"ASTAGAA, ANAKKUU!!"
Dengan cepat Alydra berlari ke arah ranjangnya. "Sayang!! Anak kita kenapa kamu gituin, hah?!"
Wajah Alydra memerah padam karena marah.
"Minggir kamu!"
Tangannya mendorong kuat tubuh Revandra dari atas tubuh sang Anak.
"Nggak aku apa-apain padahal. Cuma mau ambil foto sama baby aja. Untung dapet satu jebret," kata Revandra yang membuat Alydra memukulnya menggunakan bantal.
"Au! Itu anak cewekmu kenapa bete gitu mukanya, hah?! Habis kamu apain juga?" tanya Alydra dengan berkacak pinggang. Aura Ibu-ibunya benar-benar sudah mulai sangat terlihat.
Tidak ada galaknya pikir Revandra. Yang ada hanyalah wajah yang terlihat begitu menggemaskan. "Mana Anak cewekku?"
"Itu di kamarnya."
Revandra mengangguk, lalu beranjak dari ranjangnya. "Siap-siap. Kita jalan berempat."
•••
"Pa, mo itu, boleh?"
Tangan mungil Gea menunjuk boneka yang terpampang jelas disalah satu toko. Revandra tersenyum dan menurunkan Gea dari gendongannya. "Pilih."
Gea berlari riang menghampiri toko boneka yang tadi ditunjuk olehnya.
"Kamu mau apa, By?"
Alydra memperhatikan semua toko yang ada di dekat mereka lalu menggeleng. "Mau makan aja."
"Iya. Kita tungguin Gea dulu."
"Iya, A'."
•••
"Kamu mau apa?" tanya Revandra.
"Aku ikut kamu aja," jawab Alydra seraya menepuk pantat Arsa.
YOU ARE READING
Revandra & Alydra
Teen Fiction"Meski pernikahan kita berawal tanpa cinta, kita tetap harus menjalani sebagaimana mestinya sebuah pernikahan. Karena, pernikahan itu sakral dan cinta bisa datang kapan saja." - 𝐑𝐄𝐕𝐀𝐋𝐘 ***