Jangjun melangkah ceria dengan tas ransel dipundaknya, juga dua botol jus lemon dingin yang ia buat bersama Kakek Minho.
"Eh emangnya Kakak kemarin mau nurutin kemauan Jun gitu? Jun ajak ngobrol aja gak jawab, ya kan?"
Jangjun mengetuk-ngetuk dagunya sambil berpikir. Tak lama ia mengedikan bahunya.
"Jalanin aja dulu hehe"
Langkah kakinya semakin cepat ketika melihat seorang pemuda tampan yang berdiri menyenderkan tubuhnya pada sebuah pohon.
"Kakak!"
Bugh
Jangjun lupa kalau pemuda itu membawa ranting pohon yang digunakan untuk memukulnya kemarin.
"Sudah ku katakan, lakukan apapun tapi jangan pernah menyentuhku"
Jangjun mengerucutkan bibirnya, tapi dengan sekejap wajahnya kembali ceria.
"Jun bawa hadiah buat Kakak"
Ia membuka ranselnya dan mengeluarkan sebuah kotak kado. Pemuda itu mengangkat alisnya heran, tapi tetap menerima kotak itu.
"Apa ini?"
"Buka aja, Kak" Jangjun mengulum senyumnya.
Pemuda itu membukanya dan melihat sebuah kalung dengan liontin huruf Y yang dihiasi beberapa permata.
"Apa ini? Kenapa kau memberiku kalung ini?"
"Euhh gapapa sih, soalnya cuma itu yang Jun punya hehe. Itu kalung asli loh Kak, bukan imitasi ya. Itu hadiah Papa buat Jun dulu, tapi dia lupa kalo nama anaknya itu pake huruf J bukan huruf Y. Jadi ya kalung itu cuma Jun simpen aja di kamar" jelas Jangjun sambil tersenyum, merasa bangga karena memberi sesuatu pada orang yang menolongnya.
"Ya Jun kan pake huruf J ya, masa pake huruf Y? Nanti Yangyun dong? Hihi ngakak banget" Jangjun tertawa membayangkan kalau namanya Yangyun.
"Terserah mu saja" ucapnya sambil mengambil kalungnya dan membuang kotaknya.
Jangjun hanya tersenyum miris, tapi setidaknya kalungnya tidak dibuang.
"Dipake ya, Kak. Pasti Kakak tambah ganteng deh"
Pemuda itu mengenakan kalungnya. Tampak sangat cantik disana, leher putih pemuda itu juga terlihat jenjang. Sangat cocok dengan kalung perak yang ia berikan.
"Cocok banget sama kulit Kakak hehe"
Jangjun tersenyum malu-malu saat melihat pemuda itu memandangi kalung dilehernya. Sepertinya pemuda itu juga menyukai hadiahnya.
"Setelah ini kau ingin melakukan apa?" Tanya pemuda itu, menyadarkan Jangjun dari euphoria nya.
"Eh? Oh! Pertama-tama, nama Kakak siapa?" Jangjun mengulurkan tangannya, bermaksud untuk mengajaknya berjabat tangan.
Pemuda itu mengernyit lalu mengulurkan rantingnya.
"Aku Jangjun, Lee-"
"Sudah tau"
Jangjun mencebik kesal, tapi tak melepaskan pegangannya.
"Nah, kalau nama Kakak?"
"Sungyoon" jawab pemuda itu setelah lama berpikir.
"Wah! Nama yang bagus, tapi nama belakang Kakak apa?"
Sungyoon menarik rantingnya.
"Aku tidak punya nama belakang, hanya Sungyoon"
Jangjun jadi tidak enak, wajah Sungyoon terlihat sedih walau masih tak berekspresi.
"Gimana kalau pake marga Lee aja? Biar sama kaya Jun! Lee Sungyoon, gimana? Bagus gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly Forest; jangyoon✓
Fanfic"Kau boleh melakukan apapun, tapi jangan pernah menyentuhku" Start : 09/10/21 Finish : 10/11/21 **Book ini berisi cerita fiksi karangan penulis yang gak ada hubungan apapun dengan para idol terkait dalam kehidupan nyata. Alias cuma cerita khayalan y...