Nata menuju depan rumah nya karena Dara mengatakan seperti ada yang mencari nya. Nata penasaran karena sepertinya ia tidak merasa ada tamu atau kerabat dekat yang akan berkunjung. nata langsung menuju gerbang rumahnya dan benar ada sosok laki-laki yang sedang berdiri di depan rumahnya. Nata cukup penasaran siapa sosok itu.
"Permisi, apa kakak sedang mencari seseorang?" tanya Nata kepada orang tersebut. karena merasa ada yang mengajak ngobrol sosok laki-laki tersebut langsung menoleh kepada Nata. kemudian laki-laki tersebut langsung tersenyum melihatnya.
"Clarissa Winata kan?" timpalnya nata cukup kebingungan karena dia mengetahui namanya bahkan Nama lengkapnya. Nata sedikit curiga dan langsung mengambil ponselnya dan menelpon Naren karna sedikit takut.
"Oh wait, gue bukan orang jahat lu nggak perlu panik" kata laki-laki tersebut setelah melihat nata sedikit kebingungan.
"Kamu siapa?" kata Nata.
"Gue Raka, lo pasti udah gak asing kan sama namanya" ucapan laki-laki tersebut bahkan membuat nata semakin ngeri Oleh karena itu nata tak berpikir panjang dan langsung menelpon Naren.
"Oke wait" Kata Nata yang masih berada di dalam gerbang, sedangkan Raka berada di luar gerbang. Karena takut ada yang tidak beres Nata langsung menelfon Naren seperti yang di ucapkan nya semalam
Karena telepon Nata yang mengatakan jika ada sosok Raka di depan rumahnya Naren tak berpikir panjang akhirnya langsung turun dan menghampiri Nata. Setelah beberapa saat Naren keluar dan benar Raka masih ada di sana dengan posisi yang sama seperti awal. Karena penasaran akhirnya Naren lah yang bertanya kepada Raka.
"Sorry lo siapa?" Kata Naren bertanya setelah menghampiri Raka.
"Ah oke. Lo baik baik udah cukup" Kata Raka tanpa membalas ucapan Naren. dan langsung berbalik arah dan meninggalkan mereka berdua. Karena penasaran Naren menahan Raka yang akan beranjak dari tempat nya.
"Lo siapa?" Kata Naren lagi yang mencegah sosok Raka pergi.
"Gue Raka, dan lo gak perlu tau kenapa dan buat apa gue kemari"
"Tapi lo bikin temen gue takut"
"Gue gak bakalan nyakitin Nata. Gak perlu khawatir"
"Gimana gue bisa percaya?"
"Lo bisa pegang kata kata gue, kalo Nata terluka dan lo denger nama gue penyebab nya. Lo cari aja gue disini" Raka menyerahkan kartu nama yang ia ambil dari dompetnya. Dokter itulah profesi dia saat ini. Naren mengerutkan keningnya karena antara kaget dan tak percaya. karna di mata Naren saat ini Raka begitu muda jika mau di katakan seorang Dokter. Dan untuk apa seorang Dokter mencari Nata dan mengatakan hal itu.
"Gue permisi"
Setelah kepergian Raka keduanya bingung. Begitupun Dara dan Yasmin yang ternyata keluar karna penasaran siapa sosok tadi.
"Nat keluar dulu sini" Kata Naren yang mengatakan pada Nata yang masih berada di dalam.
"Nat, siapa?" Tanya Dara yang juga penasaran dengan sosok yang tadi dilihat nya.
"Gatau Raa, bentar" Jawab Nata singkat
"Kenapa?" Tanpa menjawab saat Nata keluar, Naren langsung menarik Nata untuk ke rumahnya. Dan membuat Nata bahkan Dara dan Yasmin yang masih di depan pintu rumah Nata di buat bingung dengan sikap Naren.
"Ren lepas" Karna merasa tarikan Naren cukup keras.
"Sorry Nat, gue reflek"
"Kenapa lo narik gue" Kata Nara setelah berada di depan pintu rumah Naren.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTS / on going
Fanfiction"Udah terlambat Ren" - Nata "Penyesalan gue cuma satu nat, gue gak tau kalo lo lebih sakit" - Narendra "Karna luka pada fisik, tak akan sesakit luka pada Hati"