Pagi yang cerah pada hari senin, walaupun cerah tapi tetap saja itu hari senin- Hari yang mengawali satu minggu yang bisa dibilang sangat padat.
"Sayang, Jas kemarin kemana ya?!" Teriakan menjadi awal hari disebuah keluarga kecil.
Kriett
Pintu kamar dibuka dan masuklah seseorang yang dipanggil 'Sayang'
"Udah dicuci, kenapa? mau di pake? Kayaknya udah kering"
"Serius?!"
"Jangan teriak-teriak nana hyung, kan kemarin kamu yang laundry" Nana atau Na Jaemin sang Kepala keluarga sangat syok sekarang.
"Le disana ada kertas catatan gitu, liat gak?"
"Gak tau, kan kemarin aku suruh periksa semua pakaian kerja. Emang ada catatan apa?"
"Catatan nama website gitu, penting deh"
"Website tentang apa? Cari aja pake keyword yang sama"
"Susah nyarinya. Jadi beneran di cuci?" Chenle mengangguk yakin.
"Yaudah deh"
"Kalau gitu mandi sekarang" Suruh chenle yang melihat jaemin kembali duduk di pinggir ranjang.
"Mandi berdua? Udah lama loh gak mandi bareng, janji deh kita gak nge--
"BURUAN!!--, Teriak chenle karena suaminya yang akan berbicara yang iya-iya, jadi chenle yang harus menghentikan dahulu --Buruan mandi, berangkat kerja atau lensa camera kamu aku buang semua!!" Ancam chenle.
"Ta-"
"GAK ADA TAPI-TAPIAN, BU--, Belum saja chenle menyelesaikan perkataannya suara tangis dari ruang sebelah terdengar.
"Buruan mandi, 15 menit hyung gak ada di meja makan. Gak usah makan sekalian" Setelah chenle memberi ancaman pada sang suami dia pergi ke kamar buah hatinya.
.
.
."Annyeong twins" Sapa chenle, para bayi kembar menghentikan tangisnya sebentar untuk melihat chenle, setelahnya tangis mereka semakin kencang lagi.
Chenle menggendong Mirae terlebih dahulu anak perempuannya, tapi dia mendapatkan penolakan.
"Mau Dy" Satu kata yang dapat chenle tangkap yang artinya 'mau daddy'
"Mirae memang benar-benar anak daddy" Chenle sudah biasa dengan tingkah mirae yang selalu mencari Jaemin.
Mirae selalu manja dengan dengan sang daddy, sedangkan Minjoon manja dengan chenle. Tapi terkadang diantara mereka akan ada rasa cemburu.
"Sama papa dulu, daddy lagi mandi. Ok?" Seakan paham batita itu mau digendong dan kemudian chenle menggendong minjoon juga untuk dibawa ke ruang tamu.
"Junnie sama Mimi disini, papa mau siapin makanan dulu. Nonton aja, Ok?" Si kembar langsung mengangguk, chenle kemudian meninggalkan anaknya yang sedang menonton bus bernama tayo dan juga kawan-kawannya.
Si kembar sangat antusias saat bus kesukaan mereka muncul. Mirae suka dengan Lani si bus bewarna kuning sedangkan minjoon suka dengan karakter utama si Tayo.
Dikedua tangan mereka ada cookies kusus bayi, mereka makan sambil menonton dan sesekali ribut, seakan mereka mengobrol walau menggunakan kata yang seadanya.
"Anak daddy, lagi nonton apa?" Sikembar langsung melihat kebelakang, ada sang daddy yang baru saja turun dari tangga.
Mereka ribut menyebut sang daddy, berlomba-lomba ingin digendong.
"Duh, sabar dong. Daddy gendong kok semuanya" Jaemin mulai berjongkok didepan anaknya, sikembar mulai menggapai jaemin.
Jaemin menggendong mirae terlebih dahulu tapi itu membuat minjoon menangis, bayi laki-laki itu cemburu karena dia ingin duluan.
Jaemin yang bingung langsung menggendong minjoon juga, disebelah kiri ada mirae dan kanan ada minjoon. Bukannya tenang mereka semakin menangis.
"Mirae, jangan gitu dong. Kasian hyungnya. Kan barengan" Mirae menangis dengan kencang, dia tidak mau berbagi sang daddy dan sekarang dia merasa dimarahi.
Chenle yang mendengar keributan langsung saja keluar dari area dapur, dia sudah tau siapa yang membuat di rumahnya sangat berisik.
"Paa" Panggil mirae saat melihat chenle, dia ingin mengadu dengan sang papa.
"Kenapa sayang? Sini papa gendong" Mirae langsung mengadahkan tangannya minta digendong. Seperti ada keajaiban, mirae langsung terdiam walau masih terdengar isakan tangis.
"Kamu tuh bukannya langsung ke meja makan. Liat kan kemeja kamu kotor kena kue twins" Omel chenle, saat melihat kemeja kerja bewarna putih sudah kotor terkena tangan sikembar yang belepotan .
"Iya, maaf. Nanti aku yang nyuci"
"Bukan masalah nyuci, sekarang hyung tau gak jam berapa? gak inget ada rapat? Tadi malam hyung yang bilang loh"
"Eeh? Emang iya?" Jaemin mencoba mengingat, butuh beberapa detik dia untuk mengingat.
"Yaampun lupa, kalo gitu aku berangkat sekarang aja. Nanti aku langsung beli makan habis rapat, janji deh" Jaemin menatap chenle seolah-olah meyakinkan.
"Junnie sama papa, papa mau kerja buat beli ice cream. Mau kan?" Minjoon mengangguk mengerti, dia minta diturunkan karena masih ingin menonton. Tak lupa jaemin mencium pipi minjoon.
Mirae ingin Jaemin cium tapi dia menghindar, dia sedang marah dengan daddy-nya.
Cup
Tak mungkin lupa Jaemin mengecup singkat bibir sang suami yang selalu menjadi candu untuknya.
"Aku berangkat sayang" Jaemin siap ingin pergi tapi ditahan oleh chenle.
"Tunggu, aku mau ke dapur dulu" Jaemin setia menunggu walau dia terburu-buru, tak lama chenle datang dengan membawa kotak berisi makanan.
"Ini bekal, habis istirahat dimakan. Dimobil ada kemeja sama jas ganti di kantor aja" Jaemin terharu dengan chenle.
"Gak usah sok terharu, buruan berangkat. Jangan lupa bawa pulang lagi itu kotak makan, awas aja kalo ilang. Tidur di ruangan daegal nanti kamu" Jaemin mengangguk mengerti dan kemudian pergi.
"Ada-ada aja tingkah daddy kamu tuh" Kata chenle ke mirae, dan disetujui oleh Mirae kalau daddy-nya emang banyak tingkah.
»»————>잼천<————««
Cerita pendek dari keluarga kecil Jaemle untuk hari senin ini <3
Semangat semua💙
KAMU SEDANG MEMBACA
married-life (JaemLe)
Short StoryCerita tentang Jaemle dan Duo Mimi (Minjoon & Mirae) si kembar bxb, mpreg 🔞 ⚠⚠jangan dianggap serius!⚠⚠