"Woy Vin! Kau kok nggak bilang-bilang sih sudah siap tugas? Pelit ah nggak bagi-bagi.""Iya nih. Cuma kami yang kenak hukum. Nggak setia kawan."
Aku sedikit tersentak ketika Jimin dan hoseok tiba-tiba merangkul bahuku kanan dan kiri ketika jam pulang. Mendumal kesal di sepanjang keluar kampus membuatku menggaruk belakang leherku merasa tak enak. Aku bukannya bermaksud begitu hanya saja aku juga tidak tahu apa yang terjadi.
" Nggak gitu kok." Elakku pada mereka.
Jimin dan hoseok mendengus.
"Nggak gitu apanya? Mana bukumu? Liat dong." Katanya lagi langsung membuka tasku.
"Ya sudah ambil aja."
Bisa Ku lihat Mata Jimin dan hoseok membola terkejut ketika memeriksa isi catatan bukuku. Sibuk membolak-balik setiap lembar sambil berdecak.
"Woy Vin! Kau kesambet apaan mendadak rajin begini?"
"Iya gila woy. Sampai tugas bulan depan pun sudah siap. Aku pinjam bawa pulang lah ya."
"Eh aku duluan lah."
Jimin dan hoseok saling berebut ingin pinjam paling pertama. Sementara aku terkejut ketika mendengar ucapan mereka.
" Yang bener Sampek tugas bulan depan pun udah siap?"
"Iya, Nih." Kata mereka kompak seraya menunjukkan catatannya.
Huh? Apa maksudnya? Pikiranku langsung tertuju ke gadis itu Jennie Kim. Kenapa dia mendadak sok baik padaku?
***
"Kalau sudah siap makan, Cuci piringnya ya Taehyung."
Aku menghentikan sebentar kegiatan makanku demi melihat mama yang tengah membereskan meja makan. Sudah selesai bersama papa yang baru saja bangkit kembali ke ruang kerjanya.
"Iya Ma." Jawabku.
"Yaudah mama naik ke atas ya."
"Hm. " Aku mengangguk.
Mama dan papa pasti capek bekerja seharian. Belum lagi masalah yang ada di tempat kerja. Terkadang aku kasihan pada orangtuaku. Mereka berdua sama-sama memiliki atasan yang cukup galak. pernah sekali aku tak sengaja mendengar mereka tengah di marahi di telepon. Yah, itu memang resiko orang yang sudah bekerja sih. Aku jadi kepikiran setelah aku lulus kuliah nanti. Aku berharap bisa bekerja di perusahaan yang lebih besar dari ayah sekarang. Kalau bisa buat perusahaan sendiri dan jadi CEO nya Eheheh....
Benar! Aku harus semangat. Aku ingin membahagiakan orangtuaku. Mereka sudah banyak menyayangiku dari kecil. Sekarang sudah saatnya giliranku.
Kemudian aku pun mencuci semua piring. Lalu setelah itu berniat untuk belajar. Selesai mencuci, Aku mengambil semua bukuku di kamar dan membawanya ke ruang tamu. Duduk bersila bersiap belajar.
Ting!
Di sela membaca aku mendengar suara notif Handphone ku berbunyi. Menghela nafas berat ternyata dari group anak Bangtan.
Namjoon: Woy cafe yok. Bosen nih.
Suga: males ah, nggak ada duit.
Seokjin: Bilang aja minta di traktir lu Ga.
Hoseok: Traktir dong jin Hyung, katanya orang kaya.