SelamatMembaca...+++
Dering ponsel terdengar begitu nyaring membuat Ayana terbangun dari tidurnya. Tangannya mulai mencari-cari keberadaan ponselnya dengan mata setengah terbuka.
Ayana pun menemukan ponselnya tepat di sebelah bantalnya, langsung saja Ayana mengangkat telpon itu tanpa melihat namanya.
"Halo," sapa Ayana dengan suara serak khas bangun tidur dengan mata yang kini terpejam.
"Sepertinya aku mengganggu tidurmu."
Ayana seperti mengenal suara ini persis seperti suara Nathaniel, Ayana pun menjauhkan ponselnya untuk melihat nama sang penelpon dan benar saja kalau yang menelponnya saat ini adalah Nathaniel.
"Kau tidak mengganggu sama sekali, El." Ujar Ayana pada Nathaniel.
"Benarkah."
"Iya, El, kau sama sekali tidak mengganggu," Ayana melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi, "lagi pula sudah saatnya aku bangun."
"Ana, apa siang ini kau punya waktu luang?" Tanya Nathaniel yang saat ini sedang berada di kantor.
"Punya, memangnya kenapa?" Ayana balik bertanya.
"Aku ingin mengajakmu makan siang." Ujar Nathaniel.
"Baik, nanti kau kirim saja alamat tempat makan siangnya." Balas Ayana.
"Aku akan menjemputmu."
"Apa tidak merepotkan?" Tanya Ayana.
"Tidak, Ana, lagi pula setelah mengantarmu nanti aku juga akan langsung pulang karena pekerjaanku di kantor sudah selesai." Nathaniel memberitahu.
"Baiklah, sampai jumpa nanti siang." Seru Ayana.
"Sampai jumpa."
Setelah Nathaniel mengucapkan itu sambungan telpon pun terputus. Ayana meletakkan kembali ponselnya di sebelah bantal, kemudian ia beranjak dari atas ranjang dan berjalan menuju meja rias kemudian duduk di sana untuk melihat wajah bangun tidurnya.
Penampilan Ayana saat ini begitu menyedihkan, rambutnya berantakan, matanya yang bengkak karena menangis semalam, sepertinya ia harus pergi mandi sekarang agar penampilannya sedikit lebih baik.
Tanpa membuang waktu lagi Ayana pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Kurang lebih setengah jam untuk Ayana selesai membersihkan diri dan juga berpakaian.
Hari ini Ayana memutuskan untuk memakai dress bunga berwarna baby blue dan flatshoes dengan warna yang senada. Rambutnya ia kuncir kuda dan ia sisakan sedikit di bagian depan.
Ayana tersenyum puas melihat penampilannya di cermin, untung saja ia dapat menutupi dengan baik mata bengkaknya jadi orang rumah tidak akan ada yang tahu kalau ia habis menangis semalam kecuali Christian.
Ayana keluar dari kamarnya dan pergi menuju ruang makan untuk mengisi perutnya yang lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE GIRL
RomanceSEQUEL NERD GIRL 8 tahun kemudian Setelan insiden itu Ayana memutuskan untuk pindah dari Indonesia dan memulai kehidupan baru di Rusia. Jika ditanya apakah Ayana bahagia selama tinggal di Rusia maka jawabannya iya. Di Rusia Ayana mendapatkan kehidup...