🧂 02 - jealous 🧂

1K 65 36
                                    

Boleh minta supportnya gak?

Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih ♥

Cerita ini tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 18+ , terdapat kata-kata vulgar dan unsur dewasa harap bijak dalam membaca😊

.

.

.

.

.

Aku melangkahkan kakiku dengan cepat menuju SMK Jujutsu ketika pria sialan itu mengirimkan pesan yang sama sialannya dengan dirinya.

'Datanglah ke SMK jujutsu, temui aku diruanganku, kalau kau tidak mau aku akan memecatmu dan menyuruhmu untuk melunasi hutang-hutangmu.' Aku ingin cepat-cepat sampai ke SMK jujutsu dan menampar mulut pria tidak tahu diri itu.

CKLEK!

Aku membuka pintu ruangannya tersebut dan mendapatinya sudah telanjang dada sambil menghisap rokoknya tersebut.

"Apa maksudmu mengirimkan pesan seperti ini?!" Ujarku dengan napas yang masih terengah-engah. "Ohh~~ itu cuman pesan biasa kok!" Aku meremas ponselku dengan erat dan menatapnya dari atas sampai bawah.

"Kenapa kau telanjang dada seperti itu?" Ia mematikan rokoknya dan berjalan ke arahku. "Kau berpikir aku melakukan hal yang tidak-tidak dengan rekan kerjaku 'kan sebelum kau datang?" Pipiku langsung memerah ketika mendengar ucapannya yang skakmat.

"Ha-hah? Ng-nggak tuh!" Aku mencoba mengalihkan pandangan karena grogi melihatnya yang 'cukup' menggoda seperti itu, aihhh apasih yang kau khayalkan Aiko.

"Kau cemburu 'kan saat di cafe tadi aku sengaja tidak menolongmu tapi ternyata agaknya kau terpesona dengan pegawai muda itu." Apa-apaan om-om mesum ini jelas-jelas dia sendiri yang sikapnya menjengkelkan-- bikin kesal saja.

Aku sedikit merinding ketika telapak tangannya jatuh pada pipiku-- membelai lembut, hangat sekali ... secara tak sengaja mata ini memejam kehangatan di tangan Gojo.

 secara tak sengaja mata ini memejam kehangatan di tangan Gojo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr. Pinterest

"

Kyaa!" Aku sedikit memekik ketika Gojo mengangkat badanku dan

menelentangkannya di atas meja kerjanya, "Gojo, jangan-aah." sial ia menciumi perutku dengan wajah mesum dan menyeringai itu.

"Tidak akan ku biarkan siapapun melihat ekspresimu yang nakal seperti ini." Bisiknya pelan membuat darahku serasa mendidih dan tanganku lebih memilih untuk menggenggam rambutnya erat ketika kepalanya sampai di antara kedua pahaku-- ia sudah menyingkap rok selututku dan menarik turun celana dalam berwarna baby blue itu.

Kopfkino • gojo satoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang