Lost Control

87 10 2
                                    

Jangjun kembali ke hutan untuk menemui Sungyoon. Ia tak sabar untuk bertemu Sungyoon, meski kini setiap tahun berkunjung. Tapi tahun kemarin ia tidak kemari karena harus mempersiapkan diri dan menyiapkan perlengkapan untuk masuk SMA.

Sejak pagi, Jangjun sudah siap dengan seragam SMA nya. Ia berdandan khas anak nakal di sekolah.

"Kak Sungyoon, Gue-"

Jangjun menutup mulutnya. Tidak, ia tidak boleh berkata kasar pada Sungyoon. Ia harus tetap pakai aku-kamu jika bersama Sungyoon.

"Kak Sungyoon! Aku kembali!"

Sungyoon menghentikan kegiatan melempar-lempar ranting pohon yang biasa ia gunakan. Ia melihat Jangjun yang berdiri berkacak pinggang dan tersenyum aneh.

"Kau kenapa? Ada apa dengan wajahmu itu?" Tanya Sungyoon yang tak sengaja melihat bekas luka di sudut bibir Jangjun.

"Oh ini" Jangjun meraba bekas luka yang sudah mengering itu.

Ia ingat kalau itu adalah luka yang ia dapat ketika menolong Donghyun dan Bomin yang sedang dikerjai anak-anak berandal. Ia sempat kewalahan berkelahi dengan mereka sebelum Kak Daeyeol datang dan membantunya. Untung saja lukanya tidak terlalu parah. Hanya lecet-lecet dan memar saja.

"Biasalah, anak cowok. Kalo gak berantem, bukan cowok namanya" ujarnya bangga.

Sungyoon masih menatap luka itu.

"Apa tidak sakit?"

Jangjun terkekeh pongah.

"Gak sakit kok, cuma luka kecil" jawabnya sok keren.

Padahal ia merengek sakit saat Mama nya mengolesi lukanya dengan obat merah dan salep.

Sungyoon mengangguk pelan.

Mereka kembali berjalan menelusuri tiap sudut hutan ini. Meski sudah sering berjalan-jalan kesini, rasanya Jangjun tak pernah merasa bosan sedikitpun. Apalagi ia ditemani Sungyoon.

Jangjun bercerita banyak hal tentang pengalamannya di SMA. Ia sangat bersemangat menceritakan segalanya, tak ada yang ingin ia lewatkan. Sementara Sungyoon hanya menyimak dalam diam dan sesekali menanggapi Jangjun. Tapi ia benar-benar mendengarkan cerita Jangjun kok, ia juga sangat suka ketika melihat Jangjun bersemangat seperti ini.

"Bentar deh, Kak. Kayanya kita sekarang seumuran gak sih?"

Sungyoon memiringkan kepalanya tak mengerti.

"Walaupun sebenarnya Kakak udah berusia lebih dari 100 tahun, tapi kalo dilihat dari fisiknya Kakak eum... Kayanya Kakak ini umur 17 atau 18 tahunan deh" telisik Jangjun.

"Lalu?"

"Nah, mulai sekarang boleh gak kalo aku panggil nama aja? Gak usah pake Kakak?" tanya Jangjun dengan senyum lebar menakutkannya.

Sungyoon memalingkan wajahnya.

"Ya, terserah mu saja"

"Yeay!!"

Jangjun bersorak sambil melompat kegirangan.

"Hai, Sungyoon" sapanya dengan tangan terangkat.

Sungyoon tersenyum dibuatnya.

"Hai, Jangjun"

🐮🐰

Hari selanjutnya, Jangjun kembali dengan seragam SMA nya lagi. Jika ditanya kenapa pakai seragam itu terus? Jawabannya adalah karena ia merasa jauh lebih keren dengan seragam SMA.

Jangjun merasa gagah dan percaya diri jika memakai kemeja putih yang tidak dikancing dan pearching di telinga kirinya. Khas anak nakal sekali.

Firefly Forest; jangyoon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang