Eps 7

3K 217 1
                                    

Allo ! ^ ^ maaf baru sempat melanjutkan (T^T)

■□■□■□■□■■□■□■□■□■■□■□■□■□■□■

  "Ayo Markie !! " ujar Haechan sembari menarik tangan Mark. "Ya !! Tunggulah sebentar kucing kecil ! " ujar Mark karena Haechan berlari terlalu cepat sembari menarik tangannya.

  Haechan berhenti dan berbalik menghadap Mark "Chanie lapar ! Kalau nda cepat nanti bel" ujar Haechan sembari mengerucutkan bibir merah cherry mengkilapnya.

  'Ohh shit' batin Mark dengan muka memerah. "Hh.., baiklah" ucap Mark pasrah yang disambut senyum manis Haechan dan tentunya Haechan langsung menarik tangannya juga.

   'Dasar perebut kau, akan aku bongkar sifat aslimu' batin seseorang yang memperhatikan dari jauh. Orang itu berdecak kesal dan berjalan menjauh'

°

  "Nyaa ~ kenyaang ~" ujar Haechan dengan muka bahagia yang membuatnya terlihat begitu manis. "Aaaa stop u so cutee" ujar Felix yang memegangi dadanya mewakili semua orang yang melihat Haechan.

  "Ehhh, nda aggie nda" ujar Haechan gelagapan dan berusaha menenangkan Felix yang malah membuatnya terlihat makin imut. Seperti kucing kecil kalau digambarkan. ^ ^

  "Uhh perut chanie sakit, chanie ke toilet dulu yya" ujar Haechan langsung berlari menuju toilet. "Eh chan chan !!" Felix pun berlaru menyusul Haechan.

  "Sebentar chanie ketoilet dulu ! " ujar Haechan saat Jaemin mengajak Haechan kembali ke asrama. "Mwo?! Toilet lagi? Apa dia salah makan? " ujar Jaemin terheran - heran.

  Memang sudah sedari tadi Haechan bolak balik ke kamar mandi, bahkan saat pelajaran. "Sepertinya dia diare" timpal Ryujin yang baru saja datang bersama Yuna.

  "Eh ryuna" ucap Jaemin. "Berhentilah menyingkat nama kami tuan Oh Jaemin" ujar Yuna sembari memutar bola matanya malas. "E-ehh" muka Jaemin memanas dan memerah seperti tomat rebus.

  "Hahaha, tepat sasaran Yuna" Ryujin hanya tertawa cukup keras. "Kenapa? Sebentar lagi margamu akan menjadi Oh juga" Jeno bertanya bingung. "HAHAHA GOBLOK" tawa Ryujin dan Yuna kompak.

  Setelah puas membuat Jaemin jadi tomat rebus :v mereka kembali ke tujuan awal. "Tuan Oh sekalian, datang ke markas kami ya" ujar Yuna sembari berlalu di ikuti Ryujin yang lanjut tertawa.

  "Bagaimana keadaanmu Chan chan?" Tanya Felix. "Chanie ndapapa, mungkin hari ini salah makan sajaa" ucap Haechan sembari tersenyum manis dan menggulung badannya dengan selimut.

  Mereka sedang berada di asrama Haechan, orangtua Haechan sedang dalam perjalanan menjemput Haechan. Ya, Haechan mengalami diare parah dan demam tinggi.

  Anehnya Haechan hanya memakan makanan yang biasa ia makan di kantin. Tapi baru kali ini ia mengalami diare. "Felix, boleh tolong panggilkan markie?" Tanya Haechan dengan mata tertutup karena kepalanya sangat pusing.

  "Ada apa Chanie?" Tanya Mark yang baru masuk setelah dipanggil oleh Felix. "Apakah Markie mau duduk disini dan menggenggam tangan Chanie sampai Chanie tertidur?" jawab Haechan lemah.

  "Tentu saja" ujar Mark tersenyum tipis dan duduk di belah Haechan. Mark menggenggam tangan Haechan dan mengelusnya sesekali. 'Lembut' batin Mark dan mengusap rambut Haechan dengan satu tangan lagi menggenggam tangannya.

  Haechan tersenyum manis dan menyembunyikan sebagian wajahnya dibawah selimutnya. 'Benar - benar seperti kucing' batin Mark lagi, ia hanya tersenyum.

  Tanpa mereka sadari, sudah ada setumpuk manusia yang mengintip mereka dari tadi, termasuk orangtua Haechan. Sejeong dan somi menahan teriakan mereka dengan menggigit jarinya.

  Eomma Ten hanya mengintip sembari memeluk lengan suaminya. Dan ya Johnny Appa hanya tersenyum dan mengelus rambut istrinya itu.

  Sisanya hanya menahan tawa dengan muka memerah. Yang jomblo - jomblo mah nyimak dengan hati retak, contohnya Jihyo, Yuna, and Ryujin yang nangis seperti patung melihat beribu ke uwuan di ruangan itu.

Yang punya pasangan contohnya Johnten and Nomin mah ikut uwu uwuan :v (mohon hargai teman jomblo mu nak :v) *suka" guhek _- (nomin) ,( haha kurang hajar ( ˊ˘ˋ ))

□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■□■

Segitu dulu ya, maaf lama maaf ga panjang ceritanya, buntu :)

Malu - Malu Tapi MauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang