Meet You Again

2.3K 358 15
                                    


"Permisi pak, minggu lalu saya mengajukan lamaran kerja sesuai dengan jobdesk yang bapak cari di laman internet, bagaimana progressnya ya pak? Sudah seminggu ini saya belum mendapat email balasan dari kantor"

Jeno meremat jarinya gugup, semoga saja ia dapat kabar baik.

"Maaf ya, apabila tidak dihubungi dengan admin kami, berarti kamu tidak lolos seleksi. Yang mendaftar disini cukup banyak dek, rata-rata mereka membawa ijazah minimal d3. Untuk lulusan SMA/SMK dan bagi yang belum mempunyai pengalaman kerja akan kami pertimbangkan"

Jeno mengangguk paham. "Ah iya baik pak, terima kasih. Maaf mengganggu waktunya"

Jeno keluar dari sana dengan perasaan kecewa, tidak bisa dipungkiri dari raut wajah lelahnya. Kakinya ia langkahkan menuju halte, hanya untuk mengistirahatkan bokongnya sejenak dan ia berniat untuk langsung pulang kerumah.

"Bang!"

Hah bocil darimana nih, gakenal gue serius.

"Apa?" sahut Jeno seadanya. Moodnya masih terlalu malas untuk sekedar menanggapi anak laki-laki dengan setelan seragam merah putih disampingnya.

"Jomblo ya bang?"

Oalah setan!

"Lo juga jomblo" balas Jeno.

"Engga ya! Gue mah udah ada pacar bang, baru 3 hari jadian. Nih bang fotonya di wallpaper hp gue, cantik kan" ujarnya bersemangat menunjukkan wallpaper hpnya.

Sepertinya pikiran Jeno saat ini sangat relate dengan lirik, Teenager scare, the living shit out of me.

Wah gila, gue seumuran ini anak aja masih koloran ke warung sambil dikejar emak make sapu, batin Jeno.

"Lo disini ngapain?" tanya Jeno berusaha mengalihkan topik. Sepertinya, skill pacaran Jeno sudah kalah telak dengan skill pacaran bocil yang ia remehkan disebelahnya.

"Nunggu dijemput bang, abang sendiri ngapain?"

"Mau naik busway sih" kalau ditanya, motornya kemana? Motornya dirumah. Jeno lagi irit bensin.

"Jauh ya bang rum—

Tin tin!

"Kio! Pulang, telat banget lo ngechat abang! Pasti pacaran dulu nih diayunan!"

Bocah tengil yang namanya Kio itu beranjak dari duduknya, mengulurkan tangan kearah Jeno. Jeno yang bingung bereaksi apapun itu akhirnya menjabat tangan Kio.

Oh ternyata mau salim.

"Kio pulang dulu ya abang"

"Iya hati-hati cil"

Jeno menatap Kio yang berjalan kearah abangnya. Jika dilihat-lihat Kio tidak seburuk yang ia pikirkan, anak itu masih memiliki sopan santun. Jeno sedikit tersenyum kikuk dan mengangguk kearah mereka.

Eh, kok motornya kaya kenal!

"LAH ELO?"

Baru saja Jeno bisa menepis bayang-bayang orang yang menyuruhnya membayar dengan ciuman, tapi nihil! Orang itu sekarang berdiri diseberang tempat ia duduk. Nakula Yeremia.

"Eh, Kio mau main ketempat Adrian dulu engga? Abang lagi ada urusan nih!" ucap Nakula sembari mengusap kepala adiknya.

Urusan? Urusan hati maksudnya.

"Main kerumah Adrian? Mau bang! Tapi janji yaa, nanti pulangnya kasih Kio es krim" Nakula mengangguk sembari terkekeh melihat tingkah gemas Kio yang meloncat kegirangan.

Scars Under Stars (Jaemjen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang