Halo author balik lagi nih
cung yang kangen vmin ☝️
****
Jimin masih saja cengar-cengir bodoh sejak tadi. Mukanya ia tenggelamkan di bantal dengan kakinya menendang-nendang ke sembarang arah sampai-sampai selimut Taehyung teronggok mengenaskan di lantai. Gelagat seperti idiot yang ditampilkannya itu mengundang decakan sebal oleh Taehyung.
"Napa sih lo? Sinting!"
Dibalas Jimin dengan gumaman tak jelas dan cekikikan hahaha hihihi serta teriakan cempreng yang teredam bantal, kalau kata Taehyung mirip suara tikus kejepit.
Sumpah, semakin seperti idiot, Taehyung benar-benar tak habis pikir.
"Lo mending balik deh, gue mau tidur."
Jimin merengut, merubah posisinya menjadi telentang dan menatap Taehyung sengit. "Galak banget sih lo."
Taehyung pusing, pemuda itu melepaskan kacamata yang sejak tadi bertengger di hidung mancungnya kemudian menegak sebotol air mineral yang sudah ia siapkan untuk menemaninya begadang bersama secangkir kopi hitam pekat di samping laptopnya.
Sudah 4 hari ia kurang tidur. Emosinya mendadak jadi labil. Sikap Jimin yang biasanya selalu ia maklumi mendadak terlihat sangat menyebalkan.
"Jangan berisik, bisa nggak sih? Gue mau tidur, banyak tingkah gue tendang lo keluar," ucapnya tegas.
Taehyung bergabung dengan Jimin di atas ranjangnya, Jimin dengan pengertian berguling ke kanan untuk memberi tempat kepada Taehyung berbaring.
"Lo capek ya?"
Tangan Jimin memijat lembut kepala sahabatnya. Selalu seperti ini, selalu Jimin yang ada saat ia butuh seseorang untuk bersandar ketika ia lelah.
Papanya sibuk di kantor, Mamanya juga terkadang repot sendiri mengurusi kehidupan sosialitanya. Atau terkadang juga ikut Papanya untuk mengurus bisnis di luar negeri. Sekalinya ada waktu, Taehyung yang memilih tetap bungkam dengan pikiran tidak mau merepoti lagi sang Mama. Belum lagi si adik kampret yang melarikan diri tidak mau diberi tanggung jawab perusahaan.
Sialan! Dipikir-pikir masalahnya banyak juga. Mau frustasi Taehyung rasanya.
"Tidur Tet kalau capek. Kalau Papa lo maksa tinggal lapor nyokap. Baru SMA kok udah dikasih tugas ngurus perusahaan. Gila kali ah, bokap Lo."
"Kalau berani juga udah protes gue dari dulu."
"Tinggal protes lah!"
"Kalau gue digampar lo obatin ya?"
Jimin meringis bodoh.
"Kok berenti, pijet lagi dong!"
"Pala lo kejauhan, bego!"
Taehyung langsung menurut, memposisikan kepalanya di depan dada Jimin dan curi-curi kesempatan dengan melingkarkan lengan kirinya di sekeliling pinggang pemuda itu.
Ah, nyaman sekali.
Pinggang Jimin jauh lebih kecil darinya. Bau badannya juga enak, Taehyung suka parfum yang dipakai Jimin. Tidak strong seperti yang dipakai kebanyakan anak laki-laki. Baunya lebih lembut, tapi tidak feminim juga, pokoknya Taehyung suka.
Sayang, acara modusnya terganggu, tamu tak diundang masuk tanpa adab, tidak ada ketukan atau ucapan permisi apapun. Ngeluyur seenak udel dan bergabung di ranjang Taehyung. Memeluk si pemilik kamar dari belakang.
"Siapa nih peluk-peluk?"
"Pangeran." Adiknya menyahut.
"Masih inget rumah lo? Kirain nggak bakal balik ke Korea."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Official?
FanfictionKalau ditanya, "Prioritas lo siapa?" Taehyung bakal langsung jawab, "Nggak ada yang lebih penting dari Jimin, gue mah." ____ "Kalau kita nempel terus gini mana bisa gue punya pacar," Jimin mendengus. "Yaudah gampang, gue pacarin lo." #boyslove #Tae...