Eps 4

4.1K 292 7
                                    

Maaf nunggu lamaa, udah mulai offline school jadi sibuk bananaaa :v
Enjoy ~!!

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

"Hoam. . . " Haechan menguap terbangun dari tidurnya. Dia berusaha untuk duduk tapi tidak bisa. Seorang pemuda yang tertidur memeluknya sangat erat sampai ia tidak bisa bergerak.

"Markiee , ayyo bangun" ucap Haechan sembari memainkan pipi Mark. "5 menit" gumam Mark yang masih mengantuk. "Kalau nda bangun sekarang nanti telat" ucap Haechan sembari mengkerucutkan bibirnya.

Mark yang baru membuka mata dan melihat ekspresi Haechan pun langsung menggulum senyumnya melihat kucing kecil dihadapannya itu. "Ya baiklah" ucap Mark melepas pelukannya dan duduk sejenak.

"Aku mandi dahulu ya" ucap Haechan sembari berjalan ke kamar mandi sembari mengusap matanya yang masih lengket. 'Astaga, dia seperti anak tk, sangat lucu' ujar Mark dalam hati tersenyum memandang Haechan.

Sesampainya disekolah pandangan tertuju pada mereka. Bagaimana tidak, dari gerbang sampai ke kelas mereka bergandengan.

"HALO KUCING" Sejeong berlari menghampiri Haechan yang baru duduk di kursinya. "Sejeongie , naneun bukan kucing" ucap Haechan sembari mengerucutkan bibir.

"KYAAAAA" Teriak Somi yang baru datang. "Heh goblok dateng dateng udah teriak ae lu" ujar sejeong. "Laik laik me lah, wat yor urusan?" Ujar Somi santai. "Dasar blasteran Bojong Gede" ujar Sejeong. Somi hanya diam, sudah terbiasa.

"Echan, kenalkan ini teman Nana, felix. Dia dari luar negeri, jadi masih campuran bahasanya" Jaemin mendatanginya dengan membawa seorang lelaki cantik.

"Anyeong, my name is felix" ujar lelaki cantik itu sembari tersenyum. "Eoh anyeong felix, my name is Haechan. Nice to meet you, you look so pretty" ujar haechan sembari tersenyum.

"Wow your english, sangat baguss, thanks, kamu juga cantik, but kamu lebih ke imut dari pada cantik" ujar felix yang terkesan pada bahasa inggris Haechan.

"Not really, terimakasih felix" ujar Haechan tersenyum manis. Jeno dan Jaemin terdiam karena mLas mengartikan apa yang mereka bicarakan, sedangkan Mark sedang asik membaca buku catatan matematikanya.

"Felix aaa~~" ucap seorang yang memeluk Felix dari belakang. "Heum?? Waee??" Ujar Felix sembari mengelus pipi pemuda itu. "Miss you" ucapnya mengecup pipi Felix.

"KYYAAAA EMAKK EMAK PLIS MAKK" Ucap Jihyo yang kebetulan sedang dikelas mereka. Kalau Sejeong Somi? Mereka udha lompat - lompat dulu sebelum teriak.

"Aishh hyunjinie" Pipi felix pun memerah. Haechan hanya bengong setelah melihat kejadian itu. "Kebiasaan lu uwu uwu ga tau tempat" ucap Yuta yang terbangun karna teriakan para wanitah :v.

"NGACA LUU" Ucap Hyunjin, Jeno, Mark, Sejeong, Somi dan Jihyo. Yang disindir lanjut tidur. Sedangkan para seme yang tersisa ada yang belajar ada yang gangguin ukenya :v.

"Markie, chanie mau mengantar buku - buku ini dulu ke ruang guru, jadi Markie ke kantin duluan saja" ujar Haechan sembari membawa buku tugas teman - teman sekelasnya.

"Beneran? Biar aku bantu sini" ujar mark. "Beneran ndapapa, duluan saja" Haechan tersenyum. "Oke? Kalau udah nanti langsung kekantin ya sayang" ujar Mark sembari mengusak rambut Haechan. "Iyyaa" ujar Haechan tersenyum.

"Eh, maaf ga sengaja gw" ucap seorang perempuan cantik yang menabrakku. "Nee, gwenchana" ucapku sembari membereskan buku - bukuku yang berjatuhan.

"Ohh, oke" ucapnya sembari menginjak tanganku yang sedang mengambil buku. "Aww . . " ucapku sembari mengelus tanganku yang sedikit lecet karna sepatunya yang cukup keras.

"Maaf, sengaja, hahaha" ucap perempuan tadi sembari menjambak rambut ku. "Apa sih yang dia suka dari muka menjijik kan seperti ini" ujar perempuan itu.

Ia melepaskan rambutku dan mengkup kuat wajahku. "Ewh, jelek sekali, muka orang miskin dan kampungan. Tidak cocok bersanding dengannya"

Aku hanya bisa terdiam menahan tangis. Dan kini, pipiku tergores oleh kuku tajamnya. "Nah so much better, mukamu lebih baik dengan goresan. Kau terlihat makin seperti orang tak berkelas, hahaa" ujarnya.

"Uhh, dasar menjijikkan, aku akan membersihkanmu" ucap perempuan itu sembari menyiramkan air minum dingin ke badanku. "Hahaha, selamat menikmati mandinya" ucapnya sembari berlalu.

Ia perlahan menjauh, aku hanya bisa menggigil kedinginan disini. Aku pun mulai menangis pelan. Bingung, mengapa aku diperlakukan seperti ini? Apa aku ada salah?.

"Eh? Wha, WHAT? Haechan !!" Ujar seorang pemuda, ya dia Felix. "F - felix" ujarku menggigil sembari menangis. "Apaa yang terjadi?!!, sini aku bantu" ujar Felix membereskan buku - buku yang terjatuh dan memapahku.

"Ayang piliks gw manaa ~~" ucap Hyunjin gelisah, galau, merana :v. "Njing najis bat lu" ucap Yuta. "NGACAAA" Lagi, lagi, dan lagi :v. "Chanie gw juga, mana sih lama bat" gumam Mark.

"Hot sauce gippi dip that~ ay~ "

"Ya halo lix?" Ujar Jaemin mengangkat telfon nya yang berbunyi. "Ha? APAA? DIMANA? OKE NANA KESANAA" Ujar Jaemin panik sekaligus kaget.

"Kenapa na?" Tanya Jeno bingung. "ECHAN, UKS" Teriak Jaemin. Tanpa menunggu aba - aba Mark langsung berlari ke uks meninggalkan teman - temannya dikantin.

"Njem, si anjir duluan, ayoklah" ujar Jeno menarik tangan Jaemin mengejar Mark. Disusul oleh Yuta dan Hyunjin tentunya. Yuta ikut karena gabut, kalo Hyunjin karna pacarnya disitu juga :v.

Haechan hanya duduk terdiam setelah mengganti bajunya. Kepalanya serasa berputar sehingga sulit berdiri. "Haechan" ujar Felix menepuk bahunya.

"Heum?" Jawab Haechan pelan. Tidak ada tenaga tersisa. "Ayo diminum dulu" felix menyodorrkan segelas teh hangat. "Terimakasih" ujarku sembari tersenyum tipis.

"Who? Yang melakukan ini padamu? " tanya felix dengan wajah memerah kesal. "CHANIE" Teriak Mark. "Markie? " ujar Haechan.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Maaf kalo kurang panjang, banana memutuskan update setiap senin & sabtu, maaf kalo ada salah salah

Jangan lupa vote and comment <33

Malu - Malu Tapi MauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang