🧂 03 - cherry blossom 🧂

802 58 12
                                    

Boleh minta supportnya gak?

Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih

Cerita ini tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 18+ , terdapat kata-kata vulgar dan unsur dewasa harap bijak dalam membaca😊

.

.

.

.

Hari ini Gojo menyuruhku untuk cuti kerja karena ia memintaku untuk datang ke
sekolah tempat ia bekerja entah apalah alasan pria aneh itu menyuruhku kemari.

Aku kesiangan sekali untuk membuatkan Gojo sarapan, sudah pasti ia telah pergi bekerja ketika aku baru bangun-- pria gila ini tidak memperbolehkan aku tidur semalaman hanya untuk menemaninya melampiaskan nafsu besarnya itu, Gojo bukanlah pria yang akan selesai hanya karena satu atau dua pelepasan setelahnya.

Sebagai ganti aku tidak menyiapkan sarapan untuknya jadi aku membuatkan bekal untuk makan siang kebetulan juga ia menyuruhku untuk datang ke SMK Jujutsu.

Baru sampai ke tempat ini ekstensiku dimanjakan dengan para siswa perempuan yang menggerumbungi Gojo sambil meminta foto dengannya, aku menghela napas gusar dan memasang raut wajah merengut ketika mereka dekat-dekat dengan Gojo sambil sesekali menyenderkan kepalanya pada suamiku itu.

"Sensei, apa kau sibuk malam ini? Kalau tidak sibuk ayo ikut kami ke karaoke!" Aku mendelik mengharap pria itu sadar dengan janjinya yang ia bilang akan pulang cepat malam ini.

"Sepertinya tidak." Apa?! Beraninya pria ini pura-pura lupa dengan wajah yang sengaja menatapku jangan lupakan ia merangkulkan tangannya ke dua sisi bahu muridnya itu-- benar-benar bikin tinggi darah.

"Benarkah?! Ayo bergabung bersama kami!!"

"Gojo." Panggilku berusaha setenang mungkin, aku berjalan menuju Gojo, awas saja kalau dia mengiyakan permintaan perempuan ini .. ia sudah ada janji padaku. "Ada apa, Aiko-chan? Mau ikut?" Sebenarnya aku mengisyaratkan ia untuk menjauh dari para muridnya itu tapi bukan Gojo namanya kalau tidak pernah bikin sebal.

"Tidak, tapi kau ada janji dengan seseorang."

"Janji dengan siapa?" Ingin sekali aku menampar wajah sok tampan itu.

"Dengan seorang klien kerjamu, janji yang harus ditepati." Ucapku dengan nada dalam mengancamnya.

"Yo! Aiko-chan, kenapa tatapanmu menakutkan begitu?" Ia tidak menjawab perkataanku malah mendeskripsikan mimik wajahku yang sedang memperhatikannya, mungkin jika aku bisa mengeluarkan api, aku akan membakar pria ini.

"Karena kau menjengkelkan." Jawabku sambil melipat tangan di depan dada, "apa-apaan sih, Aiko. Mengganggu saja." Para siswa-siswa centil ini menatapku dengan rendah dan seolah-olah aku ini pengganggu, Heii!! Aku ini istri sahnya tahu!

"Maaf ya, hari ini aku ada pertemuan dengan klien kerjaku." Gojo akhirnya melepaskan rangkulannya disusul dengan helaan napas kecewa dari murid-muridnya itu, tanpa sadar bibirku malah membentuk seringaian puas bahwa kenyataannya Gojo itu memilihku.

"Kenapa kau menyeringai seperti itu?"

"Ti-tidak kok!" Aku mengalihkan pandanganku supaya tidak menatap wajahnya.

"Apa itu?" Ia menunjuk tas bekal berwarna baby blue yang ku bawa. "I-ini untukmu." Aku merasa wajahku memanas tandanya memerah, Gojo tersenyum senang .. tumben senyumnya tulus begitu.

Kopfkino • gojo satoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang