Part 2

806 43 3
                                    

Hari demi hari Vandra lewati tanpa sahabatnya, Narinda.

Tentu ia merasa sangat kesepian.

Bruk!!

Seseorang menabraknya

Vandra tidak mempermasalahkannya

Ia tipe orang yang santai

"Maaf van! Nggak sengaja kok"
Anak perempuan yang menabrak Vandra terlihat agak takut

"Gakpapa kok, Ref"
Anak perempuan itu bingung

Bagaimana bisa Vandra mengetahui namanya?

Karena Vandra yang ia tahu adalah pribadi yang cuek dan tidak peduli dengan sekitar.

"Lo tau nama gue?" Tanya Refa dengan wajah bingung

"Refany Athaya" jawab Vandra dengan senyuman, mencoba untuk bersikap ramah.

Vandra langsung melanjutkan langkahnya ke dalam kelas

"Vandra Hatcht! Nanti malam mampir ke rumah ku ya! Please" sahut Refa di kejauhan

Baru kali ini ada yang berani mengundang Vandra si cewek bermata sinis.

Jam 8, kelas sudah masuk
Dan siap untuk belajar

Hari ini mata pelajaran di kelas Vandra adalah Bahasa German

Vandra sangat menyukai bahasa asing,

Ia tidak pernah mendapatkan nilai dibawah rata-rata dalam pelajaran bahasa asing.

"Banyak kosakata baru yang akan saya bahas hari ini"

"Yang pertama adalah Ich Liebe Dich"

"Ich Liebe Dich, mempunyai arti 'aku cinta kamu' yang digunakan seseorang untuk mengungkapkan perasaannya" jelas Frau Zia

*Frau: panggilan untuk guru dalam bahasa german*

Vandra sedikit kesulitan mengucapkan kosakata baru yang diberikan frau Zia

Ia pun mencoba untuk mengucapkannya

"Ich Liebe Dich" ucapnya pelan

"Ich Liebe Dich" ucap Aubrie yang bersamaan dengan Vandra

Seisi kelas pun memandang keduanya dan menggoda mereka

"Cieeeee"
Sahut seisi kelas

"Auvandra, gonna be the best couple in Boston!" Celetuk Matt

Kelas pun makin ramai meneriakkan
Aubrie dan Vandra

Pipi Aubrie terlihat merah dan nampaknya ia sedang menahan senyum

Berbanding dengan Vandra

Ia tidak ber-reaksi, ia hanya memasang muka datar meski di dalam batinnya ia sangat kesal.

Waktu istirahat tiba, Vandra menelfon Narinda.

*on the phone*
Vandra: "Narindutt! Kapan sih lo masuk sekolah? Gue bete banget di sekolah tanpa lo"
Narinda: "ahahah as soon as possible Van! Lo masih belom nemu sahabat selain gue?"
Vandra: "yee gausah ngejek dong! Gue tau gue ansos, kuper dan apalah itu"
Vandra: "by the way, gimana kondisi lo sekarang?"
Narinda: "ahahaha, kondisi gue membaik kok. Mungkin lusa gue udah bisa masuk"
Vandra: "yeayy! Finally! Hm dutt, gue rasa lo harus istirahat, biar lusa bisa balik ke sekolah okay? Get well soon, dut"

Vandra segera mengakhiri telfon

Yap, dut adalah panggilan dari Vandra untuk Narinda.

Tak lama, bel masuk berbunyi

IridescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang