Eps 17

1.8K 122 4
                                        

Hayyow, maap ngilang mulu, tapi aku ga ghosting kok ni buktinya ^ ^

»»————> »»————> »»————>

"OYYY KEONG MASA, NANGDI NANGDI PAKAK -!!" Ucap Hyunjin yang sudah sepenuhnya mabuk. "JAMET KUDA SANGRAI ANJAY AHAHAHHAHAHAHAHAH" Ucap Yuta setelah itu berlari ke toilet muntah. Ya, semua terkecuali para uke, solar dan nako sudah mabuk.

"NAKO CHANNN, AISHITERONG YOO" Teriak Jihyo sembari memeluk nako erat. "Oniii, bukan aishiterong, aishiteruuu" ucap nako sembari menepuk" pelan pipi Jihyo. "Nono kann, udah Nana bilamg jangan minum kebanyakan" Ucap Jaemin sembari mengurut tengkuk Jeno yang sedang muntah di wc. "Haum kereta kebenem di kulkas ada pala ayam aum " Ucap Jeno tak jelas lalu muntah kembali.

"Solarrr, PERTAMAX MANA, HA?" Moonbyul berteriak sembari mengguncang' badan solar lalu pingsan. "Ya ampun, aneh' aja emang kalo mabuk" Ucap Solar lalu membawa moonbyul ke kamar. "HUWE SOMI, LU KEMANAAA, KLO LU BALIK GW BELIIN MISO CAK BADAK DAH, SOMIII MISOOO" Tangis Sejeong tak jelas. "Pengen sedih tapi ngakak" ucap Felix yang memperhatikan dari kejauhan.

Akhirnya nako di bantu solar membawa Jihyo dan Sejeong ke kamar mereka bertiga, setelah itu solar dan nako membereskan minuman yang berserakan. Jaemin dan felix membawa pacarnya + yuta ke kamar mereka masing'.

Haechan?

Oh, Haechan sudah berhasil dengan susah payah mengangkat Mark ke kamar mereka. "Fyuh, berat sekalii" Ucap Haechan sembari mem pout lulu. Saat ia akan melangkah keluar untuk membantu yang lain beres', tangannya ditahan oleh Mark. "Hmm.., tetaplah disini.." Ucap Mark dengan deep voicanya yang membat jantung Haechan berdegup cepat.

Haechan pun duduk di pinggiran kasur. "Kemari" Ucap Mark sembari menarik Haechan kepelukannya dan mendekapnya hangat. "Channie -!" panggil Jaemin yang sekarang sudah didepan pintu melihat kedua sejoli itu. "Oh iya sebentar nana" Ucap Haechan sembari berusaha lepas dari pelukan Mark. "Jangan pergi.. " Ucap Mark sembari memeluk erat pinggul Haechan. "Huh baiklah, tidur sajalah Channie" Ucap Jaemin lalu menutup pintu kamar mereka.

"Erhm.. " Mark terbangun dengan kepala pusing karena mabuk. Ia menatap lekat lelaki manis yang ada di dekapannya lalu tersenyum simpul. "Pagi babe" Ucap Mark sembari mengecup kening Haechan lalau mengusap lembut kepalanya.

"Umm? Sudah bangun? Hoamm" Ucap Haechan yang belum terbangun sepenuhnya. Mark mengecup bibir Haechan sekilas lalu memainkan pipi gembil kekasihnya itu. "Bangun baby, sudah pagi, ayo mandi lalu sarapan" Ucap Mark. "Iyaaa" jawab Haechan.

Sesudah mereka mandi mereka pun pergi ke dapur untuk sarapan. Haechan segera membantu Jihyo dan Felix memasak. Sedangkan Mark duduk di tepi kolam renang dengan para seme menghilangkan pengar.

"Ji Noona, sejeong noona mana?" Tanya Haechan sembari memotong wortel. Ia bertanya karena ia tau Sejeong suka memasak, bagaimana mungkin ia tidak ikut memasak sarapan?. "Dia masih tidur, nangis semaleman" Jawab Solar yang baru keluar dari kamar Sejeong mengecek kondisinya. Semua orang yang ada di dapur itu hanya menghela nafas berat. "Kemana somi noona.. " gumam Haechan.

"WOYYY AAAAA" pekik Yuna yang ditarik ke kolam oleh nako. "HAHAHAA, makanya jangan iseng ya" tatap Nako sinis. Ya, ia diceburkan ke kolam oleh Yuna. "ANJIIIMMM" Jeno berteriak. Ternyata ia disorong ke kolam oleh Yuta. "MAMPUS, AHHAHAA" ledek Hyunjin dan Yuta. "Awas aje lu ye, NIH" Ucap Jeno sembari menyiramkan air kolam pada Yuta dan Hyunjin dengan tangan.

"AAAAA" teriak Felix yang tergelincir karena air dipinggir kolam. "HUPP" seorang pria manis menangkapnya. "Hati - hati yaa, airnya jangan dicipratin juga, bahaya, jadi licin" Ucapnya, dia adalah winwin. "Hyungg, hyung gapapakan, felix gapapa?" Tanya Jaemin yang datang bersama Renjun dan Haechan. "Gapapa kok, salam kenal, winwin, ini adik saya renjun" ucap Winwin sembari tersenyum manis.

"Oh iya hyung, salam kenal juga" Ucap Yuta mendahului yang lain. Hyunjin menyenggol bahu Yuta. "EKHEM, liatnya ga usah begitu amat bro" sindir Hyunjin. "Ya" jawab Yuta menghiraukan ucapan Hyunjin.

Sejeong hanya duduk diam di pinggir kolam sedari tadi, mencelupkan setengah kakinya. "Halo jiejiee, njun bole duduk disini? " sapa Renjun hangat. "Eh iya boleh, panggil Jeje noona saja" ucap Sejeong sembari tersenyum tipis. "Noona lagi badmood? Njunnie punya permen, katanya hal yang manis bisa mengobati luka hati dan segala suasana buruk" Ucap Renjun menyodorkan permen berwarna pink yang cantik.

Sejeong menatap permen tersebut dan menatap Renjun. "Lebih manis njunnie dari pada permennya" Ucap Sejeong sembari terkekeh dan mengambil permen tersebut. "Terimakasih njunnie" lanjut sejeong lalu menepuk - nepuk kepala Renjun lembut. "Sama - samaa noona" jawab Renjun lalu tersenyum manis.

"Akhirnya ya" Ucap Yuta yang menonton itu dengan Winwin, dan yang lainnya. "Memang berat ya ditinggalkan seseorang yang kita sayang, tapi pasti akan selalu ada orang baru" Ucap Winwin. "Yang datang akan pergi, tapi yang pergi belum tentu akan kembali" Ucap Yuta. Tanpa ia sadari Winwin sudah mencuri - curi pandang padanya sembali tersenyum simpul.

Etc

Jangan lupa voment

Babay

Malu - Malu Tapi MauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang