nasi kotak

2.9K 378 81
                                        

"Koko-san! Sudah dong! Mereka bisa mati!"

Souya, dengan nama bicaranya yang selalu terkesan marah, mencoba menghentikan Koko yang tidak mau berhenti memukuli berandal mental tempe yang menganggu mereka.

"Kokocrun, sudah, berhenti"

Hakkai juga membantu Angry, untuk membuat Koko berhenti kesurupan. Sedangkan Chifuyu dan Takemichi, malah sibuk bermain batu gunting kertas, sama sekali tidak perduli, akan nyawa orang, yang menganggu mereka.

"Michi! Cifuy! Kok diam aja! Bantu dong! Ini Koko-san kerasukan arwah reog!"

"Biarin aja Ya, Kai, kalau mereka mati, kita akan dapat nasi kotak, ya kan Chi"

Takemichi mangut, kini sibuk menghitung jumlah pasir di bawah kakinya, diikuti Chifuyu yang juga melakukan hal yang sama. Mereka kan aibou, jadi apapun yang terjadi, harus selalu bersama, mau itu dalam perkelahian, atau dalam ketidak warasan. Hakkai dan Angry, yang paling waras diantara mereka berempat, cuma bisa cengo.

"Eh, tapi lumayan juga, kalau dapat nasi kotak, kan enak kalau lauknya ayam, gratis lagi, sapa yang gak mau coba"

Yah, Hakkai hanya setengah waras sih, terlebih jika jiwa gratisannya muncul. Angry hanya bisa menghela napas panjang, seolah ia memiliki beban berat, seperti harus mengalahkan Madara. Akhirnya, mereka berempat membiarkan Koko, memukuli orang-orang itu, demi nasi kotak.

Brum!

Banyaknya suara motor, membuat bayi-bayi Touman, berhenti bermain jambak-jambakan. Tak lama, beberapa petinggi Touman, Tanjiku, Black dragon dan Bonten menghampiri mereka. Chifuyu yang melihat Baji, Kazutora dan Izana, langsung sumringah, berlari kearah ketiganya dan langsung memeluk mereka bertiga, juga memberikan ciuman kilat di pipi, ciuman pipi  sudah semacam kebiasaan.

Yang dicium cuma senyum-senyum, kayak orang yang kebagian bansos. Mikey mendekati Takemichi, yang saat ini memberikan semangat, pada Touman dan gang lain, untuk lebih memukuli orang-orang itu, tentu saja masih demi nasi kotak.

"Michi, lapar gak? Mau makan?"

"Mau! Nasi kotak yang lauknya ayam ya"

Takemichi bersemangat, ketika Mikey mengajaknya makan. Karena jujur saja ia kelaparan, meski tadi ia dan keempat temannya, sudah membeli banyak cemilan, tapi kalau belum makan nasi, mana bisa kenyang. Mikey menarik lembut lengan Takemichi, membawa orang yang disayanginya itu ke motornya, mereka berdua pun pergi, mencari restoran enak, tentu saja setelah berpamitan dengan yang lain.

Jika mereka pergi tanpa pamit, maka yang lain akan panik, terutama bayi-bayi Touman, yang akan mengeluarkan jurus andalan mereka, yaitu menangis. Pernah sekali Mikey membawa Takemichi, tanpa bilang pada bayi-bayi Touman, hasilnya mereka menangis kencang selama lima jam. Membuat telinga yang mendengar tangisan mereka menjadi budek seketika. Mikey masih trauma dengan kejadian itu, jadi, ketika mau mengajak Takemichi kemanapun, ia izin dulu sama Chifuyu, Angry dan Hakkai.

Hakkai kini sedang mendapat kata-kata mutiara, dari Mama Touman, Mitsuya Takashi. Yang tengah duduk di ayunan, sambil mengayunkan ayunan agar bergerak sedikit. Hakkai yang diceramahi manggut-manggut, tapi yah, Hakkai itu masuk telinga kanan, keluar telinga tiri. Intinya, bagi Hakkai, larangan adalah perintah.

Lain padang lain ilalang, lain hati lain orang? Angry sekarang memeluk mesra kakaknya, Smiley. Incest 🌚/plak/ gak dung. Smiley juga memeluk adiknya karena kangen, mereka pun menjadi Teletubbies dadakan.

Kazutora mengacak-acak rambut Chifuyu, memainkan daun telinga si surai undercut, membuat yang telinganya dimainkan jadi kegelian, wajah Chifuyu merah, bisa dibilang, telinga juga salah satu area sensitifnya.

"Halal untuk dimakan gak sih🌚?"

Batin Baji, Kazutora dan Izana. Polisi datang karena sebelumnya Hakkai, yang setengah waras menelepon pihak berwenang, dia agak kasihan sama yang ganggu dirinya dan temannya yang lain, kini harus babak belur dihajar massa. Polisi membubarkan semua anggota geng, membawa orang-orang yang dipukuli ke rumah sakit.

"Fuy, mau nginap di rumahku gak?"

Baji mengeluarkan jurus modusnya, mendapat delikan tajam dari Izana serta Kazutora, yang Baji bodoh amat. Yang penting bisa berduaan sama Chifuyu di apartemennya.

"Maaf Baji-san, malam ini dan beberapa malam yang akan datang, aku, Michi, Souya dan Hakkai, akan menginap bersama di rumah nenek Michi."

Yah, gagal deh mau modus. Baji murung, Chifuyu yang melihat Baji seperti itu, langsung memeluknya, membuat iri Kazutora dan Izana, tidak mau kalah, si rambut pisang dan rambut uban juga ikut berpelukan, mereka pun saling peluk, dan jadilah Teletubbies dadakan juga.

Bayi ToumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang