Eps 18 [PENTING!!]

524 44 5
                                    


oh no, no, no! ehm, yang baca duluan tapi gak vote... tu tu tu..

challenge! : jadilah viewers yang pertama mengevote!

yuk follow akun wp author,
@calonbangsat!
masa iya suka sama ceritanya tapi gak suka sama penciptanya?

siapa yang seneng antagonis twins update?

nb : nanya tapi dikacangin? oke gapapa, skip!

***

"Nak, kalian berdua mau makan apa malam ini?" Perempuan kepala empat itu bertanya. Dalam perjalanan ini, dia hendak membawa dua cucu laki-laki nya yang masih berusia delapan tahun ke sebuah warung.

"Mak, aku mau makan bubur ayam," jawab si rambut cepak.

"Kalau aku mau makan nasi goreng, Mak. Kata temen sekolahku, nasi goreng rasanya enak!" ujar yang lain berambut agak gondrong.

Dia Mak Ijah. Tersenyum mendengar ucapan dua cucunya.

"Bubur ayam juga enak. Ada suwir-suwir ayamnya."

"Eh, nasi goreng juga ada suwir-suwir ayamnya lho! Rasanya juga lebih enak!"

"Lho, kok kalian malah bertengkar?" Mak Ijah menengahi. "Dua makanan itu sama-sama enak kok, kalau dibeli dengan uang halal."

Lantas, dua cucunya langsung memandang ke arahnya. "Kalau dibeli pakai uang haram? Rasanya jadi gak enak ya, Nek?" tanya polos si cepak.

"Iya, kita nggak boleh makan makanan yang dibeli dengan uang haram. Itu dosa. Kalian paham?"

Dua cucunya mengangguk mengerti. "Iya, Mak!"

"Ya sudah, sana kalian pesan makanan ke penjualnya," suruh Mak Ijah. Ia membiarkan dua cucunya menghampiri penjaga warung untuk memesan makanan. Di saat itu, ia melihat isi dompetnya. Sangat tipis dan bahkan ia tidak yakin bisa membayar makanan yang dua cucunya pesan.

Biasanya Mak Ijah akan memasakkan makanan biasa kepada dua cucunya. Tapi kali ini, sebagai hadiah karena dua cucunya memenangkan ranking, maka Mak Ijah membawa mereka ke warung. Dua cucu itu tidak pernah dibawa untuk memakan makanan yang enak.

"Bayar pake apa ya kalau duit nya kurang?" Mak Ijah menggumam.

"Mak! Sini makan sama kita!" seru dua cucu Mak Ijah dari salah satu meja. Mereka sudah berhadapan dengan dua hidangan lezat.

Mak Ijah yang awalnya muram, berubah menyungging senyum. "Iya, nak." Dia menghampiri dua cucunya.

Tapi ...

Hampir saja sampai di meja itu, suara tembakan terdengar.

Dan ...

Satu tembakan itu, mampu menembus dua kepala anak kecil secara bersamaan. Anak kecil itu, dua cucu dari Mak Ijah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTAGONIS TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang