Saat via menoleh ke arah jam yang berada ruang tamu nya,di mana ke dua jarum itu menunjukan pukul 19:15 wib langsung saja via bergegas sambil membawa handuk miliknya untuk segera mandi karena merasa badan nya lengket,sebab ia telah membereskan beberapa bagian barang miliknya,walaupun tak banyak tapi lumayan cape juga baginya.
Rasanya tak rela jika harus cepat keluar dari kamar mandi,via lebih memilih untuk bersantai di kamar mandi nya seraya menikmati setiap aliran air yang menimpa dirinya,kali ini untuk menghabiskan waktu mandi nya hanya butuh 45 menit lamanya.
Setelah selesai mandi ia langsung menuju kamar nya untuk memakai baju tidur nya,namun saat ingin memakai baju tidur nya tertunda saat ia mendengar suara berisik yang berasal dari luar kamar nya,menurut nya suara itu berasal dari tv nya.
Awalnya ia tak peduli namun rasa penasaran nya sangat besar ia ingin tau dan membuatnya berpikir sejenak untuk mengingat apakah dirinya lupa untuk mematikan tv.
Ia menggeleng cepat ia sangat ingat bahwa semua barang elektronik nya tak ada yang menyala termasuk tv,namun segala pikiran negatif nya bermunculan secara mendadak.
"Suara apa itu perasaan gak nyalain apa apa deh,duh ko jadi horor gini ya,maling atau dedemit ya semoga apapun yang di pikirkan gw itu salah besar"guman via seraya berdoa dalam hati.
Dengan terpaksa via harus memberanikan diri,ia pun harus berjinjit pelan pelan bahkan dirinya saja terlihat seperti maling di rumah nya sendiri.
Via melihat ada sebuah sapu di balik pintu kamarnya segera ia ambil sebagai alat senjata perlindungan diri,via langsung melanjutkan langkah nya seraya memegang gagang pintu lalu membuka pintu dengan sangat pelan dan hati hati.
ketika sudah keluar dari kamar nya via hanya melihat kegelepan di setiap sisinya namun ada sedikit cahaya dan suara yang mampu menarik perhatian via,via pun berjalan ke arah ruang tamu seraya komat kamit berharap hanya tv nya saja yang eror.
Via tak sengaja melihat tv nya menyala dan melihat seperti ada bayangan hitam sedang menonton asik menatap layar tv milik via dengan perasaan was was via langsung berjalan hati hati sambil mendekatkan ke tembok untuk menekan tombol agar lampunya menyala.
Tek
Dengan cepat via langsung melayangkan sapunya ke arah bayangan hitam tersebut seperti membabi buta seraya menutup mata nya.
"Bangsat!woy!!gw bukan maling!!" bentak bayangan itu terbangun dari sofa seraya menahan sapu yang hendak memukul dirinya.
Via mendengar seperti ada suara yang sedang berbicara dengan dirinya,sontak via membuka mata perlahan lahan dan melihat seorang pria yang menatap tajam ke arah via.
Dan via terkejut ketika melihat wajahnya"lo ngapain disini?!dari mana lo tau alamat rumah gw?dan gimana lo bisa masuk anjir!semua pintu sama jendela kan gw udah konci"tanya via penasaran seraya berpikir bagaimana bisa gibran masuk dengan pintu terkunci.
Gibran pun tersenyum sambil menatap wajah via,via yang merasa gugup berusaha membranikan menatap tajam ke arah gibran"apa lo senyam senyum otak lo gak beres abis kena pukul sapu gw!"pekik via sambil menatap curiga dengan gibran.
Namun tak ada sahutan dari nya hanya masih menampilkan senyum ke arah nya,via merasa kesal sebab pertanyaan nya tak di jawab oleh gibran"Selain rada rada lo budeg juga ya!gw nanya sama lo dasar bisu lo!"bentak via.
Gibran langsung mendaratkan bokongnya di sofa milik via bahkan via sendiri tak menyuruhnya untuk duduk,lalu gibran menoleh kearah via yang masih berdiri dengan cepat tangan kanan gibran melempar jaket miliknya ke arah muka via.
Bruk!
"Apaansih lu lempar lempar jaket!kurang kerjaan banget lo jadi manusia!"ketus via seraya memegang jaket milik gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Givia (Gibran&Novia) ||ON GOING||
Ficção Adolescente(100% murni khayalan aku) Bagaimana rasanya harus berurusan dengan cowo dingin tapi usil,pasti setiap ketemu orang yang modelan seperti itu bikin elus dada mulu ya kawan😭itulah yang via rasakan sekarang harus berurusan dengan seorang gibran. Jangan...