🧂 00 - before 🧂

2.3K 105 32
                                    

Boleh minta supportnya gak?
Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih

harap bijak dalam membaca😊

.

.

.

.

Aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak pernah mencintainya.

"Kyaaaa!!! Pria tinggi itu tampan sekali, dia guru di SMK jujutsu 'kan? Ku dengar dia masih single loh!" --benar-benar sekumpulan perempuan yang menyedihkan, pria itu sudah beristri loh.

"Haiii!! Gojo-san!!" Teriak sekumpulan perempuan itu pada 'suamiku' yang bernama Gojo Satoru itu.

"Haii!" Dasar pria playboy, beraninya dia menyapa balik perempuan centil itu. "Gabung sini yukk." Mataku menatap sengit sekumpulan orang centil itu sambil meremas kuat gagang sapu.

"Hei! Ini sudah waktunya tutup! Aku harus menutup toko dan harus segera pulang! Kalian para perempuan kecil cepat pulang agar aku bisa istirahat!" Gojo menatapku sambil tersenyum-- apa-apaan senyuman cabul itu?

"Yahh~~ nanti saja ya nona cantik, aku ada urusan." Mataku membulat sempurna ketika ia berdiri di depan perempuan tadi dan menyentuh rambut perempuan itu, rasanya kesabaranku sudah di ubun-ubun.

"Hmm~~ Gojo-san jadi gak mau bergaul lagi deh akhir-akhir ini, bagaimana kalau besok mau gak ikut kami karoke?" Dasar perempuan brengsek. "Aku sibuk akhir-akhir ini, nona. Hehe nanti saja ya? Oh iya apa kalian tidak ingin pulang? Ini sudah hampir pukul 10 malam."

"Benar juga, ayo teman-teman. Kita pulang." Akhirnya sekumpulan perempuan itu pulang sambil melambaikan tangannya dan kiss bye ke Gojo.

"Hei, kau kenapa wajahku merah semua loh!" Gojo berjalan menuju aku yang sedang beres-beres sambil menutup tirai-tirai toko.

CUP!

"Angh!" Aku terkejut ketika ia mencium tengkuk ku dari belakang. "Kau mengabaikan ku, Aiko-chan." Bisiknya dan dibalas wajah super kesal olehku.

"Wajah cemburumu imut!" Pipiku menyemburat merah ketika ia bilang begitu, sebenarnya aku tidak cinta sama dia kok!

"H-hah? Aku gak cemburu tuh! Aku tidak akan menyukaimu sampai kapanpun!" Aku mencoba melepaskan diri darinya yang semakin lama semakin ngeselin. "Benarkah? Baru minggu kemarin kau mendesah dibawah kungkunganku sambil meminta lebih sekarang kau- awww." Aku menginjak kaki pria ini, kata-katanya terlalu vulgar.

"Kau itu setiap hari ke sini, apa kau tidak punya kerjaan? Apa menjadi guru di SMK tidak membuatmu sibuk?" Aku menunjuk-nunjuk pria berkacamata hitam ini. "Aku sibuk kok, tapi aku mau menjenguk istriku apa tidak boleh? .. dan juga .."

GREP!!

"Kyaaa!!" Refleks aku memekik ketika ia mengangkat tubuhku seperti karung menuju ruangan manajer

"Gojo-"

"Aku mau minta jatah yang tidak kau beri selama seminggu ini." Mataku terbelalak ketika ia mengatakan hal vulgar terus-menerus.

BRUK!

Ia menjatuhkan ku di sofa berwarna merah ini sambil menatap kinky tubuhku yang masih berbalut baju pelayan cafe.

"Gojo, wajahmu seram!" Aku ketakutan ketika menatap wajahnya yang sangat mesum. "Aku sudah merindukan rumahku, apa kau tidak kasihan padaku?" Sungguh aku ingin sekali menjentik mulutnya.

Kopfkino • gojo satoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang