Bab 1

17.3K 1.3K 20
                                    

Happy reading, semoga sukaa... vote dan komen yang banyak yaa ^^

Luv,
Carmen

Follow me on ig to keep in touch : carmenlabohemian
________________________________________

Pertama kalinya Josephine melihat Russell Maxwell adalah di hari pertamanya bekerja di pusat perbelanjaan Maxwell's, sebuah pusat perbelanjaan raksasa di San Jose, satu dari rangkaian lima tempat pusat perbelanjaan Maxwell's yang dimiliki oleh keluarga Maxwell di California. Saat itu, sebagai lulusan tidak berpengalaman, Josephine mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya. Ia seorang lulusan manajemen yang tertarik pada dunia penjualan, tapi setiap perusahaan yang dilamarnya selalu memiliki alasan untuk menolaknya: mereka tidak memiliki lowongan, Josephine terlalu muda dan tidak berpengalaman, beberapa berkata bahwa Josephine tidak cocok berada di bagian penjualan - entah apa alasannya mereka berkata demikian, mungkin karena Josephine terlalu pendiam atau karena penampilannya kurang menarik. Apapun itu, ia gagal mendapatkan pekerjaan di beberapa bulan pertama setelah kelulusannya. Keberuntungannya benar-benar nol saat berurusan dengan hal itu sementara San Jose memiliki banyak lowongan tersedia. Sungguh menyedihkan!

Setelah menganggur selama tiga bulan, Josephine mulai berada di tahap putus asa sehingga ia mulai memikirkan untuk bekerja paruh waktu, mengambil pekerjaan yang dibayar perjam, apa saja, demi untuk bertahan hidup dan tidak kembali ke rumah orang tuanya dan bergantung hidup pada mereka. Josephine menolak untuk menjadi orang gagal. Tapi ketika ia sedang mempertimbangkan pilihan tersebut, tunangan kakak lelakinya menghubungi Josephine. Dari Jace, dia tahu kalau Josephine sedang mencari pekerjaan dan dia menawarkan untuk menggantikan posisinya di Maxwell's Department Store. Dia akan segera menikah dengan Jace musim semi nanti dan memutuskan untuk berhenti bekerja sepenuhnya. Josephine pun menyambar tawaran tersebut.

Satu hal yang luput diberitahukan Natasha pada Josephine adalah kenyataan bahwa bosnya adalah salah satu makhluk paling memesona. Natasha seharusnya memberi peringatan terlebih dulu pada Josephine agar ia membentengi hatinya.

Josephine masih ingat dengan jelas hari pertama ia bekerja dan duduk di mejanya menunggu bertemu sang bos. Lalu pria itu memanggil lewat interkom, meminta Josephine masuk agar dia bisa mendiktekan surat. Suara berat pria itu sudah mulai membuatnya berdegap-degup. Lalu dari saat pertama Josephine memasuki kantor dan duduk di hadapan pria itu, ia begitu gugup sehingga rasanya ia akan pingsan sewaktu-waktu. Saat ia sibuk menenangkan dirinya sendiri, pria itu memutar kursinya dan mereka saling menatap dan sejak saat itu, waktu Josephine seolah terpaku, di matanya hanya ada pria itu. Ia ingat, jantungnya berdebar sangat kencang sehingga rasanya ia sesak napas. Itulah hari pertama Josephine terjerat pesona pria itu dan kali pertama ia jatuh dengan keras pada seorang pria. Berdiri di hadapannya adalah seorang pria yang mampu membuat wanita mana saja terpana.

Bagaimana menggambarkannya? Josephine juga sulit menemukan kata. Ia hanya tahu kalau pria itu terlalu indah. Bosnya itu tinggi, berkulit gelap dengan rambut hitam tebal yang tertata rapi dan bermata cokelat emas. Tubuhnya yang besar dan gagah membuat dada Josephine berdesir dan ia tahu pria itu akan sama memesonanya dengan setelan jas mahal ataupun hanya sekadar kaos dan jins pudar. Ia beruntung ia tidak meneteskan air liur. Untuk kali pertama, tubuhnya merespon seorang pria dan Josephine merasa perutnya bergolak kecil. Segala rasa yang dirasakannya untuk pria itu muncul dengan cepat dan menggemuruhkan dada Josephine tapi tentu saja, Russell Maxwell bahkan tak peduli untuk melirik sekretarisnya itu dua kali. Dia hanya memberi perintah, tanpa basa-basi mulai mendikte dan Josephine sedikit kewalahan mencatat kata-kata yang keluar tanpa henti dari mulut yang membuat fantasi Josephine berkeliaran tak terkendali.

Sejak saat itu, sudah dua tahun berlalu. Dan Josephine sadar ketertarikan fisiknya pada sang bos sudah naik level menjadi cinta. Tepatnya, cinta diam-diam. Menghabiskan begitu banyak waktu setiap harinya dengan bekerja berdampingan dengan pria itu telah membuat Josephine semakin kagum. Dibalik wajan tampan nan menawan itu, tersembunyi sosok tangguh pekerja keras, dia brilian dan bijaksana, penuh peduli pada keluarganya dan pernah terluka di masa lalu karena seorang wanita.

Mungkin itulah alasan yang membuat Russell Maxwell menjauhi hubungan berkomitmen, begitu dugaan Josephine. Pria itu lebih menyukai hubungan kilat tanpa komitmen dengan tipe-tipe wanita yang juga memiliki idealisme serupa. Tapi bagi Josephine, tetap saja sulit melihat pria pujaan hatinya berganti-ganti wanita. Atau mungkin saja Josephine hanya cemburu setengah mati. Ia pernah berpikir mengapa pria itu tak meliriknya sekali? Josephine akan dengan senang hati menggantikan posisi wanita-wanita itu, bahkan jika hanya dalam waktu singkat. Rasanya itu sudah cukup. Ia hanya ingin Russell memperhatikannya dengan sungguh-sungguh, walau hanya sebentar. See? Ia sekarang terdengar murahan.

Sial! Cinta memang gila!

Love is such a nasty bitch! Shit!

Sleeping with Her BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang