"BY, DASI AKU DIMANA?!" tanya Revandra dari arah kamar dengan berteriak.
"TADI AKU TAROH DI DEKAT BAJU SEKOLAH KAMU!" jawab Alydra tidak kalah berteriak.
"NGGAK ADA, ISTRIKU!" Alydra menghela nafas kesal. Ia meninggalkan pekerjaan dapurnya dan pergi mendatangi suaminya yang sibuk mencari dasinya itu.
Ketika Alydra sudah sampai di kamarnya, matanya langsung menangkap benda yang dicari oleh suaminya. "Itu apa loh, A'?!" Revandra menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.
"Aku nggak lihat," ucap Revandra dengan cengiran.
"Huh, aku capek turun naik tangga." Revandra mendudukkan bokongnya di kasur, di samping istrinya.
"Usia kandungan aku udah mau 5 bulan sih, jadinya gampang capek." Alydra mengusap lembut perutnya yang agak menonjol.
"Hari ini kamu izin dulu aja, ya?" tanya Revandra yang dibalas gelengan kepala oleh Alydra.
"Daripada kamu capek." Alydra menatap suaminya dengan senyuman. "Nggak pa-pa A', lagipula masih capek-an hamil yang usianya udah mau brojol."
"Iya udah Sayang, tapi kalo nggak kuat, capek, bilang aku," ucap Revandra.
"Iya, siap suamiku!" jawab Alydra dengan gaya hormat.
Revandra mengacak-acak gemas rambut Alydra. "Ah udah ayok, kita sarapan, bentar lagi jam 6 loh." Alydra berdiri dari duduknya.
"Aa' gendong ya." Alydra menganggukkan kepalanya dengan semangat. "AYOK!"
•••
"Gila, hoodie lo gede banget!" ucap Dylcia setengah berteriak.
Alydra memutar bola matanya malas.
"Gue pake hoodie laki."
"Biar apa gede-gede gitu?" tanya Dylcia kepo.
"Biar perut buncit gue nggak kelihatan. Hoodie gue kebanyakan yang udah kecil, nggak muat." Dylcia mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.
"Eh ada Miss Prilla!" Alydra dan Dylcia langsung membenarkan posisi duduk mereka.
"Good morning, students!" ucap miss Prilla.
"Good morning, Miss," jawab seisi kelas serentak dengan posisi berdiri.
"How are you today?" tanya miss Prilla.
"I'm fine, thank you. And you, miss?" Miss Prilla tersenyum kepada mereka. "I'm also good, thank you."
Pelajaran bahasa Inggris dimulai, di mana pelajaran ini disukai oleh semua murid yang berada dikelas XII IPA 3. Oleh karena itu Miss Prilla sangat suka mengajar di kelas ini. Selain karena semua muridnya menyukai pelajaran ini, mereka juga sangat mudah diatur jika sudah memasuki jadwal pelajarannya Miss Prilla.
Alydra mengacungkan tangannya. "Miss, i would like to ask for permission to go to the toilet."
"Sure, Alydra." Alydra mengucapkan terima kasih lalu beranjak pergi.
Revandra tahu istrinya itu sedang mual. Karena sedari tadi dia memperhatikannya. "Miss, saya juga izin ke toilet," ucap Revandra.
"English, please," pinta Miss Prilla.
"Permission," ucap Revandra singkat. Tanpa menunggu jawaban dari Miss Prilla, Revandra langsung pergi keluar kelas yang membuat Miss Prilla geleng-geleng kepala.
YOU ARE READING
Revandra & Alydra
Teen Fiction"Meski pernikahan kita berawal tanpa cinta, kita tetap harus menjalani sebagaimana mestinya sebuah pernikahan. Karena, pernikahan itu sakral dan cinta bisa datang kapan saja." - 𝐑𝐄𝐕𝐀𝐋𝐘 ***
