26

218 41 6
                                    

15 menit sudah Nata duduk sendiri di halte depan sekolah. Setelah Naren pergi lebih dulu Nata memutuskan untuk menunggu di luar saja. Karena ia tidak bisa menghubungi Jeffran lantaran ponsel nya sudah habis daya sejak jam istirahat.

15 menit adalah waktu lama jika sedang menunggu, mau tak mau Nata hanya bergelut dengan pikirannya. Hawa panas yang kini sangat di pancarkan oleh sinar matahari membuat Nata sedikit pusing.

Banyak pertanyaan yang ingin Nata berikan kepada Naren, tapi itu hanyalah omong kosong yang ia ucapkan sendiri. Nata terlalu takut dengan jawaban yang akan di terimanya.

"Nat?" Panggil Rendy yang tiba tiba datang dari belakang nya.

"Hai Dy" Jawab Nata

"Belum pulang?"

"Nunggu dijemput"

"Gak bareng Naren?"

"Naren ada urusan makanya cabut duluan"

"Lo di jemput siapa?"

"Kak Jeffran, oiya kebetulan mau ke cafe abang lo, mau nebeng sekalian?"

"Gue bawa motor"

"Oiya lupa, terus ngapain kesini bukannya ke parkiran"

"Gue liat lo sendiran, gue kira lo sama Naren"

"Oh, ya udah sana ambil aja motor lo" Nata sedikit canggung jika dengan Rendy. Bahkan keduanya jarangeng mengobrol karena merasa canggung. Padahal dengan yang lainnya Nata tidak merasakan itu.

"Gue nunggu sini deh sampe lo di jemput"

"Ih gak perlu, lo duluan aja"

Hening tak ada jawaban dari Rendy ataupun suruhan kembali dari Nata. Keduanya diam seperti orang asing. Rendy pun dengan tiba tiba duduk di sebelah Nata tanpa mengatakan apapun. Sebenernya Rendy tidak merasakan kecanggungan diantara keduanya. Hanya Nata lah yang menganggap dirinya tidak terlalu akrab dengan Rendy, padahal mereka sudah cukup lama mengenal.

"Dy"

"Hm"

"Gue udah di jemput tuh" Kata Nata akhirnya karna Rendy hanya fokus pada ponselnya.

"Ah ya udah ati ati"

"Lo ke cafe juga?"

"Enggak, gue bakalan di omelin sama abang gue kalo kesana bukan weekend"

"Kenapa gitu?"

"Ada lah, udah sana kasian Kak Jeffran nunggu"

"Okey, gue duluan ya"

Nata pun langsung menyebrang jalan untuk menghampiri Jeffran yang sudah berada di sebrang jalan. Senyum manis dan dimple yang menonjol kini di tunjukkan oleh Jeffran, Nata yang awalnya akan marah tiba tiba mereda karna melihat ekspresi Jeffran yang terlihat menggemaskan di mata Nata saat ini.

"Sorry to late" Kata Jeffran setelah Nata masuk ke dalam mobil.

"It's okey"

"Laper kan?"

"Kenapa kalian pada nanyain laper sih"

"Naren pasti kan?"

"Hm"

"Tuh gue udah beli"

"Wuihh banyak banget, tapi gue pengen nasi padang di cafe bang mahes"

"Sejak kapan mahes jual naspad, yang bener aja lu"

"Naren sih tadi ngide bilang gak ada naspad si cafe bang mahes, pengen jadi nya gue"

"Iya kan emang gak ada"

HURTS / on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang