10. Drama di Pagi Hari

1.4K 119 84
                                    

"Hai Flo, ayo sarapan?"

Sambutan pertama ketika Flo baru sampai di ruang makan, adalah bertemu dengan si cowok dasi berantakan yang kini sudah mengganti pakaiannya dengan sweater hitam serta celana jeans hitam. Dan, ya, Flo mengenal sekali suaranya.

"Yang bicara semalam di balik pintu, ya?" tanya Flo mangamati.

Membuat cowok itu tersenyum lebar. "Iya." Lalu mengelurkan tangannya. "Gue Arundaya, Abang ke tiga lo."

Flo sontak membalas jabat tangan itu sambil mengangguk. Lagi, tangannya dipegang erat dengan halus. Lalu terlepas saat satu cowok lainnya datang. Dan hal itu berhasil membuat Flo merapat ke sisi Sagara saat melihat si cowok flannel merah yang semalam marah padanya, tetapi penampilannya hari ini sungguh berbeda, memakai t-shirt oversize putih dan ankle cut pants, arloji serta kacamata. Dan jangan lupakan celemek polos berwarna cokelat yang masih terpasang di pinggangnya. Omg, Flo terpana dibuatnya.

"Lo marah sama gue?"

Sampai-sampai Flo tidak sadar orang tersebut sudah berada di hadapannya, lalu matanya tidak pula berkedip membuat Sagara, Arundaya dan Albirru menahan senyum. "Bunga, lo ditanya, tuh." Albirru menyadarkannya sambil menoel bahu Flo.

Flo mengerejap lalu mengangguk polos. Iya, Flo memang marah, kalau ditanya Flo marah atau enggak, tentu saja Flo akan menjawab jujur, biar orang itu meminta maaf dan Flo tidak akan dendam berkepanjangan.

Cowok itu tersenyum lalu mengulurkan tangan. "Gue minta maaf kalau gitu, lain kali gue nggak bakal keterlaluan."

"Janji, ya?" Flo membalas jabat tangan itu sembari menunjuk Jenggala.

Jenggala tersenyum miring. "Iya." Lalu mengacak rambut Flo. "And, ya, gue Jenggala, Abang ke dua, lo," katanya diakhiri melepas tangan Flo saat satu orang lagi baru datang.

Jenggala sontak saja menyingkir, membuka jalan untuk si ketua yang sudah begitu rapi dan wangi di pagi hari. Hei, kalau yang ke-empat cowok tadi adalah para pangeran tampan yang kalau membuat boygroup sudah tentu bakal terkenal di seluruh dunia seperti para biasnya Flo yaitu BTS, maka satu dari mereka ada seorang pemeran utama sekaligus pemimpinnya. Seorang raja di antara ke-empat pangeran.

Kalau oleh Jenggala saja Flo terpana, maka dengan si raja ini Flo amat terpesona. Ya ampun, mimpi apa Flo semalam, bisa didatangi oleh para pangeran dan satu raja ini? Apakah dulu Flo pernah berbuat satu kebaikan yang membuat Flo dibalas beribu kebaikan dengan kedatangan mereka hari ini?

"Flo, udah baikan?" Cowok dengan gaya rambut slanted sweep, serta memakai sweetshirt warna putih dan celana chinos krem itu sudah berdiri di hadapan Flo menggantikan Jenggala. Kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana, menatap Flo intens, lagi.

Membuat gadis itu merasa tertekan oleh pandangan tersebut hingga ia mengangguk lucu sambil memilin kedua tangannya. "Udah."

Hingga tubuh Flo seketika berjengkit saat cowok yang lebih dominan itu tiba-tiba memeluknya. Lancang, erat, tetapi entah kenapa Flo memilih diam. Lebih tepatnya Flo sudah meleleh, seperti es yang dimasukkan ke dalam air hangat lalu melelah menjadi air. Ya ampun, Flo ingin segera kabur. Bisa-bisanya dipeluk cowok ganteng pagi-pagi. 

Bunda, hadiah dari Bunda, kok, indah banget, ya?  batin Flo, pipinya sudah memerah.

"Gue Rafandra, Abang lo dan mereka." Rafandra mengurai pelukan, seperti seorang ayah yang lantas mengusap kepala putrinya. "Ayo, makan." Menarik tangan Flo dan mempersilakan gadis itu duduk di kursi yang sudah disediakan dengan rapi.

My Five Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang