"JIMENNN MY BROOO!"
Taehyung mengernyit, tumben sekali sepagi ini Jimin udah nggak ada dikamarnya. Harusnya soulmatenya ini lagu sibuk grasak grusuk nyiapin seragam dan buku bukunya.
"Jim di kamar mandi ya?"
Masih tidak ada sahutan.
Ah apa mungkin udah di meja makan?
Lalu kakinya ia bawa melangkah menuju meja makan kediaman keluarga park ini.
"Pagi bun."
"Pagi Tet."
Taehyung mendecak, "ih nama Taehyung bagus bagus diganti jadi tet. Yang bantet kan anak bunda."
"Lah Jimin manggil kamu tet kamu nggak sewot?"
"Kan emang panggilan khusus dari Jimin."
Bunda memutar bola matanya malas.
Diskriminasi sama calon mertua
"Jimin kemana deh bun. Tadi di kamar nggak ada. Taehyung kira udah turun tapi disini juga nggak keliatan."
Bunda mengernyit, menghentikan kegiatannya yang sedang mengatur piring dan lauk pauk di meja makan. "Loh katanya ada kelas tambahan pagi gitu. Makanya udah pergi dari tadi."
"Kelas tambahan?"
"Katanya sih gitu."
"Udah pergi dari tadi?"
"Nggak sih, mungkin sekitar 5 menit yang lalu lah. Kenapa? Kamu nggak ada kelas tambahan apa?"
Taehyung hanya terdiam, ia menghela napas. Kemudian melangkah mendekati bunda, dan mengecup pipi kanan wanita itu.
"Yaudah deh Taehyung juga berangkat."
"Nggak sarapan dulu?"
"Nanti di sekolah aja." Taehyung buru buru beranjak, dan mengabaikan teriakan bunda disana.
***
"Kelas lo emang ada tambahan pelajaran tadi pagi ya?"
Kai membulatkan matanya, "Lah emang iya?" buru buru turun dari motornya dan melepaskan helmnya. "Kok gue nggak tau. Mampus telat anjir."
Kai bersiap berlari sampai tangan Taehyung mencekal lengan kanannya. "Apa anjir gue udah telat."
"Noh temen lo juga baru dateng."
Kai menatap berbinar pada Taemin yang baru datang dengan motornya. "YES ADA TEMEN TELAT."
Taemin menatap Kai bingung saat pemuda itu mendekati dirinya dan terus menggumamkan kata mampus dan telat.
"Apasih orang masih ada lima menit sebelum bel."
"Katanya ada kelas pagi njir."
"Kata siapa?"
Kai menunjuk Taehyung yang masih duduk di atas motornya. "Tuh, kata ketos."
Taemin mendecak, "Dibohongin lo. Gue ketua kelasnya ya kalo lo lupa, nggak ada dikasih kabar tuh kalau mau ada kelas pagi."
Kai melotot, menoleh pada Taehyung dan menatap pemuda itu garang. "Ngibulin gue ya lo?"
Sedangkan Taehyung memasang wajah datarnya, "Dari awal kan gue cuma nanya, 'kelas lo ada jam tambahan pagi?' lo aja yang langsung heboh sama panik sendiri."
Kai langsung mengerut sambil menggumamkan kata, "bener juga."
Baboya
Taemin hanya geleng-geleng menatap temannya itu. Pasti kalau ada Jimin disini udah dijulidin sampe habis.
"Kita duluan ya bro." Ucapnya pada Taehyung.
Sedangkan Taehyung hanya menggumam sebagai jawabannya. Matanya terus memindai setiap sudut parkiran ini untuk mencari motonya Jimin, seperti itu terus dari 10 menit yang lalu.
Nggak, belum ada motor Jimin disana.
"Ngapain bang?" Jungkook yang baru saja turun dari motornya melirik Taehyung sebentar dan kembali pada pantulan dirinya di kaca spion motornya.
"Jualan cangcimen."
Jungkook mendengus, "nungguin Jimin ya?"
Taehyung mengangkat salah satu alisnya, "kok lo tau."
"Udah bang sana masuk kelas aja. Jangan disini, bahaya."
"Lo duluan aja."
Jungkook mendecak, udah dibilang bahaya kalau masih kekeh di sini.
Taehyung tak menghiraukan Jungkook, ia fokus menatap layar handphonenya untuk menanyakan keberadaan Jimin.
Mata Jungkook membulat saat ada motor Vario hitam yang mendekat dengan pengendara berhodie abu abu itu.
"Bang bang bang tutup mata bang. MEREM!"
Jungkook menepuk nepuk bahu Taehyung keras. Tangan satunya sudah sibuk meraup muka Taehyung untuk menghalangi pandangan pemuda itu, membuat empunya berteriak minta dilepaskan.
"Bego muka ganteng gue anjing, JUNGKOOK LEPAS."
Jungkook tak menyerah.
Setelah tadi Taehyung berhasil melepaskan dirinya dari Jungkook. Sedetik kemudian tangan Jungkook sudah menangkup kedua pipi Taehyung.
Taehyung yang melihat itu hanya menatap aneh Jungkook, saat pemuda itu melototi dirinya sambil menggumam "Jangan nengok jangan liat, jangan."
"APASIH LO AH."
Taehyung menggeram marah, tangannya mencekal lengan Jungkook dan mendorongnya menjauh darinya. Tangkupan Jungkook di pipinya terlepas, kemudian mukanya tertoleh ke kanan karena hentakan dari pemuda itu.
Dan benar kata Jungkook, 'jangan lihat, jangan nengok'.
Ah Taehyung menyesal.
Saat netranya menangkap seseorang yang sejak 20 menit tadi ditunggunya sekarang sedang turun dari motornya bersama seorang gadis.
Jimin tahu bahwa cowok yang berjarak 2 meter dan menggunakan jaket kulit hitam itu adalah Taehyung. Dirinya kikuk, nggak tau harus bersikap bagaimana di depan Taehyung saat ini.
Sampai Jimin berdehem dan memberanikan diri menyapa Taehyung lebih dulu. "Eh lo udah sampe duluan Tet."
Taehyung hanya menipiskan bibir, "Iya. Yok Kook kita ada rapat. Duluan Jim."
Lalu pemuda itu menarik lengan Jungkook untuk berjalan cepat. Membuat Jungkook di sampingnya terseret-seret dan terus menggerutu.
"Lo tuh udah dibilangin sama adeknya. Jangan dilihat bang. Masih ngeyel, ya rasain sendiri."
***
Published at 28 - 4 - 2021
Jangan lupa vote and comment ya
See you next week :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Official?
FanfictionKalau ditanya, "Prioritas lo siapa?" Taehyung bakal langsung jawab, "Nggak ada yang lebih penting dari Jimin, gue mah." ____ "Kalau kita nempel terus gini mana bisa gue punya pacar," Jimin mendengus. "Yaudah gampang, gue pacarin lo." #boyslove #Tae...