu tidak bisa mencintainya. Tapi, Lia tetap ingin bertahan dan berjuang, tak lain dan tak bukan karena ayahnya.

DANDELION [JAELIA✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang