Hello, dengan banana disini -!!
Lagi buntu nie, tapi semoga suka <33»»————>»»————>»»————>
"Chanie? Apa kau yang sedang mengecup keningku? "
*DEG
"Eh eh, eoh"
"Oh iya Chanie" Ucap Mark yang baru bangkit dari tidurnya. Haechan hanya terdiam malu, karena ia tertangkap basah sedang mencium kening Mark. Mark yang sadar Haechan sedang malu hanya tertawa kecil. "Tidak apa, mau Chanie mencium seluruh tubuhku aku juga tidak apa" Ucap Mark sembari mengelus surai Haechan dengan lembut.
"O - okkai, hum ya sudah lanjutkan saja tidurnya, chanie mau minum susu dulu" ujar Haechan kaku seperti robot sembari melangkah pergi. Tapi langkahnyah terhenti saat Mark menarik pinggang Haechan, sehingga Haechan terduduk dipangkuannya. "Mau susu pisang?" Tanya Mark dengan senyum yang sangaaaaaattt manis :)
»»————> »»——⍟——«« <————««
Dan ya, kini mereka berakhir disekolah dengan Mark menggendong Haechan yang tak bisa berjalan. Taulah :v
Somi Sejeong hanya menggangguk prihatin dan hyunjin Yuta hanya mangut - mangut. "Gempur terooss, sampe sebesar kantor bupati tu lobang" Ucap Jeno. "Dih, bilang aja iri karena ga dikasih si nana jatah" Balas Mark. Jeno hanya bungkam karena memang benar :)Haechan yang digendong hanya merengut dari tadi. "Jangan ngambek lagi dong baby" Bujuk Mark yang kini sudah duduk di tempat duduknya, yang tentunya disebelah Haechan. "Hum" Jawab Haechan singkat dengan raut wajah kesalnya. "Mampus di ambekin, sakit yya Haechanie? Sama nana saja sini" Ucap Jaemin memanas - manasi Mark.
"Nda tau tu, Markeu, sakit tau" Ucap Haechan kesal. "Tapi enakkan?" Ucap Mark. "Yeuu pala 18+ , eh dividioin ga kemaren? Bagi link sini" Ucap Sejeong yang dijawab geplakan oleh Somi. "Yeu lu juga sama Jubaedah, otak 18+" Ucap Somi. Yang hanya dibalas cubitan kecil di lengan Somi.
"Oh iyya, yang waktu itu di foto. Sejeong sama Somi sudah jadian?" Tanya Haechan polos. Sejeong Somi terdiam, sedangkan yang lain tertawa. "Oh iya anjir baru inget lagi, hahaha" Tawa Hyunjin. "Belum" Jawab Somi menghentikan tawa diruangan itu. "Oy anjir lu-" Ucap Sejeong terputus ketika Somi meninggalkannya di ruangan itu dengan wajah datar. Tapi telinganya memerah.
"Belum? Eh, kejar Je, kejar" Ucap Yuta yang menyadari sesuatu. "Eh oh iya" Sejeong langsung berlari keluar mengejar Sejeong. Meninggalkan kelas yang masih terdiam hening. "Somi??" Ucap Felix. Hanya satu nama tapi semua yang ada diruangan itu paham. "Somi suka Sejeongkan? Emang sih, kaka juga sadarnya beberapa hari ini" Ucap Moonbyul yang muncul dari balik pintu.
"Ehh kak Moon, kenapa tu?" Tanya Hyunjin. "Kan waktu itu kaka juga ikut jalan - jalan sama kalian. Kalian ga aneh Somi waktu kita suruh sejeong cari pacar dia kesedek" jelas Moonbyul. "Eh iya juga" Ucap Hyunjin. "Kita tunggu aja kelanjutannya" Ucap Jeno yang sedang main game.
•
"Somii -!!" Panggil Sejeong dari jauh. Somi tersentak. "Ya?" Tanya Somi tanpa membalikkan badan. "Lu suka sama gw?" Tanya Sejeong mendekat perlahan. Tidak ada balasan dari Somi. Somi hanya berlari kearah asramanya tanpa memedulikan Sejeong yang berteriak memanggil namanya. Bel berbunyi, Sejeong terpaksa harus masuk ke kelas tanpa mendapat jawaban dari Somi.
•
Sejeong duduk diam memeluk lututnya dikasur. Ia tidak menemukan Somi atau pun barang Somi ia temukan di kamar asrama mereka. Mereka memang 1 kamar asrama. Felix, Haechan, moonbyul, Jihyo, Nako, Ryujin, dan Moonbyul hanya duduk dalam diam. Sedangkan Jaemin sibuk mengecek sekeliling asrama Sejeong mencari adakah barang Somi yang tertinggal.
Manusia di ruangan itu berharap pada Solar yang sedang mencoba menghubungi Somi. "Aih tidak diangkat" Ujar Solar kesal. "Bagaimana inii??" Haechan Menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hmm.., aaa ! Sebentar" Ucap Haechan. Haechan pun pergi dari ruangan itu.
•
Tak berapa lama Haechan kembali membawa laptop dan 2 hp. "Chan Chan, sekarang bukan waktunya jualan" Ucap Felix. "Bukan jualan ish, nah kita coba telfon dari nomer yang nda pernah di simpan Somii -!!" Ucap Haechan bersemangat. Yang lain hanya menjawab dengan anggukan.
Haechan mulai memasukkan nomer Somi.
Tut..., tut..., tut..
TEK, "halo? Dengan siapa?"
Terdengar suara yang mereka kenal dari sana. "SOM LU KEMA- Tut..tut..tut" Ucap Sejeong terputus saat telfon itu mati. "Gila sudah sayaaa" Ucap Moonbyul memijat pelipisnya. "Sini laptop nya pinjem dulu Chan" Ucap Jihyo. Haechan meminjamkannya pada Jihyo. Jihyo dan Nako sibuk mengotak - atik laptop tersebut. Yang lain tetap mencoba menghubungi Somi.
"NAH DAPAT, YEY" Ucap Jihyo sembari bertos ria dengan Nako. "Apaa?" Tanya Sejeong. "Lokasi kak Somi, dari nomer telfonnya" Jawab Nako. "CANGGIH KLEN" Puji Sejeong. "Dia ada di.. BANDARA?" Sejeong berteriak panik yang membuat seisi ruangan kalang kabut. "ANJRIT, CEPETAN GW AMBIL MOBIL, KLEN KEBAWAH" Moonbyul berlari dengan kaki telanjang dan menenteng sandal jepit. "SOMI GUOBLOOOOOOOOK"
»»————> »»——⍟——«« <————««
UUU MAAP LAMA UPDATE, lagi ada kesibukan nih T-T
Jangan lupa voment,
Hope u enjoy <33
KAMU SEDANG MEMBACA
Malu - Malu Tapi Mau
Fanfiction"Ini adalah terakhir kalinya membujukmu, mama akan mengirimkan fotonya padamu. Pikirkan baik - baik Jung Minhyung -!" Ujar Taeyong. Akankah Mark menerima perjodohan itu ? WARNING 🚨 - BxB - Markhyuck - 🔞 - Keuwuan