Bagian 13

20 2 0
                                    

Hari yang cerah. Adel sudah bersiap-siap untuk pergi ke tempat les melukisnya di Painting Star's a.k.a salah satu tempat les melukis terfavorit di daerah tempat tinggal Adel.

Di ruang makan, Adel sedang memakan sarapannya dengan lahap.

"Kayanya anak mama seneng banget mau ikut les melukis?" ejek Oktavia.

"Hehehe iya dong, Mah. Ini kan hobi aku," jawab Adel dengan senyuman.

"Syukur kalo buat kamu seneng."

"Nanti pulang dari les kabarin papa ya, Nak. Biar nanti bisa papa jemput," kata Aldian.

"Oke siap, Pah," kata Adel sambil memberi jempol kepada sang papa.

Adel, Oktavia dan Aldian saling memberi senyuman.

Seneng banget punya mama dan papa yang bisa dukung hobi gue sendiri.

Bang Raffa? Dia sudah berangkat kuliah. Ntah lah dia benar-benar berangkat pagi sekali.

"Yuk sayang, kita berangkat sekarang!" Ajak Aldian.

Adel pun mengambil peralatan yang akan dibawa ke tempat les melukisnya.

Kemudian pamitan kepada sang mama.

"Aku pamit dulu ya, Mah. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati ya," kata Oktavia.

Adel dan Aldian pun pergi menuju tempat les melukis.

Selama diperjalanan, Adel bercerita bahwa ia sangat senang bisa mengikuti les ini.

Aldian yang hanya mendengar pun hanya bisa tersenyum senang.

Sesampainya disana, Adel berpamitan juga dengan Aldian, sang Papa.

"Semangat ya, sayang! Nanti kabarin papa kalo udah pulang, oke?"

"Siap, captain!! Dadah, Pah assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab Aldian sambil melihat gadisnya pergi memasuki tempat les melukis tersebut dengan senyuman.

Ia benar-benar senang melihat gadisnya banyak tersenyum pagi ini.

Adel memasuki tempat les nya. Hanya ada 6 orang tiap kelasnya.

Ia pun memilih tempat yang di paling belakang, namun bukan di paling pojok. Karena disitu sudah ada sebuah tas yang bertengger di kursinya. Ia memilih di tengah.

Kemana si sang pemilik tas itu?

Tiba-tiba munculah si pemilik tas itu. Seorang cowok.

Bentar.

Gue kayanya kenal?

Cowok itu yang merasa dilihat oleh Adel pun menoleh kearah Adel.

"Eh, lo Adel kan? XI IPA 2? Gue Gilang XI IPA 1 temen Alfi."

Anjir kan bener.

Dia Gilang yang waktu itu minta kenalan sama gue.

Wah, ga nyangka...

"Del?" ucap Gilang membuyarkan lamunan Adel.

"Eh, iya gue Adel XI IPA 1. eh maksudnya XI IPA 2 hehehe," kata Adel yang gugup.

"Hahahaha lo lucu," ucap Gilang.

Adel tersenyum memperlihatkan deretan giginya dan menggarukan kepalanya yang tidak gatal. Ia menahan malu.

Aduh, gue kenapa gugup gini sih??  Jadi malukan.... Mana dia bilang gue lucu lagi... Mana bisa ni jantung sama hati stabil...

"Oh iya, btw lo baru masuk les disini?" tanya Gilang kembali mencairkan suasana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BENCI Menjadi CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang