Di pagi harinya, gue bangun dengan mata yang masih lengket dan sembab karena nangis semaleman, gue pun maksa badan gue yang masih setengah sadar bersiap menuju tempat perlombaan.
"Pagi semuanya, kita akan membuat kelompok yang berisi 2orang ya, setelah itu ikutin aja instruksi dari kami" hft apalagi?
"Calum with Vandra" whutt?! Kenapa harus dia sih..
"Ayo, gabung sama partner kalian" setelah para panitia membagi kelompok, mereka meminta kami bergabung dengan partner kelompok. Calum langsung muncul di hadapan gue dan memberi tahu aturan-aturan permainan.
Setelah 15 menit briefing akhirnya permainan dimulai.
Gue sama Calum harus nyari bendera berwarna hijau neon di hutan biar menang, tapi gak semudah itu. Kita harus berlomba dan melawan kelompok lain menggunakan pistol yang berisi suntik bius, siapapun yang kena tembakan bakal lumpuh selama 10menit maka itu gue dan Calum nggak boleh terkena tembakan biar bisa nyari bendera hijau
Gue dan Calum malah berpencar. Karena gue nggak sependapat sama dia
Ugh. Cowok dingin kayak dia, nggak asik banget sih.
"Van! Kuncinya satu. Kita harus kompak" kata Calum menghampiri gue. Ya, bener juga sih. buat apa punya partner kalau nggak bisa menyatu.
"Okey" kata gue setuju sambil memasuki tenda kecil di pelosok hutan. Samar-samar gue melihat bendera berwarna neon.. Gatcha!! wohooo jadi semudah itu?
"Nggak segampang itu little girl" sahut seorang laki-laki bertubuh besar alias Jack, temen sekelas gue. Jack mengeluarkan pistolnya ke arah kaki gue. Namun dengan cepat, Calum memukulnya dan terjadi perkelahian di antara mereka
"Arghh!" Keluh Jack yang kini ia lumpuh karena Calum berhasil menembaknya
Dengan sergap gue lari berniat ngambil bendera itu, tapi ada 2 orang lagi yang mengahalangi gue dan calum. Argh. Minggir kek! Cewek yang menghalangi gue ini berbadan tangguh dan dia memasang bendera perang. Akhirnya gue dan cewek ini berkelahi, begitu pun dengan Calum yang harus melawan laki-laki yang berusaha menghalanginya. Untung gue punya sedikit ilmu bela diri yang di ajarin Derrie. Gue pun menendang pelan cewek itu sampai terjatuh dan langsung menembak kakinya.
"Aaww!!" Keluhnya, gue dan Calum berhasil melawan mereka dan meraih bendera itu. Kami pun berlari keluar tenda, kembali ke tent site dimana para panitia berada
"Best partner" ujar Calum memandang gue sambil tersenyum manis
Tumben banget, seorang Calum senyum. Karena Calum yang gue kenal adalah sosok yang dingin dan terlihat emosional.
"Thanks. Ini juga karna lo" jawab gue membalas senyumannya
Kami kembali dengan wajah berseri-seri karena kami lah pemenangnya
"Congratulation, for Calum and Vandra!!" Semua murid bertepuk tangan dan bersorak riang atas kemenangan kami. Tapi gue malah celingak-celinguk gelisah nggak ngeliat Aubrie di sudut manapun.
"Vandra!" Sapa Refa dengan senyum sumringahnya
"Ke air terjun yuk!" Ajak Candice semangat. Hmm boleh juga tuh, kayaknya seru
Kami pun langsung berjalan setapak semi setapak menuju air terjun di dalam hutan. Jarak yang di tempuh lumayan jauh, dan di sepanjang jalan banyak sekali lumpur, ular, lebah yang membuat kami berteriak-teriak histeris
"Ieww" ucap Sona jijik karena kakinya terkena lumpur
"Berani kotor itu baik" kata Refa yang tak peduli dengan tubuhnya yang serba lumpur karena terlalu semangat berjalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent
Teen FictionBerawal dari saling mengejek. Yang menjadikan mereka sepasang sahabat karib. Vandra Hatcht dan Aubrie Henrrie Apakah mereka akan terjerumus kedalam friendzone, layaknya sahabat menjadi cinta seperti yang lain? _______________________________________...