Baikan

1K 169 12
                                    



Dug!

"Budeg banget kuping lo kalo disumpel airpods"

Sebelum melayangkan protes, Nakula sudah disambut oleh Renjun yang kini menatapnya dengan tatapan tak bersahabat.

Meski begitu, temannya yang identik dengan mulut pedas, dan otak cerdasnya ini menyodorkan sebotol air mineral—yang barusan digunakan untuk memukul kepala Nakula.

"Ngegas banget etdah,"

Nakula meraih botol air mineral yang disodorkan Renjun, lalu meneguk air tersebut hingga tersisa setengah dari isi awal. "Thanks, Njun"

"Haechan nunggu lo dibawah"

Renjun menunjuk Haechan yang kini berdiri di pinggir lapangan menggunakan dagunya. Tampak disana Haechan berdiri berdampingan dengan kakak tingkatnya, tentu saja Mark.

Nakula tak heran jika keduanya terlihat dekat. Mengingat Mark tipikal orang yang humble, dan Haechan tipikal orang yang mudah mencairkan suasana. Jadi wajar lah keduanya juga banyak mempunyai kesamaan.

Ngomong-ngomong, Haechan mau bilang apa?

"Kenapa die?" Nakula bertanya. Renjun mengedikkan bahunya sebagai jawaban.

"Tanya sendiri bos, udah sana turun. Anaknya tadi nanyain lo dikamar ganti. Untung aja lo belum keluar lapangan"

"Idih? Terus gue gitu yang nyamperin?"

"Banyak ribet ya lo, tinggal nyamperin aja kenapa sih! Gue gamau ye bantu-bantu lo lagi!"

"Galak banget, lagi PMS ya? Gue cium sini" ujar Nakula sambil mencengir tanpa dosa. Sementara Renjun berusaha menahan sisa emosinya.

"Gue laporin Jeno nih,"

"Ettt, iya santuy-santuy. Gausah dilaporin, curang lo mainnya bawa-bawa Jeno" dengus Nakula yang sekarang melepas kedua airpodsnya, ia menenteng handphone-nya yang masih terhubung ke powerbank. Bergegas menghampiri Haechan.

Sementara Renjun kini hanya memutar bola matanya malas. "Semoga ngga, bertumbuk dah itu dua kucrut"

Ia menatap Nakula dari atas tribun, namun pandangannya beralih ketika Mark tersenyum kearahnya. Alih - alih sebagai jawaban Renjun menganggukkan kepalanya.

•••

"Gue cabut ya, oiya jersey lo sama Nakula udah jadi. Besok minta ke Johnny aja, sekalian ada gladi resik di GOR" Mark memberi informasi.

Mark pamit undur diri seraya menepuk pundak Haechan ketika ia melihat Nakula berdiri di anak tangga paling terakhir.

"Jerseynya besok minta sama Johnny aja barengan sama Haechan, besok gaada latian, langsung gladi resik di GOR" Mark kembali memberi informasi kepada Nakula. Takutnya, Haechan tidak menyampaikan informasi tersebut—mengingat hubungan mereka belum membaik.

"Yoi bang, thanks infonya" ucap Nakula sambil menghampiri mereka berdua. Mark mengangguk sebagai jawaban, tak lama kemudian ia melenggang pergi dari lapangan, meninggalkan Nakula dan Haechan yang dirundung keheningan.

Sementara Haechan bergerak gusar, menyadari kecanggungan yang segera menghampiri diantara dirinya dan Nakula.

"Makin deket aje lo sama bang Mark,"

Memecah keheningan, Nakula justru menyorot kedekatan Haechan dan Mark yang selama ini tentu menjadi perhatiannya. Pasalnya, semenjak Haechan menjauh darinya maupun dari Renjun, ia justru dekat dengan kakak tingkatnya.

Scars Under Stars (Jaemjen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang