Chapter 21

1.1K 183 6
                                        

Attention Please!!!

Diumumkan fakta bahwa VOTE bukanlah sesuatu yang sulit dan melelahkan.

Yang sulit dan melalahkan itu bikin ceritanya guys

hehe :)

Paham kan yaaa

SELAMAT MEMBACA


***

"Yoongi! Jimin! Berhenti, tunggu bentar!"

Jimin dan Yoongi berhenti berjalan, keduanya menoleh ke belakang menatap seorang gadis yang sedang kepayahan membawa beberapa bingkisan dan paper bag sekaligus.

"Paan?" tanya Yoongi.

"Nih, bawa." Gadis itu memberikan kode kepada dua pemuda itu untuk segera mengambil barang yang ia bawa.

Jimin dan Yoongi berpandangan, sama-sama tak mengerti maksud gadis itu.

"Cepetan anjir, pegel nih gue."

Jimin tersentak, "Eh eh, iya kak, sini gue bantuin."

Tangan Yoongi mencengkram lengan Jimin yang baru akan mengambil barang barang tersebut. "Lo mau ngebabuin adek kelas?" tanyanya ketus.

Sedangkan gadis itu langsung memberikan ekspreksi tak percaya, sambil tangannya mengelus dada sabar. "Negatif thinking banget astaga."

Yonggi memutar bola matanya melihat betapa lebaynya teman seangkatannya itu.

"Ini tuh buat ketos sama waketos. Kalian kan satu geng sama mereka. Nah tolong kasihin, coklat titipan anak-anak. Kan sekarang valentine."

Yonggi mengambil 5 paper bag dari gadis itu, lalu memberi kode kepada Jimin untuk mengambil 5 sisanya. "Banyak bener, bisa diabetes gila."

Gadis itu mengibaskan tangannya, "Paan deh, cuma segitu doang."

Jimin membelalak, segitu doang katanya. Ia tahu itu sudah menjadi tradisi di sekolahnya. Para siswa memberikan coklat saat hari valentine kepada Ketua atau Wakil suatu organisasi di sekolahnya.

Tidak wajib, tapi sedikitnya setengah dari siswa akan tetap ikut tradisi tersebut.

Apalagi Ketua dan Wakil Osis tahun ini luar biasa tampan.

"Sampein ke ketos ya, yang bawa semua ini gue, Hee Young, oke? Kalau mau makasih, suruh ajak gue nonton. Bisa dihubungi di akun instagram @heeyoungie. Paham kan? Gue duluan, makasih ya."

Gadis itu mulai melangkah dengan senyum sumringah, kemudian berbalik lagi ditempatnya tadi berdiri. Menghadap Yoongi dan Jimin sambil tangan mendekap dan memicing tajam. "Awas aja ya kalau coklatnya kalian tilep sendiri. Amanah nih, sampein ke yang punya."

Gadis itu sudah berbalik arah, siap melangkah pergi, tapi tidak jadi. Kembali menghadap kedua pemudia itu lagi, membuat Yoongi mendecak malas. "Nggak gue curi. Udah sana!"

"Bukan itu elah. Si waketos dah ada cewek belum?"

Jimin tersenyum jenaka, melirik Yoongi di sampingnya yang langsung bereskpresi sebal. "Lah ini bang Yo-"

Yoongi mendecak, "Belum. Napa lo? Naksir?"

"Bukan, Gue mah naksirnya ke Ketos. Tuh temen gue ada yang kepo. Yaudah mumpung moment nya pas gue tanyain sekalian."

"Udahkan? Gue cabut."

Gadis itu mempersilahkan, kemudian membelalak saat Yoongi berjalan dengan santainya sambil membuka satu bungkus coklat kemudian memakannya.

"YOONGI KOK DIMAKAN?!"

Yoongi balas berteriak, "ONGKOS KIRIM."



***




Bruk Bruk

"Uhuk uhuk!" Jungkook tersedak, pemuda itu dalam hatinya sudah mengumpati orang yang sudah mengagetkannya. "SANTAI-"

"APA LO?"

Jungkook menciut melihat pelakunya adalah pacarnya sendiri. Pemuda itu tidak jadi mengoceh dan langsung mengambil kembali sendok dan memakan nasi gorengnya.

Yang lain sontak menahan tawa. "Ada apasih Yoon, marah marah mulu deh." tanya Jin.

"Apaan sih ini isinya kok dibanting-banting." Hosoek mengambil salah satu paper bag yang diletakkan Yoongi di atas meja kantin. "Anjir, banyak banget. Ini coklat semua?"

"Iya," sahut Jimin, kemudian pemuda itu mengambil cup berisi minuman di meja.

"Ini punya bang Yoongi!" Jungkook memukul tangan Jimin, kemudian merebut minuman itu kembali. "Noh yang punya bang Taehyung yang coklat."

Jimin merengut, kemudian beralih mengambil minuman Taehyung, tapi kalah cepat dengan pemiliknya.

"Sana beli sendiri."

"Kok pelit?!" bibir Jimin mengerucut. "Lo gitu ya sekarang sama gue-"

Taehyung merogoh sakunya, mengambil dompetnya kemudian memberikannya ke Jimin. "Bisa beli sendiri kan?"

Wajah yang tadinya berekspresi kesal dengan bibir mengerucut serta alis menukik tajam itu langsung berubah sumringah saat benda berwarna hitam milik Taehyung-yang selalu menjadi favorit Jimin-dalam genggaman. "Boleh pesen apa aja kan?"

Taehyung mengangguk, membuat Jimin tersenyum tambah lebar. Taehyung hanya melihat bagaimana pemuda itu berjalan dengan riang, kemudian terkekeh pelan.

"Ini banyak bener, lebih banyak dari punya lo tahun lalu ya Joon?" Yang lain mengangguk setuju, membenarkan ucapan Jin.

Fokus Taehyung kembali beralih pada teman temannya.

"Iyalah, gue mah apa atuh kalau dibanding mereka. Gue kalau cewe juga bakal gebet Taehyung," jawab Namjoon.

Jungkook mengangkat tangannya. "Gue nggak digebet juga bang?"

Namjoon terkekeh. "Nggak ah, lo udah punya pawang."

"Tapi ni bocah juga udah punya pawang." Tunjuk Yoongi pada Taehyung.

Taehyung mengernyit, "Siapa dah?"

Jin mendecak, "Ya si bantet lah siapa lagi?"

Yang lainnya mengangguk. "Eh lo sama dia udah jadi?" Jin kembali membuka obrolan.

Taehyung memutar matanya, baru ia akan protes. Tapi sebuah suara mengehentikannya. "Jadi sama siapa tet?"

"Lah Jim, cepet banget." Tanya Hoseok heran.

Jimin tidak menanggapi, pemuda itu malah tersenyum menggoda dan mencubiti pipi Taehyung. "Jadi soulmate gue ini udah punya gebetan. Uuuuu siapa sihhh kok nggak cerita."

Taehyung hanya terdiam dan membiarkan Jimin bermain-main pada pipinya. Sedang yang lain hanya menatap datar kedua sejoli itu.

Jimin ini memang butuh tampolan super sayang biar dia sadar! 😤


***

Published on 12 october 2021

Jangan lupa vote and comment ya!

See you next Chapter :)



Kapan Official?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang