SelamatMembaca...+++
Tidak butuh waktu lama untuk Kenzo mendatangi Alvaro. Ia pun bergegas keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah dengan amarah yang tertahan.
Kenzo melihat Alvaro yang tengah berdiri gusar diruang tengah, ia juga melihat ada Erick yang sedang duduk diatas sofa sambil memainkan ponselnya.
Alvaro yang melihat kedatangan Kenzo mengernyit bingung, pasalnya pria itu kemarin bilang bahwa ia akan kembali ke Paris. "Ken, ada apa kemari? Bukankah hari ini kau akan kembali ke Paris."
Kenzo yang sudah berdiri tepat dihadapan Alvaro menampilkan tatapan datarnya. "Aku tidak akan kembali sebelum melakukan ini." Setelah mengucapkan itu Kenzo melayangkan satu tinjuan ke wajah Alvaro.
Alvaro yang tidak terima karena tiba-tiba ditinju oleh Kenzo ia pun membalas memberi tinjuan ke wajah tinju dan jadilah mereka saling meninju.
Erick yang melihat itu sontak langsung berdiri dan menarik Alvaro menjauh dari Kenzo, kemudian Erick berdiri diantara Kenzo dan Alvaro. "Kalau ada masalah diselesaikan dengan baik jangan pakai kekerasan." Ujar Erick menatap Kenzo dan Alvaro bergantian.
Bug...
Erick juga mendapat satu tinjuan diwajahnya dan itu adalah ulah Kenzo.
"Itu untukmu karena tidak menceritakan semuanya," tunjuk Kenzo pada Erick dengan ekspresi marah.
Erick mengernyit bingung dengan ucapan Kenzo, "menceritakan apa?" Tanya Erick.
Tatapan Kenzo beralih ke arah Alvaro, "kalau selama ini Alvaro membully Ayana. Kalau aku tidak tahu pasti kau maupun bajingan itu tidak akan mau meberitahu dan mengakuinya." Kenzo mendekat ke arah Alvaro dan ia pun kembali memberi pukulan pada Alvaro. Sedangkan Alvaro ia tidak melawan dan membiarkan Kenzo memukulinya.
Kenzo ia terus memukul Alvaro sampai Alvaro jatuh tersungkur dan tidak perduli kalau keadaan Alvaro saat ini sudah begitu buruk, wajah yang babak belur, pinggiran bibir sobek, serta hidung Alvaro yang berdarah.
Erick mendekat ke arah mereka dan menarik Kenzo agar menjauh dari Alvaro. "Ken, kau bisa membunuhnya."
Alvaro memegangi perutnya yang terasa nyeri dan tiba-tiba ia tersedak mengeluarkan darah.
Kenzo melihat keadaan Alvaro itu hanya menampilkan senyum miring. "Itu masih belum seberapa dengan rasa sakit Ayana selama ini, bajingan."
Alvaro membenarkan ucapan Kenzo, kalau keadaannya saat ini memang belum seberapa dengan rasa sakit yang ia berikan pada Ayana. "Kau bisa memukulku lagi."
"Al kau gila, kau bisa mati jika dia memukulmu lagi." Sahut Erick disamping Kenzo.
"Kau ingin ku pukul lagi?" Kenzo melirik ke arah Erick.
Erick hanya diam tidak berani menjawab Kenzo, salah menjawab itu akan menjadi bomerang untuk dirinya.
"Ayo, pukul aku lagi. Aku tahu kau masih belum puas memukulku." Alvaro kembali bersuara.
Kenzo menarik kerah baju Alvaro. Kemudian melayangkan satu tinjuan ke perut Alvaro. "Kau tahu aku sangat kecewa dan marah karena kau menyakiti sepupuku padahal kau sahabatku. Bahkan kau sangat bajingan karena mempermainkan perasaan Ayana dengan menjadikannya kekasihmu."
"Ya, aku memang bajingan karena telah mempermainkan perasaan Ayana. Tapi asal kau tahu aku telah terjebak dalam permainanku sendiri." Ujar Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE GIRL
RomanceSEQUEL NERD GIRL 8 tahun kemudian Setelan insiden itu Ayana memutuskan untuk pindah dari Indonesia dan memulai kehidupan baru di Rusia. Jika ditanya apakah Ayana bahagia selama tinggal di Rusia maka jawabannya iya. Di Rusia Ayana mendapatkan kehidup...