"Nata" Panggilan pagi hari yang membuat Nata terkejut saat berada di meja makan yang akan menyantap sarapan nya, yang hanya susu dan roti.
"Kenapa ma ?"
Mata Nata langsung tertuju pada sosok Mama nya yang begitu cantik di mata Nata. Dengan pakaian yang santai tapi tetap formal.
"Mama ada proyek busana" Ucap Tina
"Hm lalu ?" Kata Nata lagi, pasal nya tidak biasanya Mamanya membicarakan pekerjaan nya. Tina ada desaigner baju seperti baju model dan segala macam. Tapi Tina masih bekerja di bawah perusahaan orang bukan milik sendiri.
"Tapi di luar Negri"
Uhuk uhuk uhuk
Ucapan mamanya sukses membuat Nata terkejut hingga terbatuk-batuk saat sedang meminum susu. Begitupun Tina yang sedikit terkejut karena Nata kaget atas ucapan nya.
"Mama serius ?" Nata masih tak percaya dengan ucapan Mamanya, tapi Nata masih bertanya-tanya bagaimana rencana Mamanya.
"Hm"
"Terus ?"
"Dua bulan, Mama bakalan di Amerika. Mama gak bisa bawa kamu"
Pasti, sudah pasti karna memang itu pekerjaan orang tuanya, untuk apa Nata ikut. Nata juga masih baru masuk ke sekolah lagi setelah kenaikan kelas.
"..."
"Mama juga gak bisa ninggalin kamu" Deg
Ucapan mamanya membuat Nata sedikit terkejut. Tina menghawatirkan nya, Nata tidak salah mendengar kan. Nata tidak tau akan bereaksi seperti apa sekarang. Nata memang tidak salah mendengar. Ada sedikit kebahagiaan pada diri Nata saat ini, tapi juga ada kesedihan karna sosok ibu nya tak akan lagi terlihat untuk sementara waktu .
"Ma, kalo emang itu tuntutan kerjaan mama, Ya gak papa mama pergi aja"
"Lagian Nata udah terbiasa sendiri ma, gak usah khawatir" Kata Nata lagi meyakinkan Mamanya. Ucapan Nata juga sukses membuat Tina sedikit merasa bersalah.
"Maafin mama" tiba-tiba Tina merasa bersalah karna sering sekali tidak memperhatikan Nata.
"Bukan salah mama kok"
"Tapi kamu jangan khawatir, Tante Yumi juga yang bakalan bantu jaga kamu buat Mama" Tina sudah berbicara pada Yumi dan meminta tolong agar sering memperhatikan Nata saat ia pergi.
"Pasti lah ma, siapa lagi" Kata Nata gemetar karna sedikit menahan tangisnya. Jika berkata yang sebenernya Nata tak ingin Mama nya pergi sampai luar negeri hanya karna pekerjaan. Meskipun Mama nya tidak menyayangi layaknya seorang anak, Nata ingin mama nya tetap dalam penglihatan nya meskipun hanya sebentar.
"Kalo bisa jangan nyusahin"
"Wahh, bahkan mama khawatir Nata nyusahin, bukan khawatir gimana keadaan Nata nantinya"
Nata bingung harus bagiamana saat ini, tadi ia cukup senang saat mamanya mengatakan tidak bisa meninggalkan nya, tapi apa saat ini. Tina kembali membalikkan fakta yang membuat Nata seperti bukan sosok anak di matanya.
"Jangan suka keluyuran" Ucapan Nata tadi tak mendapat respon apa apa dari mamanya
"Hm"
"Masalah makan, gak usah dipikirin. Tiap hari bakalan ada yang anter"
"Hm" Nata hanya menjawab seadanya.
Tina sudah mempersiapkan nya. Tina sudah memesan di Rumah makan depan komplek agar mereka mengirimkan makanan dengan berbeda lauk setiap harinya selama Tina pergi. Jadi untuk sarapan, makan siang, dan malam untuk Nata tak perlu di khawatir kan. Bahkan Yumi yang awalnya menawarkan akan membuat kan setiap hari Tina menolak karna tak mau semakin merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS / on going
Fanfiction"Udah terlambat Ren" - Nata "Penyesalan gue cuma satu nat, gue gak tau kalo lo lebih sakit" - Narendra "Karna luka pada fisik, tak akan sesakit luka pada Hati"