Suara erangan dan lenguhan nikmat memenuhi kamar sepasang suami istri yang tengah bergumul panas di ranjang luasnya. Kim Taehyung menggagahi dan terus menghujamkan kejantanannya dengan keras. Masuk lebih dalam ke liang becek istrinya jennie kim.
Pinggulnya bergoyang cepat, di sela kegiatannya itu taehyung menunduk melihat wajah istrinya yang hanya bisa terpejam pasrah dengan keberingasannya membuat pria itu semakin bersemangat mengenjot jennie.
"Oughhh... Sayanghh...." Desis taehyung keenakan.
Kewanitaan jennie sudah penuh cairan yang menyatu dengan milik Taehyung sampai meleleh keluar menetes ke sprei. Melumasi penis besar taehyung membuat gerakannya sangat leluasa keluar masuk memompa vagina yang menganga itu dengan nikmat.
Taehyung merasakan miliknya berdenyut keras. Dinding vagina jennie mencengkramnya lebih rapat. Merangsang ujung kepala penisnya hendak menembakkan larva. Terasa berkedut-kedut di ujung hingga Taehyung pun melepas seluruh benihnya ke dalam sana dengan sekali hentakkan kuat.
Teriakan Orgasme sepasang suami istri itu menyeruak. Mengiringi pelepasan yang akhirnya mereka dapatkan. Taehyung menenggelamkan seluruh lendir sperma miliknya mengisi penuh ruang rahim jennie. Berkedut-kedut di dalamnya.
Setelah beberapa menit pria itu pun melepaskan kejantanannya membuat sebagian lendir itu meleleh di paha keduanya.
Taehyung tersenyum lalu mencium kening jennie lembut.
"Makasi sayang. Sekarang tidurlah maaf sudah membuatmu kelelahan. " katanya sambil menyelimuti istrinya dengan sayang.
Jennie tersenyum sambil menganggukkan kepalanya pelan. Pernikahannya dengan Kim Taehyung membuat hidupnya terasa bahagia. Dan tak perlu waktu lama untuk jennie berlabuh ke alam mimpi. Beberapa menit kemudian wanita itu sudah tertidur pulas sekali. Sejak awal dia memang sudah kelelahan di tambah lagi dengan pelepasan hebatnya barusan membuatnya kian mengantuk.
Sementara Taehyung tidak tidur. Pria itu memakai boxer pendeknya kembali. Tenggorokkannya terasa kering. Ia bertelanjang dada berjalan menuruni tangga mansion rumahnya yang besar. Gelap dimana-mana karena lampu sudah di matikan semuanya dan jam dinding menunjukkan pukul satu tengah malam.
Sampai di tengah anak tangga, Taehyung mengkerutkan alisnya bingung melihat lampu dapur yang menyala. Siapa? Pikirnya. hingga Taehyung pun mendapati putranya Yeonjun yang tengah duduk sendirian di meja pantry. Beberapa minuman kaleng yang sudah kosong nampak di depannya.
"Tidak bisa tidur? "
Presensi Kim Taehyung muncul. Pria itu dengan percaya diri berlenggang membuka kulkas. Mengambil sebotol soju dari sana lalu berdiri menjulang di depan putranya yang hanya meliriknya sebentar. Kim Taehyung sama sekali tak berniat menutupi bekas percintaan di tubuh berototnya bersama istrinya di depan Yeonjun. Putranya bukan anak kecil lagi. Dia kelas satu SMA sekarang. Dia sudah remaja.
Kemudian Taehyung mendudukkan dirinya di samping kursi Yeonjun. Menegak sojunya habis dalam sekejap.
"Ada apa? Ada masalah di sekolah? " tanya taehyung lagi.
Yeonjun menghela nafas.
"Tidak ada Pa. Sekolahku menyenangkan Cuma aku risih di ikuti setiap hari. Lokerku juga selalu penuh dengan coklat dan surat-surat."
Taehyung terkekeh mendengar cerita Yeonjun."Itu artinya kau populer. Papa dulu selama sekolah juga di sukai semua gadis bahkan dari gadis di sekolah lain. Tak heran jika semua itu menurun padamu. Kau sangat mirip dengan papa saat muda. "
"Tapi aku tidak suka Pa. "
"Kenapa? Mama mu pasti senang jika kau membawa teman gadismu main kesini."
"Entahlah Pa. Aku tidak mau pacaran kalau bukan perempuan seperti Mama. Pekerja keras. Bersemangat tinggi dan berhati malaikat. Aku ingin gadis seperti itu. Mamaku adalah wanita terbaik. "
Taehyung tersenyum sambil mengacak-acak rambut Yeonjun gemas.
"Adikmu sudah tidur dengan pulaskan? Papa tidak mau dia juga terbangun."
Taehyung tiba-tiba kepikiran putri kecilnya Jein yang berusia enam tahun.
"Aku sudah memastikannya Pa. Jein sudah tidur dengan nyenyak. "
"Lalu kenapa kau sendiri tidak tidur? Besok kau sekolah Yeonjun. " ucap Taehyung tak habis pikir kemudian.
"Papa dan Mama berisik. Kalian lupa mengunci pintu. Jadi aku turun kebawah. " jawabnya santai.
Sontak rasa panas menjalari telinga Taehyung. Astaga.
Lalu Yeonjun menoleh menatap Papanya sambil menghela nafas berat.
"Dan juga, Papa jangan terlalu sering mengganggu Mama. Mama sudah Lelah bekerja di rumah sakit seharian. Dia juga harus mengecek Toko roti dan Salon. Mama tidak bisa beristirahat dengan cukup karena harus meladeni Papa. " Katanya membuat Taehyung terperangah tak percaya.Anak ini! Bisa-bisanya dia Menasehatinya begitu.
"Hei Papa juga lelah karena harus bekerja seharian di kantor. Dan jangan salahkan Papa jika Papa tak bisa menahannya. Mama mu terlalu mengagumkan membuat papa selalu merindukannya setiap hari. " Bela Taehyung.
"Benar Mamaku sangat mengagumkan." ujar yeonjun membenarkan.
Dia sangat menyayangi dan mencintai Mamanya. Bahkan sangking sukanya Yeonjun sampai berdoa meminta pada tuhan untuk di kirimkan gadis yang sama seperti Mamanya. Papa adalah pria yang sangat beruntung bisa mendapatkan pendamping hidup seperti Mama.
"Bagaimana Papa bisa bertemu dengan Mama dulu? " Tanya Yeonjun kemudian.
Taehyung menjatuhkan pandangannya pada putranya yang menatapnya lekat. Penasaran menanti jawaban darinya.
Kemudian pria itu tersenyum. Setiap mengingat masa itu rasanya taehyung seperti kedatangan malaikat. Mewarnai dan menuntun hidupnya ke jalan yang lurus.
"Papa bertemu dengannya saat di kampus. Mamamu bilang pertemuan pertama kami ketika hujan lebat turun. Tapi Papa sama sekali tidak mengingatnya dan tidak memperdulikannya karena Papa memiliki pacar saat itu. "
"Lalu bagimana Kalian bisa saling jatuh cinta? "
Taehyung terdiam dengan pandangannya yang menerawang jauh. Teringat dengan masa-masa kasmarannya dulu. Dia seolah kembali ke masa remaja.
Nah mari berpetualang.
***
Penasaran gak?
Spam next yg mau lanjut :)