🐱RA - DUA PULUH LIMA

1.8K 110 1
                                    

"Kenapa pada lihatin gue?!" Siswa-siswi SMA Antariksa refleks mengalihkan pandangan mereka.

Alydra memasang wajah jutek dan lanjut berjalan menuju kelasnya. "Lo juga, kenapa lihatin gue?!"

"PAS GUE TANYA KENAPA PADA DIEM?!" teriak Alydra yang membuat beberapa dari mereka merasa takut.

"Pe–perut Kakak—"

"Hamil." Alydra spontan menoleh ke arah suara itu.

"Eh Clarissa!" sapa Alydra diiringi senyuman manis khasnya.

"Kak Lili hamil, kan?" Alydra ingin menjawab, tetapi Clarissa kembali berbicara. "Hamil di luar nikah."

"Hah? Kak Lili hamil? Di luar nikah? Itu beneran, Kak??"

"Serius lo, Cla?!"

"Alydra lo hamil di luar nikah??"

"Gue pikir anak baik-baik, tapi ternyata, anak kurang baik."

Alydra hanya diam tanpa berniat menjawab pertanyaan dari mereka semua. Kepalanya menjadi terasa sakit karena pertanyaan mereka semua.

"Langganan Om-om ya, Kak?" Clarissa tersenyum senang.

"Bukan langganan Om-om aing mah, tapi langganan Abang-abang," jawab Alydra diakhiri kekehan kecil.

Siswa-siswi yang melihat kekehan itu menjadi semakin ingin menghujat Alydra. "Kakak bangga?"

Jawaban itu tidak sempat terjawab, karena ada dua Guru yang menghampiri mereka semua. "Ada apa ini?"

"Ini Pak, ada murid dari SMA kita yang hamil di luar nikah, mana perutnya udah gede banget lagi. Pantesan selama ini selalu pake hoodie yang gede banget, biar nggak kelihatan toh," jawab salah satu dari mereka.

"Jangan bercanda kalian!" Mereka menggeleng. "Kami nggak bohong, Pak. Lihat tuh perut Kak Alydra."

"Alydra, kamu hamil?" Alydra mengangguk jujur.

"Anak siapa?" Alydra memutar bola matanya lelah, Clarissa selalu saja memotong pembicaraannya.

"Anak Om-om tuh, Pak!" Clarissa memanas-manasi dua Guru itu yang diperkirakan sudah berkepala 3.

"Alydra, ikut kami keruangan BK sekarang juga!"

•••

Banyak siswa-siswi yang berkumpul di depan pintu ruang BK, termasuk sahabat-sahabat nya Alydra. "Alydra nekat banget cuyy nggak pake hoodie."

"Saya udah nikah, Pak, Bu." Ucapan Alydra terdengar tenang.

Salah satu dari kumpulan guru yang menghadap Alydra tertawa. "Anak muda jaman sekarang kebanyakan halu."

Alydra sungguh sangat malas meladeni Guru yang satu ini, Guru yang benar-benar tidak menyukai Alydra dan begitupun sebaliknya.

"Saya nggak halu," sahut Alydra sedikit tegas.

"Mana suami kamu? Coba buktikan kalo kamu itu benar tidak sedang berhalusinasi." Alydra mengambil handphone-nya yang berada dikantung bajunya dan menelepon suaminya.

"Hallo, Assalamu'alaikum." Terdengar grasak-grusuk dari balik telepon.

"Iya, Wa'alaikumussalam. Kenapa, by?" Alydra mengaktifkan speaker-nya.

"Kamu dimana, A'?" tanya Alydra yang langsung dijawab oleh Revandra. "Lagi di kantin sama anak-anak, By."

"Bisa keruang BK nggak?"

Revandra langsung mengerti. "Bisa By bisa. Aku otw nih, langsung jalan." Alydra terkekeh gemas.

"Cepetan, jangan lama. Banyak yang sotoy nih, bawel banget, berisik. Aku males ladeninnya, nggak percayaan lagi. Aku udah bilang punya suami, malah dikatain halu. Nggak mungkin kan seorang Alydra Yola Gabriella halu."

"Iya istriku." Alydra langsung menutup teleponnya begitu saja.

"Tunggu ya Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian."

•••

"Minggir." Revandra berucap dingin kepada segerombolan siswa-siswi yang berada di depan pintu ruang BK.

"Kak Revan mau ngapain? Masuk? Kak Revan nggak ada urusan apa-apa, kan? Jadi ngapain masuk, lagipula yang nggak berurusan nggak boleh masuk."

"Gue suaminya." Argha dan Shiro menahan tawa ketika melihat ekspresi kaget dari Clarissa.

"Sejak kapan Kakak bisa bercanda?"

"Gue nggak bercanda, gue suaminya." Nada bicara Revandra terdengar dingin.

"Minggir," titah Revandra lagi yang membuat mereka semua yang berdiri di depan pintu ruang BK langsung menjauh karena takut.

"Assalamu'alaikum." Alydra tersenyum senang.

"Wa'alaikumussalam."

"Kamu mau ngapain, Revan?" tanya Ibu Sri, Guru BK.

"Saya Revandra Gravano Dirgantara, suaminya Alydra Yola Dirgantara."

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now