Prolog

3.6K 103 5
                                    

06.30 WIB

"Aaaaa! Mampusss gue telat sekolah."

Adel langsung berlari menuju kamar mandi.

"Gue mandi bebek aja lah."

Selesai itu menyiapkan buku pelajaran dengan tergesa-gesa.

Kemudian ia berlari lagi untuk menuruni tangga menuju ruang makan.

Ia mencium tangan untuk segera pamit pada mamah dan papanya pergi ke sekolah.

Abangnya? Tentu saja ia sudah berangkat ke tempat kuliahnya sejak pagi.

Kerajinan memang.

"Kamu gak sarapan dulu nak?" Tanya Oktavia.

"Nggak, Maaa. Aku buru-buruuu," jawab Adel sambil berlari ke arah garasi mengambil sepeda.

"Assalamualaikum," pamit Adel dan segera menaiki sepedanya, karena jarak rumah ke sekolah lumayan dekat.

"Waalaikumsalam," ucap Okta sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Adel menggoes sepedanya dengan kencang. Namun tiba-tiba saja Adel menubruk seorang cowok memakai seragam SMA yang sedang berjalan kaki.

Bruk!

"Aduh.. shh.." meringis cowok itu kesakitan sambil memegang sikut kanannya.

Adel segera mengeluarkan uang nya sebagai permintaan maaf pada cowok itu.

"Sorry-sorry, Gue cuma bisa ngasih ini. Permisi."

"Lagian tuh cowok jalannya gak liat-liat. Heran," gumam Adel setelah jaraknya sudah lumayan jauh dari cowok itu.

Adel pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah dengan sangat cepat.

Dilain tempat, cowok yang ditabrak Adel tadi mengumpat kesal.

"Dasar cewek gak bertanggungjawab! Kulit gue yang mulus gini jadi lecetkan, kampret!" umpat Alfi kesal sambil meniup-niupkan sikut kanannya yang luka.

Yup. Cowok yang ditabrak Adel adalah Alfi.

Kemudian Alfi pun melanjutkan jalannya menuju sekolah sambil menahan sakit.

Sesampainya di sekolah, yaitu SMA Tunas Jaya. Gerbangnya pun sudah tertutup rapat. Adel pun kesal.

"Pasti ini semua gara-gara gue tidurnya kemaleman! Dan...,"

"Gara-gara si cowok tadi! Iya! Gara-gara dia gue jadi telat! Argghh! Coba dia jalannya liat-liat. Pasti gak bakal kayak gini nih! Pokoknya ini semua gara-gara cowok itu! Iiish tau ah nyebelin!" ucap Adel kesal sambil menghentak-hentakan kakinya.

Ekhem!

Terdengar seseorang berdeham dari arah belakang. Membuat Adel terkejut dan reflek untuk menjitak kepala orang itu karena sedang emosi.

Sontak Alfi terkejut dan merasa sakit atas perlakuan cewek rese itu padanya.

"Apaan si lo?! Gue gak ngapa-ngapain tiba-tiba dijitak. Sakit nih!" ucap Alfi kesal sambil melihat ke arah name tag cewek yang berada dihadapannya.

Namanya, Adel Oktapiyani. Cantik sih... Tapi dia udah bikin kulit gue lecet  dan barusan... kepala gue dijitak.

"Heh! Liatin apaa lo?! Jangan- jangan lo mau mesum ya?" kata Adel sambil menutupi dadanya dengan kedua lengannya.

"Idih! ge-er banget lo jadi cewek," ujar Alfi memutar bola matanya malas.

***

Jangan lupa di kasih bintang!

Komen apa aja yang masih kurang!
Soalnya masih belajar. Hehehe

Salam hangat,
Partisijingga.

BENCI Menjadi CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang