Banyak typo-
Selamat membaca <3
.
.
.Jaemin dan Chenle sudah memasuki masa kuliah, kali ini mereka harus berpisah dan berpacaran dengan jarak jauh.
Jaemin yang masih menetap di Korea sedangkan Chenle memilih untuk berkuliah di kampung halamannya.Saat memutuskannya Chenle memang sedikit ragu meninggalkan sang kekasih, berbeda dengan Jaemin. Meskipun rasanya berat tapi kalau tentang pendidikan itu harus diutamakan demi masa depan mereka yang cemerlang.
Chenle sampai tidak bisa tidur nyenyak karena hanya ingin memberitahu keinginannya.
Dia masih ingat apa yang dikatakan oleh Jaemin saat Chenle masih ragu untuk memilih kuliah dimana.
"Menurut aku pribadi kamu bisa ikutin kata hati dulu, tapi usulan baba juga baik karena gak mungkin baba rekomendasi yang buruk buat masa depan anaknya. Dan beliau pasti udah mikirin semuanya." Jaemin mencoba memberikan sudut pandangnya karena Chenle yang masih mencoba berpikir, "pikirin baik-baik, karena ini untuk kamu kedepannya. Dan orang tua kamu pasti tetep dukung pilihan kamu, aku juga gitu pasti dukung kamu terus."
Mendengar itu Chenle semakin berani dan tidak bingung untuk memilih, Ia akhirnya memutuskan memilih pergi ke kampung halamannya. Jaemin sebagai kekasih mendukung penuh keputusan Chenle, dia juga senang saat liburan nanti bisa berkunjung ke kampung halaman kekasihnya itu.
Ternyata ide Jaemin hanya bisa terealisasikan hanya 2 semester, karena semester selanjutnya mereka benar-benar sibuk. Jaemin yang sudah tingkat 6 dan sibuk dengan pengurus organisasi mahasiswa, Chenle yang semester 4 dan sangat sibuk dengan lomba basket maupun organisasi mahasiswanya juga.
Di awal memang komunikasi mereka sangat lancar sekali, bahkan mereka sering melakukan ala-ala study date via online.
Jaemin dan Chenle bisa menghabiskan semalaman untuk mengobrol dan juga mengerjakan tugas kuliah mereka masing-masing.
Saat liburan kuliah, mereka saling pergi untuk mengunjungi. Tapi itu hanya diawal saja, semenjak mereka memiliki kegiatan masing-masing dan kampus bahkan negara yang berbeda menjadi kesulitan bagi mereka.
Hubungan mereka beberapa hari ini sebenarnya dalam masa tenggang, komunikasi mereka sangat jarang dan sulit.
Biasanya 3x sehari telpon, dan setiap jam berisi chat mereka melaporkan kegiatan masing-masing tapi sekarang menjadi 1-2x telpon dalam seminggu.
Ini semua berawal dari mereka yang sangat aktif dalam perkuliahan, saat Chenle free ternyata Jaemin ada kegiatan dan juga sebaliknya. Walau chat masih tetap berlanjut tapi kadang Chenle ingin di telpon oleh sang kekasih.
Biasnya Ia tidak seperti ini tapi Chenle sangat rindu dengan kekasihnya sekarang, dia memang jarang mengungkapkan rasa kangen atau rindu karena dia takut nanti diejek oleh sang kekasih, berbeda dengan Jaemin yang terang-terangan akan mengungkapkannya.
Dia saat ini sedang mempersiapkan turnamen basket antar fakultas, biasanya perlombaan sehabis UAS. Dia sangat semangat untuk mempersiapkan itu semua tapi dia sangat lelah juga setelah dibantai soal-soal ujian yang semakin harinya semakin sulit.
Dia biasa akan berkeluh kesah dengan Jaemin tapi kekasihnya itu sangat sibuk karena menjadi pengurus organisasi BEM. Sangat banyak sekali kegiatan mereka, dia juga sudah mempersiapkan magang-nya.
Chenle sudah menelpon beberapa kali kekasihnya tapi tidak ada jawaban, bahkan panggilan terkahir itu langsung di tolak. Chenle akhirnya menyudahinya dia pikir Jaemin saat itu sangat sibuk dan tidak bisa diganggu. Chenle sampai malam menunggu panggilan telpon kembali dari Jaemin tapi tidak ada sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
married-life (JaemLe)
Cerita PendekCerita tentang Jaemle dan Duo Mimi (Minjoon & Mirae) si kembar bxb, mpreg 🔞 ⚠⚠jangan dianggap serius!⚠⚠