02

30 6 1
                                    

Bel berbunyi pertanda jam pelajaran hari ini selesai. Kaizar berdiri sambil melipat tangannya di dada, menunggu Dean dan Hasybi yang sedang memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.

"Buruan lama banget lo berdua" kata Kaizar.

"Yaelah sabar Kai, lo mah enak gak usah beres beres orang tas lu kosong kagak ada isinya"

Ya memang Kaizar ke sekolah bawa tas tapi gak ada isinya, ada sih cuma pulpen satu doang.

Kalau gitu Kaizar belajarnya gimana?

Kaizar tetap belajar kok. Buku paket dan buku catatannya ada dibawah meja. Katanya biar gak berat dibawa-bawa.

Kalau ada pr gimana?

Ngerjainnya di sekolah dong. Gak tahu deh suka suka Kaizar saja.

Ketiganya berjalan keluar kelas yang ternyata di depan pintu sudah ada Kavin yang menunggu mereka.

"Warung abah dulu gak?" tanya Kavin.

"Ayo, gue juga lagi males pulang cepet"

"Lo bertiga duluan aja ke warung abahnya, gue pengen mam mie ayam dulu" kata Kaizar

"Ya udah makannya di warung abah aja, lagian sebelahan kok warung abah sama mang ojo" sahut Hasybi

Fyi, warung abah itu semacam warkop. Pulang sekolah biasanya Kaizar dkk mampir ke warung abah untuk sekedar ngopi, merokok atau ngobrol ngobrol aja.

"mang Ojo mie ayam kayak biasa, sambalnya banyakin Kai makan di warung abah ya"

"Siap bos nanti sama mamang anterin ke sana"

"nuhun mang"

Kaizar menyusul teman-temannya yang sudah lebih dulu ke warung abah. Ia menduduki kursi di samping Hasybi yang sedang mabar bersama Kavin. Sementara Dean sedang menikmati rokoknya.

"Dean lo gak ikut mabar? Tumben" tanya Kaizar.

"Hp gue low anjir, padahal pengen ikut main"

"Tuh di pojok ada gitar, sini gitaran sama gue daripada bengong liatin orang mabar lu kayak bocil aja"

Benar juga. Dean beranjak untuk mengambil gitar di pojok ruangan, lalu memberikannya pada Kaizar.

"Abah pinjem gitar" kata Dean meminta izin.

"Iya pake aja"

Dengan sigap Kaizar mengambil gitar yang diberikan oleh Dean. Lalu tangannya mulai bermain diatas senar gitar. Dean menyanyi mengikuti irama dari gitar yang Kaizar mainkan.

Ketika sedang asik menyanyi, mang Ojo datang mengantarkan mie ayam pesanan Kaizar.

"De, gantian nih gue mau makan dulu" kata Kaizar, tangannya terulur untuk memberikan gitarnya pada Dean.

Baru saja Kaizar akan menyuapkan mie ayamnya, ponselnya berdering ah rupanya ada notifikasi chat dari abangnya. Penasaran, karena abangnya itu jarang menghubungi Kaizar kalau tidak ada perlu. Dibukanya pesan dari abangnya.

Ah ternyata Lingga menyuruhnya untuk menjemput Kalya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah ternyata Lingga menyuruhnya untuk menjemput Kalya. Bibirnya menyunggingkan senyum. Ia mencari kontak adiknya, lalu mengirimnya pesan.

Ada rasa kecewa saat adiknya memilih untuk naik ojek online saja daripada dijemput olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada rasa kecewa saat adiknya memilih untuk naik ojek online saja daripada dijemput olehnya. Tapi Kaizar tidak boleh menyia nyiakan kesempatan ini. Kapan lagi Kaizar bisa menjemput adiknya.

Dengan semangat Kaizar meraih kunci motor yang berada di meja. Lalu segera keluar menuju motornya setelah sebelumnya Ia menyimpan uang di sebelah mangkuk mie ayamnya.

"Dean abisin mie ayam gue, belum gue makan kok itu duit buat bayarnya" kata Kaizar

"Lo mau kemana Kai semangat bang--"

"-- lah anjir udah keluar. Alhamdulillah dapet mie ayam gratis"

✨✨✨

Senyuman terukir dibalik helm yang dikenakan Kaizar sekarang. Di depan sana Kalya -adiknya- sedang menunggunya. Kaizar senang akhirnya bisa menjemput Kalya.

Bagaimana tidak senang. Selama ini Kaizar tidak pernah merasakan berboncengan dengan Kalya, karena adiknya itu lebih dekat dengan Kalingga dan kemana mana ingin bersama dengan Kalingga.

Sebenarnya pernah dua kali Kaizar berboncengan dengan adiknya, itu pun karena kepepet. Yang pertama saat Kaizar disuruh mama menjemput Kalya yang sedang kerja kelompok di rumah temannya, saat itu sudah malam papa belum pulang dan Lingga tidak bisa dihubungi. Yang kedua saat Kalya demam, tidak ada siapa-siapa di rumah kecuali Kaizar. Jadi Ia membawa Kalya ke klinik terdekat itu pun butuh waktu lumayan lama karena harus membujuk Kalya yang tidak mau diantar oleh Kaizar.

Dan sekarang, ini ketiga kalinya.

Motor Kaizar berhenti di depan Kalya yang sudah menunggu sejak tadi. Hatinya sedikit sakit saat melihat wajah Kalya yang cemberut berbeda jika Lingga yang menjemputnya, wajahnya akan terlihat ceria.

Apa sebegitu tidak maunya Kalya berboncengan dengan Kaizar?

Apa Kalya malu mempunyai kakak seperti Kaizar?

Apa Kaizar ini jelek? Jika bicara soal fisik, Kaizar ini tampan, tampan sekali buktinya di sekolah banyak yang naksir tuh sama Kaizar. Tapi memang Kaizar akui jika dibandingkan dengan Kalingga maka Kalingga lebih unggul.

Tidak mau berfikiran negatif, Kaizar menyuruh adiknya untuk segera naik ke motor dan mereka pulang bersama.

✨✨✨





niaa♡
tbc

Kaizar || Park Jeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang