Change Girl | 04

930 106 10
                                    


SelamatMembaca...

+++


Satu minggu telah berlalu. Empat hari Ayana menghabiskan waktunya jalan-jalan keluar, tiga harinya Ayana memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah.

Seperti saat ini dari pagi hingga malam Ayana hanya berdiam diri di kamarnya.

Kalau ia membutuhkan makanan maka pelayannya akan datang ke kamarnya membawa makanan beserta beberapa cemilan.

Ayana yang semula sedang tiduran di atas ranjang mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang sambil menatap layar ponselnya.

Sepertinya beberapa hari hanya berdiam diri di rumah membuat rasa bosan melanda Ayana.

Ayana melirik ke arah jam yang melekat di dinding yang menunjukkan pukul 19.20 GMT. Kalau ia pergi tidur sekarang rasanya masih terlalu dini.

Ayana menatap ke arah jendela kamarnya yang tirainya ia biarkan terbuka.

Lama terdiam dengan tatapan masih ke arah jendela membuat Ayana menemukan keputusan kalau ia akan pergi keluar mencari udara segar sebelum pergi tidur.

Tanpa membuang waktu lagi Ayana langsung beranjak dari ranjang dan menuju lemarinya untuk mengganti pakaiannya.

Hanya 10 menit waktu yang dibutuhkan Ayana untuk berganti pakaian serta menata rambutnya.

Saat ini Ayana sedang berdiri di depan cermin untuk melihat penampilannya. Ayana memakai kaos berwarna putih dan celana panjang berwarna hitam. Sedangkan rambutnya ia kuncir kuda agar tidak berterbangan kesana kemari.

Tatapan Ayana teralih pada liontin yang menghiasi lehernya. Ayana refleks memegang liontin itu sambil tersenyum sedih.

Liontin itu adalah pemberian Nathaniel yang sampai saat ini masih ia pakai.

Sudah sangat lama ia tidak pernah bertemu dengan Nathaniel. Semenjak Nathaniel memutuskan pindah sekolah ia tidak pernah bertemu lagi dengan pria itu. Ayana tidak tahu Nathaniel ada di mana, kabarnya bagaimana sekarang.

Karena dulu ponselnya rusak dan kartunya juga diganti dengan yang baru membuat Ayana kehilangan nomor ponsel Nathaniel dan itu membuat Ayana tidak bisa menghubungi pria itu lagi.

Ayana hanya bisa berharap semoga ada keajaiban yang akan mempertemukan dirinya dengan Nathaniel.

Ayana meninggalkan cermin, ia mulai memasukkan dompet, kunci mobil, beserta ponselnya, ke dalam kantong celananya yang lumayan dalam, setelah itu ia langsung pergi keluar kamar dan turun ke bawah.

"Ayana, kau ingin pergi kemana?" Tanya Rose yang duduk di sofa ruang tamu.

Langkah kaki Ayana terhenti tepat di samping Rose, "Pergi melihat pemandangan di malam hari." Jawabnya.

"Pulangnya jangan terlalu larut." Pesan Rose pada Ayana.

"Iya Bu. Ayana akan pergi sekarang."

"Hati-hati di jalan." Peringat Rose.

Ayana balas mengangguk. Sebelum pergi Ayana mencium pipi Ibunya dan setelah itu ia pun langsung pergi menuju pintu keluar.

Sudah 20 menit Ayana mengendarai mobilnya menyusuri kota Paris dan itu membuat Ayana sedikit lelah. Jadi Ayana memutuskan untuk singgah sebentar beristirahat di tempat yang ia datangi dulu saat tiba di Paris.

Setelah mobilnya terparkir, Ayana keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kursi panjang yang tersedia disana.

Ayana duduk dan menyenderkan punggungnya di kepala kursi. Tatapan Ayana lurus ke arah sungai yang berkilau karena pantulan cahaya lampu.

CHANGE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang