Kini jam pulang sekolah sudah berbunyi dan murid murid sudah mulai berhamburan di koridor.
Naren dan Nata juga kini sedang menuju lapangan indoor, karna Naren harus latihan futsal karna akan ada perlombaan yang sudah di jadwalkan jauh hari oleh pihak sekolah, jadi tak heran jika mereka sudah ada jadwal latihan."Hay yow Nata, Lama tak jumpa" Suara khas Chandra kini menyapa Nata yang sudah ada di lapangan.
"Hai juga Gio" Sapa balik Nata dengan nada sedikit lesu.
"Chandra Nata, bukan Gio" Chandra berprotes karna nata selalu memanggil dengan sebutan gio bukan chandra.
"Gue mau nya manggil Gio, gimana dong"
"Serah lo deh percuma juga kan, lo batu" Nata hanya tertawa melihat Chandra yang sepertinya sedang merajuk dengan nya.
Nata hanya tersenyum melihatnya.
"Nunggu Naren?" kini suara Rendy yang mengalihkan pandangan Nata untuk menatapnya.
"Hah? eh iya dari pada gojek sayang kan?" Nata sedikit terkekeh.
"Iya sih"
"Lo ikutan lomba Dy?" Kata Nata yang sedikit basa basi agar tidak terlalu canggung, karna entah mengapa saat dengan Rendy hawa nya selalu canggung, bahkan mereka sudah lama berteman.
"Iya kan inti, sama Chandra, Jendra juga" Jelas Rendy
"Oh gitu, yaudah sana" Usir nata pada Rendy untuk segera ke lapangan, karna menurut Nata suasanya seperti nya semakin canggung baginya.
"Hm" Rendy hanya menjawab singkat. Naren dan Rendy sifatnya hampir sama, sama sama dingin. jadi tak heran jika Nata kadang sedikit takut sama rendy.
"Wah, yang namanya ada ren ren emang di takdirkan kayak kulkas kali ya" Nata bermonolog karna masih heran dengan dia dan Rendy kenapa masih saja merasa canggung.
.* :☆゚. ───
Sudah 30 menit Nata hanya memainkan ponselnya saat sedang menunggu. Bosan itulah yang di pikiran Nata saat ini.
"Ini sampe jam berapa sih" Nata melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul setengah lima sore . Dan tim futsal masih bermain. Nata sedikit bingung, sejujurnya ia belom memberitahu Mama nya jika ia pulang sore dengan Naren. Karna Nata tau akan percuma jika memberitahunya, Mama Nata terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Tapi tetap saja Nata sedikit takut, karna Mamanya sedikit berbeda.
Naren yang berada di bawah, tak sengaja melihat Nata seperti sedang kebingungan.
"Kenapa Nat?" Naren kini sudah menghampiri Nata yang duduk di bangku tribun.
"Hah?" Nata kaget dan bingung karna Naren tiba tiba datang dan bertanya
"Udah selesai?" Kata Nata bertanya
"Lo kenapa gue tanya?" Naren kembali bertanya karna Nata masih terlihat kebingungan.
"Gak papa emang kenapa?" Nata mencoba menetralkan diri sendiri.
"Lo udah bilang Mama lo?" Naren bertanya, tapi tanpa di duga jawaban nata membuat naren sedikit melotot. Karna Nata hanya menggelengkan kepalanya menandakan ia belom bilang.
"Kenapa?"
"Lupa, mama juga paling belum pulang Ren" Nata mencoba sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS / on going
Fanfic"Udah terlambat Ren" - Nata "Penyesalan gue cuma satu nat, gue gak tau kalo lo lebih sakit" - Narendra "Karna luka pada fisik, tak akan sesakit luka pada Hati"