🐱RA - TIGA PULUH

1.9K 109 5
                                    

"AA'! DIMANA KAMUU?!"

Revandra yang sedang sibuk membahas pekerjaan dengan Zergan ditelepon sedikit tersentak kaget mendengar teriakan sang istri.

"IYA, SAYANG, AKU ADA DIKAMAR!"

Dobrakan pintu kamar membuat Revandra kembali kaget. "Teleponnya Revan matiin dulu, Pa. Nanti Revan ke rumah aja buat bahas ini."

Setelah telponnya mati, Revandra menghampiri Alydra. "Kenapa, Sayang?"

"Kamu selama kerja buat siapa?"

Revandra mengerutkan keningnya. "Aku kerja buat kamu, buat Gea, buat anak-anak kita."

Gea, anak dari Aluna, Kakak kandungnya Revandra. Sekarang Gea tinggal dan dirawat oleh mereka berdua. Mereka sudah mendapatkan izin dari Kak Aluna sebelum Kak Aluna ditemukan tewas karena keracunan.

"Oke fine-fine. Kamu kerja keras buat aku sama anak-anak, fine, thank you."

"Tapi yakin, cuma buat aku sama anak-anak?"

Terlihat anggukan kepala dari Revandra.

"YAKIN?!" Alydra melemparkan sebuah kertas kedada Revandra lalu mengambil kertas lainnya.

Alydra mengangkat kertas tersebut. "Terus ini apa?"

"Kertas itu, By." Jawaban polos keluar dari mulut Revandra.

"Lydia Danira itu siapa, A'?"

"Namanya ada dimana-mana loh disini."

"Kamu sampe transfer berkali-kali ke dia pake rekening yang aku sendiri nggak tau loh kamu punya, A'."

Alydra menatap tajam Revandra. "Oh nggak cuma itu, kamu beliin dia penthouse seharga 5M!"

"IT'S A FUCKING PENTHOUSE!"

Alydra kembali melempas kertasnya. "Terus ... kamu bawa dia ke Cappadocia, IT'S MY DREAM! NOT HER! MY DREAM, A'!"

Mimik wajah Revandra yang awalnya biasa saja kini berubah menjadi panik. "Sayang ... dengerin aku dulu .... Aku nggak ada beliin cewek itu Penthouse apalagi bawa dia ke Cappadocia. Bahkan aku nggak kenal sama cewek yang kamu sebut namanya tadi, Sayang ...."

Alydra tertawa yang membuat Revandra menjadi takut. "Kamu nggak gila kan, by?"

"No, no, no! Kamu yang udah gila! Aku yang gila, kamu yang udah gila!"

Revandra ingin menyentuh tangan Alydra, tetapi Alydra lebih dulu menarik kerah bajunya. "Denger!"

"Do you love her?"

Jawaban yang Revandra berikan hanyalah sebuah gelengan kepala. "Do you love her?" Terdapat penekanan disetiap katanya.

"Nggak. Aku nggak kenal dia. Walaupun aku kenal dia, aku nggak akan suka, sayang, atau bahkan cinta sama dia." Revandra menunduk.

"Sepertinya Revan mau nangis, bestie," ucap Dylcia yang mengintip dari balik pintu kamar.

Grace mengangguk. "Usulan kita berhasil kayaknya."

"Heh! Lo bisa diem nggak? Rusuh banget daritadi. Nanti kita ketahuan ngintip and nguping sama mereka berdua." Dylcia memarahi Argha dan Shiro yang daritadi selalu rusuh.

"Iya nyai." Argha bersembunyi dibalik punggung Gara ketika Dylcia ingin memukulnya.

Setelah itu mereka semua kembali fokus kepada Revandra dan Alydra.

"Aduh, Papah kamu mau nangis nih kayaknya, Na," ucap Alydra seraya mengusap perutnya.

"Cup-cup-cup ... jangan nangis, Papa. Bundanya tadi itu lagi drama. Disuruh sama bestie-bestienya."

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now