Guys, aku ada info
Cerita ini memang sengaja aku bikin nggak berfokus cuma di VMIN doang. Aku juga mau nampilin slice of live nya mereka bareng kawan kawannya.
Jadi nanti jangan kaget ya, kalau ada chapter dimana aku bahas yang lain.
happy reading :)
eh iya, aku bawa kabar baik. kemungkinan besok atau lusa aku up lagi xixi
***
"YO JEKAAA!"
"Uhuk-uhuk." Jungkook tersedak untuk kedua kalinya ketika suara teriakan itu terdengar disertai tepukan keras di punggungnya. Mata bundar pemuda itu menatap marah teman sekelasnya. "BEGO, GUE LAGI MINUM!"
Mingyu meringis, "Sorry, sorry."
"Jeka tuh siapa?" tanya Namjoon yang kemudian dibalas dengan tatapan bingung oleh teman temannya.
Mingyu menoleh ke kakak kelasnya itu, "Eh abang abang, Halo. Jeka tuh Jungkook, biar singkat aja."
Hosoek mengernyit, "Perasaan juga sama-sama Dua kata. Je-ka, Jung-kook. Tuh, dua kata!"
Mingyu mengangguk-anggukan kepalanya setuju. "Bener juga."
"Lah terus ngapa di panggil Jeka?" tanya Taehyung.
Jungkok mengangkat jempolnya. "Biar keren."
Mingyu kembali mengangguk setuju. Kemudian pemuda itu sadar suatu hal dan menoleh ke Jin. "Bang Jin, temen gue ada yang naksir Lo katanya. Cantik lhoo, kalau mau gue kasih Id Line-nya, eh atau nomor?"
Jin menyibak rambutnya kebelakang, dengan ekspresi-yang kalau kata Yoongi minta digeplak-pemuda itu berkata, "Nggak usah, salamin aja ke temen Lo. Bilangin "Kalau naksir usaha ya neng, gue nggak galak kok", gitu."
Mingyu memberi sikap hormat ke Jin, "Siap, mengerti!"
"Dah ayo katanya mau futsal." Jungkook menepuk bahu Mingyu. Kemudian pemuda itu menatap ke enam abangnya. "Gue duluan ya bang!"
Ke enamnya mengangguk, membiarkan kedua pemuda itu berlalu.
"ADEK! NANTI PULANG BARENG KITA," teriak Jin.
"IYA."
***
Jimin memandangi wajah Taehyung dari atas, tangannya dari tadi mengusap lembut kepala Taehyung yang berada di atas pahanya.
"Tet coba kasih tips biar punya hidup enak kayak lo dong."
Taehyung mengalihkan fokusnya ke Jimin. "Gampang, lo cuma perlu terlahir jadi gue!"
Jimin geram, pemuda itu menjitak kepala Taehyung keras.
"Aduh! Kok dijitak?!" Taehyung memegangi bagian kepalanya yang berdenyut nyeri.
"YA LO MARUK! Ganteng iya, dari keluarga sultan, badan bagus, tingginya dapet, bisa nyanyi, anggota paskib, terus jadi ketos?" Jimin mengehala napas. "Untung lo nggak pinter."
Taehyung sontak bangkit, menatap Jimin tidak terima. "Gue nggak bego ya anjir!"
"Yang bilang lo bego juga siapa? Kalau bego lo nggak akan jadi ketos."
"Terus yang tadi maksudnya apa?!"
Jimin melipat tangannya di dada. "Gue lebih pinter dari Lo."
Taehyung membelalak. "GUE MASIH SEPULUH BESAR!"
"Tapi gue tiga besar, wlee." Jimin memeletkan lidahnya.
"DASAR BONSAI!" Taehyung berdiri, berjalan mencak-mencak meninggalkan kamar Jimin.
"LOH KOK NGATAIN?!"
"BODO! LO EMANG PENDEK! BONSAI! KAYAK TANAMANNYA BANG NAMJOON!"
"LO JELEK! DASAR DEKIL!"
Taehyung yang hendak melangkah ke dalam kamarnya berhenti, pemuda itu memutar tubuhnya menghadap Jimin sambil menyeringai. "Kata lo tadi gue ganteng."
Jimin tergagap. "Nggak, sekarang lo jelek. LO JELEK SEKARANG."
Taehyung mendengus. "PLIN-PLAN LO BONCEL!"
Brak!
Taehyung menutup pintu balkonnya kasar, yang kemudian diikuti Jimin dengan melakukan hal yang sama. Kedua pemuda itu masuk ke kamarnya masing masing sambil menggerutu.
Sedang kedua perempuan paruh yang sedang bercengkrama di teras itu mengelus dadanya sabar. "Berantem lagi mereka?" tanya Mama Taehyung.
"Halah sejam lagi juga baikan, udah biasa," balas Bunda Jimin.
Kedua ibu-ibu tidak lagi ambil pusing dan lanjut mengobrol.
***
Published on 13 October 2021
Jangan lupa vote dan comment
See you soon :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Official?
Fiksi PenggemarKalau ditanya, "Prioritas lo siapa?" Taehyung bakal langsung jawab, "Nggak ada yang lebih penting dari Jimin, gue mah." ____ "Kalau kita nempel terus gini mana bisa gue punya pacar," Jimin mendengus. "Yaudah gampang, gue pacarin lo." #boyslove #Tae...