Hexofest, THAT DAY!

678 84 13
                                    


We live in high expectation, and
low attention.

"Aman kan sama lo?"

Nakula berujar sambil menyerahkan tas bergambar tayo dan botol minum bercorak lumba lumba biru muda itu kepada Jisung. Yang ditanya hanya mengangguk sambil menepuk punggung seorang anak laki laki yang kini berada di gendongannya.

"Aman, nanti gue duduk di tribun C1 C2. Tadi pagi gue udah war tiket biar dapet tengah" jawab Jisung yang dihadiahi deheman dari Nakula.

Ia pun kembali mengecek ponsel, pikirannya menuju ke Jeno yang belum membalas pesannya sejak pagi. Mengingat kini mereka sudah menyandang status pacaran, Nakula tak membiarkan sedikit pun ia lengah dari kabar sang kekasih.

Aelah baru sehari.

"Kenapa lo?" tanya Jisung yang menyadari raut berkerut dari Nakula yang tak kunjung hilang dari ia mengantarkan Kio untuk dititipkan ke Jisung.

"Belum dikabarin sampe sekarang anjir, dia nonton ga ya?" Nakula berucap sambil terus mengirim pesan kepada Jeno yang tak kunjung online untuk membalas pesannya satu pun.

"Yang lo cerita di call waktu itu?" Jisung memastikan.

"Iya, yaudah gue masuk dulu ya Sung, titip salam buat Chenle, gue mau siap siap sama anak yang lain" 

"Good luck, bro!" Jisung menyemangatinya.

Nakula pun melenggang meninggalkan Jisung dan Kio untuk bergegas masuk ke ruang ganti dan melakukan pemanasan bersama dengan anggota tim yang lain. Ia sesekali mengusak rambutnya kasar karena keadaan hatinya tidak segera membaik.

Lo ga lupa sama janji lo kan, Jeno?

•••

"HEXOFEST! MANA SUARANYAAA?"

MC acara yang mulai naik keatas podium pun melantangkan suaranya untuk membangkitkan semangat para penonton yang sukses memadati kursi didalam GOR maupun acara di outdoor.

Ada yang mengangkat banner tinggi-tinggi dengan kata kata penyemangat untuk mensupport tim yang mewakili univnya, ada muda-mudi yang menyanyikan yel-yel untuk memeriahkan pertandingan, dan ada juga beberapa wali orang tua yang ikut serta datang untuk mendukung putra-putrinya.

Euphoria perlombaan yang meriah pun mulai terasa ketika penonton mulai bersorak tak kalah semangat dari sang MC yang memimpin jalannya acara nantinya.

"Terima kasih antusiasmenya yang sudah meluangkan waktu untuk ikut serta dan datang dalam acara ini! Woowww.. saya ga nyangka loh bakal lebih rame dan lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Pertama-tama kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatnya sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini tanpa ada halangan suatu apapun...

Sebelum kita menyambut tim cheers dari Universitas Mandala untuk membuka acara hari ini, marilah kita semua bangkit berdiri dan menyanyikan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan kita, Bangsa Indonesia"

Para penonton yang duduk memadati tribun pun beranjak berdiri ketika lantunan audio musik mulai terdengar. Dipimpin oleh kelompok panduan suara yang kini berbaris ditengah lapangan.

Scars Under Stars (Jaemjen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang