chapter 18

1.1K 162 5
                                    

guys, nggak tau kenapa baca comment kalian seneng aja gitu, yuk comment wkwk

***

Pemuda dengan wajah gelisah itu mengacak surainya- yang sudah kembali berwarna hitam- kasar.

"Tet, keluar bentar dong."

Taehyung yang sedang memainkan ponselnya di ranjang segera bergegas, saat suara yang sudah ia selama 18 tahun hidupnya itu terdengar.

Alis Taehyung terangkat, melihat Jimin yang berdiri di balkonnya sendiri sambil bertumpu pada pagar pembatas.

"Kenapa nggak langsung loncat aja? Ribet banget sih Ji?"

Jimin tidak menjawab, pemuda itu malah menggigit bibir bawahnya.

"Kenapa lo?" tanya Taehyung.

"Tet kayanya gue nggak bisa nemenin lo jemput bonyok deh."

Taehyung merengut tidak suka, "Sibuk lo?"

Jimin menggeleng, wajahnya ia buat semelas mungkin saat menatap Taehyung. "Gue lupa udah janji sama Lisa buat nemuin dia ketemu sama bang hosoek."

Taehyung tak lagi menjawab, pemuda itu cuma menampilkan raut masam.

"Maaf ya, kali ini jemput sendiri bisa kan?"

Taehyung bergeming, melihat hal tersebut membuat Jimin membuat Taehyung mendekat dengan menarik salah satu lengan Taehyung yang bersendekap.

"Nggak papa kan? Tet ayolah, gue udah janji, nggak enak kalau tiba tiba batalin."

Taehyung mendecak, "Ck, iya elah. Gue bisa sendiri."

Setelah mengatakan hal tersebut, pemuda itu langsung masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan sahabat seperpopokannya begitu saja.

"Padahal lo juga udah janji sama gue," gumam Taehyung.

***

"Loh katanya ngajak Jimin kak?"

Taehyung merapatkan bibir, "Ada urusan dia."

Mama pemuda itu mengangguk, "oohh gitu, kakak nggak papa sendirian?"

"Ya nggak papa lah ma, Taehyung udah besar, Jimin juga. Nggak mungkin bareng bareng terus."

Taehyung dalam hati membenarkan, bahwa ia juga tidak yakin dengan perkataannya barusan.

Mendengar hal itu, sontak membuat tawa Papa Taehyung mengudara. "Ah, yang bener kamu kak? Coba diinget dulu siapa yang ribut pengen nikahin Jimin karna nggak mau dipisah? Mau bareng bareng sampe mati katanya."

Taehyung mendecak, diingatkan hal itu oleh sang papa membuat pipi pemuda itu sedikit memerah. "Itukan dulu, waktu Taehyung belum ngerti kalau kami berdua emang ga akan bisa nikah."

"Ya udah kalau gitu siapa setahun lalu pernah kabur gegara Jimin mau dijodohin sama cewe lain?"

Taehyung tergagap, "Ya itu tuh cuma karna Taehyung belum mau kehilangan sahabat Taehyung yang udah Taehyung anggap sebagai adek."

"alasan mulu kamu mah," cibir sang Papa.

"Sebagai 'kakak' kali ah kak, kan tua Jimin 3 bulan," Sahut Mama.

"Tapi Jimin kan kecil ma, cocoknya jadi adek Taehyung aja."

Jawaban Taehyung membuat kedua paruh baya itu tertawa.

"Eh kak, Jimin udah punya pacar ya?"

"Belum, kenapa pa?"

"Gitu? Yang itu cuma temen kali ya."

Mata Taehyung ikut memandang arah yang ditunjuk Papanya.

Jimin sedang berboncengan dengan seoran gadis, yang Taehyung duga itu adalah gadis yang sama yang makan dengan Jimin di kantin. Kalau tidak salah, Lisa namanya.

Dan gadis itu sekarang duduk di jok belakang motor Jimin. Parahnya, tangannya melingkar di pinggang Jimin.



***

Published on 25 - 9 - 2021

Jangan lupa Vote and comment!

See you next chapter :)

Kapan Official?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang