🧂 11 - loveable 🧂

439 32 13
                                    

Boleh minta supportnya gak?

Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih

Cerita ini tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 18+ , terdapat kata-kata vulgar dan unsur dewasa harap bijak dalam membaca😊

.

.

.

Musim salju sudah tiba, artinya natal sebentar lagi juga tiba .. semua orang mengundang kerabat, keluarga, ataupun jalan-jalan bersama orang yang terkasih, seperti yang aku lakukan hari ini adalah datang ke pesta undangan sahabatku Hana, suaminya.. Nanami Kento mengundang teman kantor dan teman di sekolah Jujutsu tentu saja Gojo berhadir disana.

Usia kandunganku sudah memasuki bulan kedua, karena badanku kecil jadi perutku sudah agak menonjol ke depan, karena aku habis adu mulut dengan pria bertutupmata itu yang tak lain adalah pria sinting-- maksudku Gojo. Ia duluan ke pesta karena aku mengusirnya .. aku tahu bahwa hari ini banyak perempuan yang akan menggerubunginya biarkan saja!

"Aiko! Kesini!" Aku melihat Natsuki dan Hana, lama sekali tidak bertemu mereka.

"Natsuki-chan, Hana!" Aku lekas menghampiri mereka. "Wahhh! Aiko makin tambah cantik." Puji Natsuki

"Yahh.. dia kan memang perempuan paling cantik di SMA kita." Benar juga ya? Aku pernah menduduki gelar tercantik di SMA, dan pria itu-- seketika aku teringat Zenin Naoya.

"Aiko-san? Kau tidak apa-apa?" Tidak sadar aku memegang kepalaku seperti orang pusing, "Ibu hamil jangan terlalu sering berdiri ayo duduk kesini." Hana menarik lenganku untuk duduk ke kursi tak lupa ia mengambilkan teh berbau buah persik kesukaanku.

"Kau suka ini 'kan?" Hana memberikannya.

"Ternyata kamu hamil ya, Aiko-san." Natsuki tertawa canggung aku hanya mengiyakan.

"Halo gadis-gadis!" Ino datang menghampiri kami sambil membawa sup kacang merah panas dan bir, Hana dan Natsuki boleh meminum bir sedangkan aku tidak bisa.

"Bir kualitas bagus untuk para gadis-gadis cantik, hei Natsuki hanya kamu yang belum jadi istri siapa-siapa disini .. kau tidak mau mencari suami?" Ino mulai lagi, ia sangat suka dari dulu menggoda Natsuki.

"Diam kau!" Ino tertawa dan menyodorkan bir itu ke kami, "silahkan diminum!"

"Hei! Ino-san, Aiko tidak boleh minum bir karena dia sedang-"

"Kyaaaa Gojo-san sangat tampan!!" Runguku menangkap suara yang tidak mengenakan, jadi pria itu sedang menebar pesona ya? Habis berkelahi denganku kau malah menebar pesona wahai pria mesum?!

GULP!

Aku merampas bir dari tangan Ino, aku ingin meminum bir itu biarkan saja mabuk.

"Aiko! Kau tidak boleh minum!"

SRETT!

"Hei! Jangan melarangku untuk minum-"

"Wanita hamil tidak boleh meminum bir, sayang." Aku terdiam mendengar seorang pria yang merampas segelas bir itu dari tanganku-- Gojo rupanya.

"Ino, istriku tidak boleh meminum hal-hal yang mengandung alkohol ataupun kafein karena dia sedang hamil." Ku lihat wajah Ino menjadi pucat dan mengeluarkan keringat, ia takut dengan suamiku.

"Ma-maafkan aku Gojo-san!" Ia segera membungkuk meminta maaf pada Gojo .. kenapa suamiku ini selalu ditakuti? Aku saja tidak takut padanya.

Gojo tersenyum padaku, apa-apaan senyum dengan maksud tertentu itu? Menjengkelkan saja.

"Jangan menatap pria lain." Bisiknya, seketika wajahku memanas menahan malu .. masa ia cemburu dengan Ino! Hei! Dia juga menatap perempuan lain.

"Gojo juga menatap perempuan lain." Aku memalingkan wajah menunduk sambil memainkan jari, Gojo itu tidak adil.

CUP!

Aku tersentak begitu juga yang dilakukan Hana dan Natsuki mereka terkejut ketika melihat Gojo mengecup bibirku, wuahhhh malu sekali.

"Apa-apaan Gojo-"

"Maafkan aku, Hana-san .. aku titip salam kepada Kento, hari ini kami mau berkencan sebentar." Gojo menautkan tanganku dengan tangannya dan menunduk pelan pada Hana sebagai tanda hormat.

"I-iya." Jawab Hana dan melambaikan tangannya padaku.

"Semoga dede bayi senang bertemu dengan ayahnya malam ini, semangat Aiko!" Itulah yang ku tangkap dari gerak mulut Hana, mukaku tidak berhenti memerah .. malu sekali.

***
"Ma-mau kemana?" Tanyaku membuka pembicaraan karena sejak tadi Gojo juga tidak mengeluarkan satupun perkataan.

"Oh kau sudah berhenti merajuk?" Apa?! Kurang ajar! Yang duluan keluar dari rumah meninggalkan aku kan dia!

"Hah?!"

"Kita akan beli kalung." Katanya sambil tetap menyetir mobil.

"Kalung buat siapa?" Tanyaku bingung, pria ini terkekeh kecil.

Orang gila!

Aku belum berhenti marah ya, Gojo!

"Kalung buat wanitaku." Aku terbelalak mendengar penuturannya seperti itu, siapa wanitanya?

"Pasti untuk wanita-wanita yang menggerubungimu tadi, benar juga 'kan aku sejak hamil sudah mengalami kenaikan berat badan yang drastis dan kecantikanku juga agak berkurang!" Ia tersenyum sambil menyetir, tangannya menggenggam tanganku hangat.

"Istriku sedang cemburu." Kekeh Gojo sambil mengusap pelan buku-buku jariku, sok manis.

"Aku tidak akan meleleh karena sikap manismu." Aku membuang muka menatap ke arah luar kaca mobil.

"Aiko suka kalung yang bagaimana." Aku masih belum mau menatapnya, aku yakin itu hanya sogokan supaya aku mau diperalat oleh dirinya.

"Aku tidak perlu itu." Ucapku ketus

"Ohh istriku yang cantik, jangan merajuk terus dongg nanti anakku bisa ikut-ikutan cemberut, bagaimana nanti kalo dia lahir wajahnya berkerut mengikuti dirimu?"

"A-apa?!" Aku menatapnya murka, apakah benar wajahku memiliki kerutan? Hei aku belum 25 tahun!

Gojo tersenyum menunjukan giginya yang rapih, sialan tampan sekali!

"Begitu dong! Menghadap ke arah sini, istriku yang sedang cemburu cantik tapi istriku yang memperlihatkan senyumnya jauh lebih cantik." Gojo menepikan mobilnya di pinggir jalan, mobil ini gelap hanya diterangi oleh cahaya bulan.

Mata biru Gojo bersinar bak bintang yang menemani bulan.

Ia mengusap wajahku lembut berlanjut mengusap bibirku. Mendekatkan wajahnya untuk mengecup bibirku.

Tentu saja aku tidak menolaknya, karena suamiku tampan .. aku bisa apa?

-TBC-

Sepi bet nih fanfic🥲

Kopfkino • gojo satoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang