Eps 5

3.5K 263 1
                                    

MAAF LAMA UP, LUPA PUNYA WP, eh :x

            »»---->⋆ ˚。⋆୨୧⋆。˚ ⋆<----««

    "Bagaimana bisa seperti ini !, Felix?!" ujar Mark sembari memeluk Haechan erat. "Na , naneun gwenchana" ujar Haechan mencoba menenangkan Mark. "Apanya yang tidak apa - apa?! Kamu sampai luka" jawab Mark memegang tangan Haechan yang sedikit diperban.

    "Mark, i found Haechan di lorong dekat 11 - Mipa 6 , i think we know who right?" Felix menengahi pembicaraan mereka. Mereka yang ada diruangan itu mengangguk kecuali Haechan yang bingung.

   "Siluman itu, Haechanie apa yang melukaimu adalah perempuan?" tanya Jaemin. Haechan hanya mengangguk pelan sebagai balasan. "Ternyata benar jalang itu.." rahang Mark mengeras. "W ngasih tau Sejeong dlu dah" Jeno pun keluar menelepon Sejeong

"PAAN SI NJNG W LGI MAKAN NI"

"Sans anj , Haechan ................ "

"ANJ OTW"

Tut.. Tut.. Tut...

    "Lansung dimatiin anj" ucap Jeno menggerutu pelan.

    "DEGEM GW DI APAIN NJIM" Sejeong yang baru datang berteriak lantang dan memeluk Haechan erat. "Nda.., ndapapa" ujar Haechan membalas pelukan Sejeong dan menangis perlahan.

    "EHH JANGAN NANGISS, ada apa dedee, siapa yang nyakitin dede?? " ujar Sejeong yang berusaha menenangkan Haechan dengan hati panas, marah karena Haechan yang sudah seperti adiknya dilukai.

    Mark yang melihat tentu panas, 'ITUPACAR GW WOY, MAIN PELUK PELUK AE' Mark menatap tajam Sejeong. Tapi yang ditatap biasa - biasa bae :v . Hyunjin yang mengerti Mark sedang panas pun membawa Mark keluar, biar ga makin panas :v


°
    Sejeong terdiam setelah mendengar Haechan bercerita sembari menangis. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal, wajahnya mengkerut, dan menunjukkan tatapan tajam.

    Sejeong menghela nafas kasar "udah ya jangan nangis, biar seje aja yang urus" ujar Sejeong sembari tersenyum dan meninggalkan ruang uks. Haechan hanya mengangguk dan mengusap air matanya sembari tersenyum tipis.

    Diluar uks, Sejeong kembali memasang wajah menyeramkannya. Jeno, Jaemin, Mark, Hyunjin, bahkan Yuta yang bego dan petakilan saja tidak berani berbicara dengannya.

    "Nanti, saya kabari" ucap Sejeong sesingkat, setenang dan seformal mungkin. Ia tidak ingin emosinya meledak ledak seperti waktu itu, saking menyeramkannya dia, sampai guru - guru tidak berani menatapnya.

    Somi dan Ryujin mengangguk, mereka mengikuti Sejeong dari belakang. Para lelaki yang tersisa disitu masih mematung dan berdigik ngeri melihat sisi Sejeong yang menyeramkan.

    "Weh.., njir serem auranya kek mapia" Yuta mulai berbicara. "But, bukannya memang anak mafia?" ujar Felix yang dari tadi ikut menyimak. "Ha?" semua hanya menoleh dan menatap Felix heran. "Eh oh.., forget it" jawab Felix bingung.

    "Wah.., si nenek sihir sudah mulai bertindak" ujar Sejeong sembari menunjukkan smirk menakutkan. "Emm ya.. " jawab para petinggi di WomenPower. Memang Sejeong menakutkan saat sedang mode marah.

    Dan ya, mereka sedang di markas WomenPower. Mulai memikirkan hal yang harus dilakukan dan diwaspadai. "Wonnie, yeji, perlihatkan hasil pemantauan kalian" lanjut Sejeong tegas.

    Wonyoung dan Yeji pun menyalakan Proyektor dan menjelaskan secara rinci dari awal hingga akhir. "Ohh begitu" Ujar Sejeong sembari bangkit dari duduknya. "Hmm.., mereka langsung main fisik yaa.., kalaukita main fisik jugaa.. No problem right?" ujar Sejeong sembari tersenyum.

    Semua petinggi hanya mengangguk , terlalu takut untuk menjawab. "Baiklah Chaewon , mari kita bermain" Sejeong kembali menunjukkan smirknya. Seisi ruangan berdigik ngeri tidak terkecuali Somi dan Ryujin

        **✿❀     ⋇⋆✦⋆⋇  ❀✿**

Maaf cuma sedikit dan ada typo. Sibuk banget ini sudah mulai ptm, maaf banget upnya lama

Jangan lupa vote and comment <33

Love u all <33

Malu - Malu Tapi MauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang